Seperti biasa Author akan buat dua puisi untuk para pembaca yang selalu setia mendukung Author, Author akan buat dua puisi di awal cerita dan di akhir cerita. Sebelum melanjutkan kisah Mila Louise.
Terima kasih buat temen-temen semua yang sudah mendukung Author untuk tetap menulis.
Terima kasih juga buat temen-temen semua yang sudah nyempetin ngasih like dan votenya.
Terima kasih juga buat sang pencipta yang telah menggerakan hati temen-temen semua untuk mampir ke novel yang aku buat.
Mohon maaf bila penulisannya masih berantakan. Author masih belajar dalam menulis, Author akan selalu belajar dan belajar untuk menulis agar tidak membingungkan para pembaca.
Terima kasih juga buat Author-Author yang udah ngasih saran buat aku, saran dari Author semua itu sangat berharga buat aku.
Puisi yang pertama di awal cerita yang berjudul:
“Lelaki dalam Misteri Kehidupan”
Aku hanyalah sosok lelaki
Tiada yang hebat untuk aku banggakan
Yang setiap saatnya belajar mengarungi lautan
Lautan yang penuh dengan misteri kehidupan
Mungkin aku akan tenggelam
Aku hanyalah orang awam
Tanpa sebuah pemahaman mendalam
Yang mencoba menciptakan cinderamata penghayatan
Jika temen-temen seorang perempuan, kata "Lelaki" nya bisa temen-temen semua ganti menjadi perempuan dalam misteri kehidupan. Soalnya puisi ini aku buat untuk lelaki dan perempuan.
Kita lanjutkan kisah Mila Louise.
Setelah sampai Mila dan Patir di taman belakang mansion keluarga Angkara, mereka pun saling mengobrol satu sama lain dengan asik sambil berjalan-jalan di taman itu.
Layaknya pasangan kekasih yang sedang di mabuk cinta, Mila Louise pun mengajak Patir untuk duduk di sebuah kursi taman. Saat mereka menuju kursi taman itu, Mila Louise pun menggandeng tangan Patir layaknya seorang kekasih. Mungkin Mila Louise terbawa suasana, setelah sampai di kursi taman itu Mila pun melepaskan tangan Patir.
"Maaf" kata Mila kepada Patir, "Aku terbawa suasana tak tau mengapa aku bisa menggandeng tangan mu,
sepertinya dulu aku pernah menggandeng tangan seseorang, namun aku mencoba mengingatnya tapi tetap aku tidak bisa mengingat apa pun," ucap Mila kepada Patir.
Ujar Patir kepada Mila Louise "Tidak apa-apa kau boleh menggandeng tanganku kapan saja kalau kau mau."
Mila Louise pun tertawa "ha ha ha itu mau mu," kata Mila ke Patir, mereka pun akhirnya duduk di kursi taman itu.
Mila Louise pun bertanya kepada Patir. “Kau kenapa belum berangkat kerja kekantor dan malah tetap di sini menemani ku jalan-jalan di taman,” tanya Mila.
Patir pun berkata pada Mila “tenang saja urusan kantor sudah ku percayakan kepada Dika sahabatku dan orang kepercayaan ku di segala kondisi, Dika Sudah ku anggap keluarga ku semenjak kedua orang tua yang ku sayangi telah tiada, dia juga yang selalu menemani ku di saat aku terpuruk dalam kehidupan ini, dia juga orang yang senantiasa membatuku di perusahaan."
"Jadi saat ini aku ingin menemanimu karena kita sudah lama tidak bertemu, aku juga minta maaf kepadamu karena aku telah meninggalkanmu saat kau sakit dan terluka. Sebenarnya aku tidak ingin meninggalkanmu waktu itu, tapi karena urusan kerjaan di Negara Z tidak bisa di tangani sahabatku.
Jadi aku harus turun tangan sendiri untuk menyelesaikan masalah perusahaan yang ada di Negara Z yang cukup penting."
Mila pun berkata pada Patir "Tidak apa-apa, Nisa sudah menjelaskan kapadaku, aku juga mengerti ko kalau ada di posisi kamu.”
Patir pun berkata kepada Mila Louise, "Baiklah kalau kau mengerti keadaan ku waktu itu."
Ujar Mila kepada Patir, "harusnya kau tidak perlu meminta maaf padaku. Harusnya aku yang berterimakasih padamu."
“Kau telah menyelamatkanku dan aku berhutang nyawa padamu” ucap Mila Louise dan selama ini aku pun juga selalu merepotkanmu.
Balas Patir “Tidak apa-apa kau sama seperti ku dulu, aku juga pernah ada di posisimu."
Patir pun bertanya lagi pada Mila Louise “Apa ada yang mau kau tanyakan lagi Mila.”
“Iya ada.”
“Sebenarnya aku bingung ingin bertanya apa padamu.” ucap Mila dengan ragu.
"Tapi aku merasa bingung dengan keadaan ku yang seperti ini, tanpa bisa mengingat apa pun."
“Sebenarnya apa yang terjadi padaku, mengapa aku ada di jurang.
Aku berusaha mengingatnya tapi tetap saja aku tak bisa mengingat apa pun sampai saat ini, yang aku inggat hanya nama ku saja," ujar Mila Louise kepada Patir
Patir pun berkata pada Mila Louise, “Kau tidak perlu memaksakan untuk mengingat apa yang terjadi padamu
tentang inggatanmu yang hilang.
lambat laun pasti inggatan mu akan kembali dengan sendirinya dan semuanya akan jelas setelah kau mengingat semuanya. Aku akan berusaha membantumu agar kau cepat mendapatkan inggatanmu.”
"Aku juga akan mencarikan Dokter terbaik untuk mu, agar inggatanmu cepat kembali, karena memang Patir Angkara sangat kaya raya.”
Dan aku pun ingin menanyakan tawaranku waktu itu “Apa kau sudah memikirkannya Mila untuk bekerja di perusahaanku," ucap Patir sambil menatap Mila Louise.
“Oh iya aku belum memikirkan tawaranmu yang waktu itu,” balas Mila sambil berpikir dalam hatinya.
“Apa aku boleh minta waktu untuk memikirkannya karena aku masih terauma."
Patir pun berkata kepada Mila.
“Baiklah kau pikirkan dulu tak usah terburu-buru."
Mila pun berkata pada Patir.
“Terima kasih untuk segalanya yang telah kau berikan untukku."
"Apa sekarang aku boleh kembali kekamarku aku Ingin istirahat," ucap Mila kepada Patir.
“Baiklah kau boleh pergi kemarmu aku akan mengatarkanmu sampai pintu," tutur Patir.
"Karena memang aku juga, akan pergi bekerja keperusahaan.
kau baik-baiklah di mansion tak perlu terburu-buru soal tawaranku."
"Baik tuan."
Ujar Patir kepada Mila “kau tidak perlu memanggilku tuan panggil saja aku Patir."
"Karena umur kita tidak terlalu jauh," balas Patir sambil tersenyum pada Mila Louise.
Jika suka jangan lupa tinggalkan jejak dan kasih saran aku temen-temen.
Sebelumnya Author mau buat dua puisi di awal cerita dan di akhir cerita.
Nah puisi yang kedua ini yang berjudul:
...“Keyakinanku”...
Realita derai kehidupan itu
tak seperti apa yang kamu khayalkan
namun curahnya kebahagian
pasti sesuai alur dari tuhanmu
Ya aku tahu inilah yang terbaik untukku
aku benar benar yakin padamu tuhanku
tapi mengapa selalu banyak yang berkeluh kesah kepadamu
Padahal engkau selalu ada untuk kami
engkau selalu menyelipkan mutiara di balik tragedi
tetapi tetap sang Ikhwan akhwat
tak semua berkalimat bertaubat
Semoga tuhan selalu menggerakan hati seseorang untuk mampir ke novel yang aku buat ini.
Selamat membaca dan selamat berkarya untuk Author-Author semua yang ada di seluruh dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Wikariani Wardani
maaf seblm nya.. aku cukupkan sampai disini membacanya karena terlalu berbelit2 ceritanya.. terimakasih /Pray//Pray//Pray/
2024-07-13
0
Othor Santai Maksimal❤🖤
semangat
2021-05-08
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
aku hadir
2021-04-26
1