“Bagaimana tadi Paula?” Tanya Pak March setelah dia selesai bertelepon.
“Dia sudah pergi, dan mobilnya juga sudah bisa jalan lagi, Pak.” Kataku dengan jujur.
“Terimahkasih banyak, kamu jangan pernah tersinggung dengan kekanak-kanakannya yah, memang Paula adalah anak yang manja dan sedikit jutek, tapi sebenarnya dia anak yang baik.” Ucap Pak March.
Tentu saja orantua membela anaknya di hadapan orang lain, tapi bagiku Paula itu bukan anak yang baik, dia sombong dan jutek juga tidak tahu berterimahkasih.
Paula sedang duduk di taman kampusnya, dia sedang membaca buku kesukaanya, kemudian dia menelepon papinya dan menanyakan uang.
“Papi... papi udah transfer duitnya?” Tanyanya.
“Maaf Papi lupa transfer duit ke Paula, sebentar ya sayang.” Ucap Pak March.
Bagi mereka yang merupakan kelurga kaya, sangat gampang sekali berurusan dengan uang, Pak March tidak ambil pusing dan segera transfer uang untuk Paula.
Seorang pria datang memasuki ruangan Pak March, tanpa mengetuk pintu dan kelihatannya dia sangat dekat sekali dengan Pak March, aku tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya, namun Pak March segera memintaku keluar.
“Baik Pak.” Ucapku sambil keluar dari ruangan itu.
Aku tidak dapat menguping ataupun mengintip mereka dari luar, sepertinya ruangan ini memang di desain sangat bagus dan layak menjadi tempat rahasia, aku tidak tahu mereka sedang membahas apa di dalam.
Pak March mengirimku chat, “Tolong ambilkan berkas di luar, seorang pria sedang menunggu di luar.” Ucap Pak March.
Aku keluar dari dalam rumah Pak March karena memang ruangan spesial tempat kerja Pak March ada di dalam rumahnya, aku menghampiri pria yang sedang menunggu dan aku menerima berkas itu.
“Ini Pak, berkas untuk Pak March.” Ucapnya.
“Terimahkasi.” Jawabku.
Aku berikan berkas itu kepada Pak March dan aku ketuk pintu ruangannya, dia mempersilahkan aku masuk. Aku berikan berkas itu, dan aku lihat pria yang sedang bersamanya, bola mataku kemudian membesar karena aku kaget.
“Dia kan laki-laki yang berfoto dengan Joanna, dia adalah pria yang dicintai Joanna sekarang, lalu apa hubungannya dengan Pak March?” Tanyaku dalam hati.
“Pi, siapa dia?” Tanya lelaki itu.
“Dia asisten Papi yang baru, dia yang menggantikan pekerjaan asisten papi yang lama, oh yah Farel, kenalin anak saya yang paling sulung namanya Dave Jacob, dia sering dipanggil DJ.” Ucap Pak March.
Aku memandanginya, dia memang lebih dari ku, aku tahu sekarang kenapa Joanna sangat cepat berpaling dariku, Joanna pasti merasa lebih bahagia dengannya.
“Farel, Pak.” Ucapku memperkenalkan diri.
Dia hanya tersenyum, dia tidak membalas uluran tanganku untuk berjabat tangan dengannya, dia dan Paula tidak berbeda jauh sikapnya, sama-sama orang sombong.
“Sekarang aku berada di dalam masalah, aku masuk ke dalam lingkungan yang tak jauh dari Joanna, aku ingin move on tapi kenapa justeru aku masuk ke dalam lingkungan mereka?” Tanyaku dalam hati.
“Yauda Dave, nanti papi akan atur jadwal pertemuan kita dengan Pak Menteri, kamu juga harus atur waktu kamu apalagi sebentar lagi kamu akan bertunangan dengan Joanna.” Ucap Pak March.
Hatiku bergetar saat mendengar nama Joanna disebut oleh Pak March, aku tiba-tiba mengingat Joanna, aku belum bisa melupakan malam saat aku menikmati tubuh Joanna yang indah.
“Argh... Dave hanya menikmati sisaku saja.” Gumamku, aku memang brengsek.
“Kalau begitu Dave permisi Pi.” Katanya sambil keluar dari ruangan kantor Pak Marc.
“Farel, besok kita akan ada pertemuan penting dengan Pak Menteri, tugas kamu besok adalah mengetik semua pembahasan kita, dan kamu juga harus mengambil dokumentasi kita, rekam pembicaraan kita, kemudian saya akan memberikan beberapa kode nanti untuk kamu hapal, saya biasanya memakai kode saat memberikan arahan.” Ucap Pak March.
“Baik Pak, saya siap laksanakan.” Ucapku tegas.
Pak March Jacob sering disebut Pak MJ, dia adalah orang kaya yang terkenal, dan hari pertama aku bekerja aku bisa melihat kalau dia memang benaran kaya, dia memiliki banyak aset, tanah, rumah, apartmen di mana-mana.
“Wajar aja Joanna memilih Dave, jelas masa depannya terjamin dibandingkan denganku, apalagi aku sekarang ini adalah tulang punggung kedua orangtuaku, mungkin aku tidak akan bisa memberikan kebahagiaan kepada Joanna.” Kataku dalam hati.
Flashback
Joanna adalah anak seorang Pejabat di Kota Jakarta, ibunya merupakan Pejabat sedangkan ayahnya seorang Pengusaha yang terkenal.
Joanna sangat manja, dia juga sangat cantik dan memiliki uang yang banyak, namun aku mencintainya bukan karena harta yang dia punya atau jabatan orangtuanya, aku mencintainya sangat tulus.
Aku pernah mengajarinya untuk hidup sederhana, dan dia bersedia melakukannya, dia mau makan dengan tangan kanannya, aku menyuapinya dengan tanganku dan dia bilang itu lebih nikmat dari pada makan dengan pisau dan garpunya.
Dulu papanya pernah menyetujui hubungan kami saat kehidupan kami masih kaya, namun saat kehidupan kami seperti ini, aku ditinggalkan dan dijauhkan dari cintaku.
Dunia ini memang fana, dulu aku pernah disanjung papa Joanna dan dikatakan calon suami yang cocok untuk Joanna namun malam ini aku sadar bahwa uang dan harta adalah yang terbaik untuk anaknya.
Kembali lagi ke masa sekarang.
Aku membaca buku yang diberikan Pak March Jacob, aku melihat banyak gambar dan sandi rahasia yang katanya harus aku hapal.
“Ini sebenarnya pekerjaan apa? Detektif? Kenapa sangat ribet? Bukankah sandi-sandi dan hal seperti ini biasanya adalah urusan Polisi?” Ucapku dalam hati namun terus membaca.
Ibuku meneleponku dan mengatakan kalau ayahku semakin sesak, dan aku meminta ibu untuk membawa ayahku ke Rumah Sakit untuk berobat.
“Tapi ayahmu gak mau, katanya uang tidak ada.” Ucap ibuku.
“Aku akan mengusahakan uang, ibu jalan saja ke Rumah Sakit.” Pintaku.
Ayahku sangat sulit untuk mau ke Rumah Sakit, akhirnya aku meminta izin. Dia mendengar pembicaraanku dengan ibuku, dia menawarkan pinjaman dan tentu saja tidak kutolak. Aku langsung menyusul menemui ayahku dan membawa ayahku ke Rumah Sakit.
“Ayah harus kuat.” Ucapku.
“Nak, kapan kamu menikah? Ayah ingin sekali melihat kamu menikah sebelum ayah meninggal.” Ucap Ayahku.
“Tapi Ayah, Farel gak punya pacar, Joanna kan sudah putus dengan Farel, Ayah berdoa yah semoga Tuhan memberikan Ayah umur panjang, kesehatan agar Farel sempat membahagiakan Ayah dan Ibu.” Ucapku.
“Nak, Ayah sudah hampir menyerah, setiap hari Ayah kesakitan, Ayah justeru ingin segera pergi dari dunia ini, menikahlah Nak.” Ucap Ayahku.
“Aku harus menikahi siapa Ayah?” Tanyaku.
“Gimana kalau dengan Naina?” Tanya Ayahku.
“Naina? Tapi aku tidak mencintainya.” Jawabku.
“Tapi dia adalah gadis yang baik, sopan, sayang sama Ayah dan Ibu, juga cinta sama kamu.” Ucap Ayahku.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Fitri Widya
yes
2021-02-24
0
Jambu air
crazy up
2021-02-24
0
Ayu
next
2021-02-10
1