Setelah hatiku ditolak mentah-mentah untuk menetap permanen di hati Joanna, akhirnya aku tak kuasa menahan kesedihanku, aku melangkah menapaki jalanan yang basah karena gerimis tadi sore.
Aku memilih naik ke atas motorku, ya motor buntut yang aku beli second sejak aku menetap di Indonesia, itu pasti kalah dengan mobil milik laki-laki yang curi start mengisi kantong Joannaku.
Aku pulang tanpa membawa Joanna, tentu saja ibu dan ayahku bertanya-tanya, aku melihat ibuku dan ayahku sedang duduk di kursi sederhana di dapur rumah minimalis kami.
“Nak, dimana Joanna? Ibu sudah memasak makanan kesukaannya.” Ucap ibuku tersenyum.
Ayahku yang masih lemah karena penyakit yang menggerogotinya juga ikut menanyakan Joannaku, aku hanya bisa diam dan tidak bisa menjawab pertanyaan mereka.
“Maafin Farel Bu, Farel gak bisa membawa Joanna ke rumah kita.” Ucapku sedikit gugup, aku gugup sebenarnya bukan karena hatiku sedang patah, namun karena aku melihat piring yang sudah disediakan ibuku untuk Joanna harus segera disimpan ibuku.
Ibuku tidak menanyakan apa-apa lagi setelah itu, aku tahu dia sedang sedih karena makanan sebanyak ini pasti sudah dia siapkan memakan waktu dan tenaga juga tabungannya.
“Kenapa Joanna tidak datang? Apakah kalian bertengkar?” Tanya ayahku.
Kami memang beberapa kali bertengkar, tapi kata ayahku itu adalah hal yang biasa dalam percintaan, dan aku juga menyadari kalau kita cinta pasti ada pertengkaran juga.
“Tidak Yah, Farel dan Joanna sudah putus, dia akan menikah dengan pria lain.” Kataku mencoba tenang di hadapan ayah dan ibuku.
“Mungkin dia sedang memberikan kamu kejutan, karena dia tahu hari ini adalah ulang tahunmu.” Ucap Ayahku mencoba meyakinkan aku dan positif thingking.
“Mungkin juga Nak, kalau begitu ibu ambil lagi saja piring dan gelas Joanna, ibu yakin dia akan datang sebentar lagi.” Ucap ibuku.
Aku menjadi semangat lagi, kata orang lain kalau kata-kata orangtua itu tidak akan pernah salah, dan aku akan mencoba mempercayainya malam ini, aku masih menunggu Joanna.
Kami menunggu sampai sekitar 1 jam lebih, jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, perut kami sudah keroncongan dan makanan yang sudah dimasak ibuku juga sudah tidak hangat lagi.
“Kita makan saja Bu.” Kataku.
“Ayah juga sudah lapar.” Sambung ayahku.
“Tapi bagaimana kalau Joanna sedang di jalan?” Tanya ibuku.
Ibuku memang berharap sekali dengan Joanna, ibuku sangat menyukai anak perempuan dan entah kenapa saat aku mengenalkan Joanna kepada ibuku, dia langsung menyukainya dan menganggapnya putrinya.
“Sepertinya dia tidak akan datang Bu, kita makan saja.” Kataku mulai tidak bersemangat.
Kami menikmati makanan yang sudah disiapkan ibuku dengan penuh cinta, aku tahu dia sudah bersusah payah untuk memasak masakan ini, ayahku makan dengan sangat lahap, sudah lama dia tidak seperti ini.
Aku tersenyum melihat ayahku dan ibuku, aku mencoba tidak mengingat wajah Joannaku, karena itu menyakiti hatiku.
***
Malam berlalu, aku tidak tidur sama sekali karena aku masih menunggu Joanna, dia memang tidak datang sampe selarut ini, dan penantianku sia-sia.
“Joanna tidak datang.” Bisikku pada dinding.
Aku memang suka berbincang dengan dinding, dia adalah sahabatku. Paling tidak dia selalu setia meskipun aku meninggalkannya begitu lama, dia tetap diam dan tak berubah.
Aku membuka sosial media Joanna, aku tahu kata sandinya sebab kami pernah bertukaran kata sandi, namun malam ini aku tidak berhasil untuk masuk ke akun Joannaku, aku penasaran.
Ternyata Joanna sudah memblokirku, dan aku tidak percaya kalau dia semudah itu melupakan aku, bahkan aku tidak sanggup untuk menghapus setiap chat darinya.
Aku membuka sosial medianya dan melakukan stalking, aku memakai akun palsu hanya untuk melihat aktifitas terbarunya, aku lihat dengan jelas gambaran senyuman yang indah di pipinya yang manis, giginya yang putih bersinar sangat bahagia.
Aku membaca caption yang tertulis di bawah fotonya, foto yang diunggah beberapa jam yang lalu, aku melihat dengan jelas kalau baju yang di pakai sama persis dengan baju yang dia pakai tadi saat memutuskan aku.
“Joannaku sanggup menduakan aku, aku tak percaya... Dia seharusnya tidak bisa melupakan kecupanku di malam lalu, seharusnya dia tidak melupakan sprey yang kami gunakan bergulat malam itu, aku tak percaya.” Kataku sangat sedih kepada sahabat terbaikku dinding.
Aku dan Joanna memang bukan pasangan yng suci, kami sudah melewati keindahan malam bersama, kehangatan tubuhnya membuat aku tidak pernah merindukan kehangatan selimut tetangga, itu adalah kesalahan termanis yang pernah aku lakukan.
Malam itu kami bertempur, aku ingat sekali saat dia mendesah dan tersenyum bahagia, aku tahu dia menyerahkannya karena cinta. Kami saling mencintai, dan aku tidak mengingkarinya.
Joanna menghapus semua foto saat kami masih bersama, aku tidak menemukannya lagi, aku tidak tahu kapan dia menghapus semua foto dan kenangan kami berdua, yang aku tahu foto itu sangatlah banyak.
“Mungkin dia sudah melakukannya seminggu yang lalu, sebulan atau beberapa hari yang lalu, aku memang kurang update bersosial media, bagiku chating dan berkomunikasi dengannya sudah cukup.” Ucapku dalam hati.
Aku menghubungi lagi Joanna, aku masih merasa terzhalimi, namun dia sudah tidak mau berkomunikasi lagi denganku.
“Lupakan aku, aku gak bisa bahagia denganmu Farel, kamu harus bisa move on, kamu carilah wanita yang lebih pantas dari pada aku.” Katanya tanpa keraguan.
“Aku tidak bisa melepasmu, aku merasa bersalah karena aku sudah menikmatimu, aku akan menikahimu.” Kataku.
“Aku gak apa-apa, kamu gak perlu pikirkan, aku juga sudah mengatasinya, aku sudah melakukan operasi yang tidak akan membuat suamiku menyesal menikahi aku, pikirkan saja kamu.” Katanya lalu mengakhiri telepon dan kemudian dia memblokirku.
Aku tidak dapat lagi menghubungi sejak saat itu, hatiku hancur dan hidupku hampa, aku hanya mengenal satu perempuan lalu memasukkannya ke dalam hati namun dia tidak bersedia menetap. Dia pergi meninggalkan hatiku yang kosong dan hancur lebur.
“Apa aku tidak pantas untuk bahagia? Kenapa harus sekejam ini?” Tanyaku masih tidak percaya.
Joanna sedang bahagia, dia sedang menghabiskan waktu di malam ini dengan calon suaminya, laki-laki pilihan ayahnya yang mencuri hati Joanna secepat kilat.
Joanna memiliki hobby yang sama dengan calon suaminya, mereka minum alkohol bersama, dan aku hanya sebagai viewer story nya. Aku hanya bisa diam, tanpa kata.
Malam ini aku berjanji tidak akan menangisi lagi, aku akan berhenti berharap padanya, aku akan bangkit dan melanjutkan kehidupanku, namun aku yakin suatu saat aku akan berubah, aku akan menjadi baja yang kuat dan tidak galau seperti malam ini, selamat tinggal Farel yang lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
zien
aku hadir disini 👍
jangan lupa mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊
mari kita saling mendukung karya kita 👍😘
2021-03-02
0
Anto yoga cinta utami
up
2021-03-01
1
Ruru olsop
keren ceritanya
2021-02-25
0