Arc 0 Stroberi : Chapter 7 - Siluman Gagak

Sepulang sekolah, aku dan Amalia berkumpul dan bertemu di depan sekolah. Dia memberi tahu padaku kalau orang yang bisa menjelaskan fenomena ini ada di tempat yang kami tuju.

Perjalanan tidak terlalu jauh, tapi karena aku dan Amalia tidak menggunakan kendaraan, waktu yang dihabiskan cukup lama.

Hmn ....

Tempat ini cukup unik, atau lebih tepatnya mencurigakan. Bagian depan di mana aku masuk terdapat toko barang antik dengan banyak kerajinan kayu, senjata tradisional, dan aksesoris perak. Didominasi warna coklat dan hitam, aku tidak menyangka kalau akan datang ke tempat ini didampingi seorang gadis.

Aku masih berjalan di belakang Amalia, dia memimpinku masuk menuju rumah tersebut. Sampai pada tengah ruangan, dia berhenti dan menunjukkan tulisan padaku.

Tunggu di sini.

Aku menuruti apa yang dia katakan, walaupun sedikit kebingungan karena tidak ada kursi di tempatku diam sekarang.

Amalia memasuki pintu untuk menjelajah lebih dalam. Hatiku sekarang dipenuhi ketegangan dengan siapa yang nanti akan keluar bersamanya.

Tidak ada suara percakapan. Sensasi yang biasanya kurasakan ketika mengunjungi rumah teman tidak kurasakan sekarang. Biasanya di saat seperti ini, aku menunggu sambil mendengar suara orang di ujung ruangan, memberi tahu keberadaanku pada tuan rumah. Hal itu tidak terjadi sekarang. Ternyata punya teman bisu memberikan rasa misterius di setiap tindakannya.

Setelah beberapa detik, gadis itu muncul bersama seekor burung. Warnanya hitam pekat dan ukurannya tidak terlalu besar. Dari ciri-ciri fisiknya, pikiranku langsung mengarah pada satu hal.

“Burung gagak?”

Hewan itu bertengger di kepala Amalia, dia membawanya ke kursi yang ada di ujung ruangan untuk kemudian ditaruh di sana. Tempat duduk tersebut seperti dikhususkan untuk kerja. Ukurannya besar, terdapat busa yang nyaman, dan dapat diputar 360 derajat, layaknya kursi bos.

Amalia membalik kursi itu untuk membelakangiku ketika menaruh burung gagak tersebut.

*Puffh

Bunyi meletup kecil layaknya suara pecah gelembung sabun. Diikuti suara tersebut, ada asap kecil yang terbentuk di kursi bos tadi, itu membuatku sedikit terkejut karena seperti melihat teknik sulap.

Amalia tidak terkejut sama sekali, dia seperti sudah terbiasa dengan ini. Tidak berhenti bergerak, gadis ini merentangkan kain hitam tebal ke kursi tersebut. Seperti ingin menutupi benda di sana.

“Uhuk, uhuk ....”

Batuk kecil terdengar, dari suaranya aku bisa menduga kalau sumbernya adalah seorang wanita.

“Jadi ... kamu orang yang diceritakan Lia,” ucapnya sambil membalik kursi putar tersebut, menunjukkan tubuh dan wajahnya ke arahku.

Aku kembali terkejut, burung gagak yang ditaruh di kursi tersebut berubah menjadi sosok wanita paruh baya. Dengan rambut hitam panjang terurai menutupi mata sebelah kana, dia mengeluarkan aura seperti air yang tenang.

“...”

Tapi, ada rasa canggung. Dari yang kulihat, wanita tersebut tidak memakai pakaian. Tubuh telanjangnya hanya ditutupi kain yang direntangkan oleh Amalia. Aku bisa tahu dengan melihat kulit di bahunya yang terbuka karena tidak tertutup kain dengan sempurna, ditambah dengan garis lekuk pada kain tersebut, menunjukkan bentuk tubuh yang dapat kupastikan tidak ada kain tambahan di baliknya.

“Jadi, bisa kenalkan dirimu? Namaku Pero, hewan yang menjalani kontrak dengan Amalia.”

Pero? Nama buruk untuk seorang wanita.

Tapi, baiklah, aku ke sini untuk mendapat kejelasan darinya, lagipula sangat tidak sopan mengejek nama seseorang. Apalagi kesan pertamaku berkata kalau dia lebih bisa diandalkan dibanding Amalia.

“Namaku Kaivan, aku ke sini diberitahu karena Amalia bilang kalau ada orang yang lebih ahli darinya.”

Amalia mundur satu langkah, dia membiarkan wanita bernama Pero ini menghadap ke arahku lebih dekat. Seakan menyerahkan semua padanya.

“Kaivan .... Jadi, apa kamu tahu kalau ada masalah yang kamu buat?”

Masalah? Ah ....

“Apa ada yang kucuri dari Amalia?”

“Ternyata kamu cepat mengerti, sekarang pembicaraan bisa lebih cepat.”

“Tunggu, tunggu. Aku masih gak ngerti apa-apa. Jangan ngomong kayak aku tahu semuanya.”

“Heh, kalau begitu, harus dari mana aku jelaskan? Apa kamu punya pertanyaan?”

Sangat banyak. Aku selama ini selalu menahan untuk bertanya agar tidak mendesak orang lain sehingga menimbulkan emosi negatif.

“Pertama ... Amalia itu siapa? Apa dia punya kemampuan sihir?”

“Hmn ... kamu gak tahu? Terus, dari mana kamu dapat kemampuan itu?”

Kemampuan?

“Apa maksudnya?”

“Tidak perlu bersilat lidah, aku bisa lihat ada tanda sihir ‘tak normal di dalam tubuhmu.”

Bersilat lidah? Aku tidak melakukannya ... dan apa itu? Baru kali aku menemukan orang yang berkata hal unik seperti ‘bersilat lidah’.

“Bisa dibilang kalau Lia memang seorang penyihir. Tapi, kami semua menyebutnya users,” ucap wanita itu.

“...”

Sebuah kata yang sebelumnya kulihat di catatan Amalia. Apa ada sesuatu yang berhubungan antara kemampuanku dengan hal yang mereka ketahui?

Wanita bernama Pero itu mulai menceritakan semuanya. Hal-hal yang mengejutkan dia beri tahu padaku. Sesuatu yang awalnya kukira hanya ada di buku cerita murahan.

“Hmn ... jadi, begitu,” ucapku sambil berpikir menaruh tangan di dagu.

Pero menjelaskan, Amalia adalah seorang users, manusia yang menjalin hubungan dengan animus. Tujuan users adalah mengabulkan satu permintaan menggunakan sihir dari animus, sedangkan tujuan animus adalah terlahir menjadi manusia.

“Kejadian waktu di aula itu ritual buat ngambil mana dari orang lain?”

Animus dulunya adalah hewan yang punya keinginan kuat untuk menjadi manusia. Di saat keinginan itu ada pada puncaknya, mereka berubah menjadi animus dan mengambil bentuk manusia untuk sementara. Untuk benar-benar menyelesaikan sihir, mereka mulai mengumpulkan mana agar bisa menjadi manusia seutuhnya.

“Iya, kami para animus normalnya tidak bisa mencari mana sendiri. Untuk mengetahui dan mengumpulkan perasaan manusia, kita perlu manusia itu sendiri.”

“...”

Mana sumber kekuatan animus berasal dari perasaan manusia. Ketika seseorang ada pada keadaan sangat bahagia dan menyebarkan aura positif, di sanalah mereka bisa diambil mana-nya. Animus tidak bisa melakukannya, mereka dari awal adalah hewan, tidak mengerti perasaan manusia dan cara agar manusia itu mencapai kebahagiaan.

“Tadi ... namamu Kaivan, yah? Aku sedikit heran, kenapa dari tadi kamu tidak terkejut? Reaksimu datar, bukankah cerita seperti ini terlihat tidak masuk akal buat kamu?”

Memang benar, banyak dari perkataan Pero sangat menjanggal dan tidak kumengerti. Dari sana juga tidak jarang aku menemukan hal aneh yang logikaku sendiri tidak bisa membayangkannya. Tapi, ada hal yang aku bisa pastikan.

“Aku bisa rasain kalau semua itu bukan kebohongan. Jadi ..., aku percaya.”

Emosi kebohongan terasa asam sedikit pahit, rasa gelisah yang dicampur dengan perasaan negatif. Orang-orang yang menyembunyikan sesuatu setidaknya akan memunculkan rasa pahit di lidahku. Dari awal sampai akhir, yang kurasakan adalah kekhawatiran Amalia, seolah dia takut kalau aku menanggapi persoalan ini dengan buruk.

“Rasa? Apa itu intuisimu?”

“Bukan ... itu bukan intuisi, aku benar-benar bisa merasakan kebohongan lewat lidahku.”

“Hmn ....” Wanita itu melipat tangan di dada, memejamkan mata, dan memperbaiki posisi duduknya. Sambil membuat ekspresi berpikir, ia menarik nafas cukup panjang. “Oh ... mungkin memang begitu.”

Wo-woi!?

Akibat gerakan Pero, kain yang menutupi tubuhnya mulai terjatuh mengikuti gaya gravitasi.

“...!?”

Namun, Amalia yang di sampingnya dengan cepat memegangi kain tersebut. Dia sedikit kewalahan menahan dan menyembunyikan bagian tubuh Pero, karena Pero sendiri tidak punya refleks dan cenderung tidak peduli dengan penampilan tubuhnya sekarang. Satu detik saja terlambat, aku bisa melihat belahan dada wanita paruh baya ini.

Penampilannya memang manusia, tapi aku bisa merasakan hawa yang berbeda dari manusia biasa. Aku paham sekarang, tentang dia yang berkata kalau dulunya dia itu hewan. Lagi pula, aku juga melihat dia berubah wujud sebelumnya.

“Sampai di sini ada pertanyaan? Kami juga ingin bertanya soal kamu, tentang kenapa kamu bisa ambil mana punya Amalia, ataupun tentang kekuatanmu barusan?”

Sebenarnya aku juga masih tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, bukan berarti aku tidak bisa jelaskan tentang diriku sekarang.

 

 

****

 

 

Episodes
1 Arc 0 Stroberi : Chapter 1 - Sebagian Ingatan
2 Arc 0 Stroberi : Chapter 2 - Gadis Jubah Putih
3 Arc 0 Stroberi : Chapter 3 - Dasar Pencuri
4 Arc 0 Stroberi : Chapter 4 - Selangkanganku
5 Arc 0 Stroberi : Chapter 5 - Gadis Bisu
6 Arc 0 Stroberi : Chapter 6 - Namaku Kaivan
7 Arc 0 Stroberi : Chapter 7 - Siluman Gagak
8 Arc 0 Stroberi : Chapter 8 - Mana Luapan Emosi
9 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 1 - Gelombang Emosi Depresi
10 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 2 - Bullying
11 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 3 - Kemarahan
12 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 4 - Tunggu Kepala Dingin
13 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 5 - Kamu Mens Kan
14 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 6 - Kemarahan Dan Kebencian
15 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 7 - Feedback
16 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 8 - Tapi Aku Menolak
17 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 9 - Menurutmu Bagaimana
18 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 10 - Harus Mati
19 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 11 - Buat Apa Repot
20 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 12 - Kekuatan Amalia
21 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 13 - Tempat Parkir
22 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 14 - Lidah Kucing
23 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 15 - Kenapa Kamu Bantu Aku
24 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 16 - Suapin
25 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 17 - Getar Handphone
26 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 18 - Aku Amalia
27 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 19 - Munyu Munyu Munyu
28 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 20 - Aku Masih Di Sini
29 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 21 - Sebenarnya Apa Salahku
30 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 22 - Kenapa Kamu Di Sini
31 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 23 - Aku Kenal Kamu
32 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 24 - MaKaSih
33 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 25 - Kaleidskop
34 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 26 - Stop
35 Arc 1 Sampah Organik : Chapter 27 - Karena Aku Takut
36 Arc 2 Jejamuan : Chapter 1 - Tugas Piket
37 Arc 2 Jejamuan : Chapter 2 - Cara Diterima Cewek
38 Arc 2 Jejamuan : Chapter 3 - Begitulah Kira-kira
39 Arc 2 Jejamuan : Chapter 4 - Kamu Serius
40 Arc 2 Jejamuan : Chapter 5 - Hubungan Dua
41 Arc 2 Jejamuan : Chapter 6 - Kenapa Malu-malu
42 Arc 2 Jejamuan : Chapter 7 - Rasa Takut
43 Arc 2 Jejamuan : Chapter 8 - Kuharap Tidak Berlangsung Terus
44 Arc 2 Jejamuan : Chapter 9 - Cerita Fany
45 Arc 2 Jejamuan : Chapter 10 - Mengubah Pikirannya
46 Arc 2 Jejamuan : Chapter 11 - Kemajuan Sendiri
47 Arc 2 Jejamuan : Chapter 12 - Anggap Saja Kebetulan
48 Arc 2 Jejamuan : Chapter 13 - Ke Mana Matamu
49 Arc 2 Jejamuan : Chapter 14 - Besok
50 Arc 2 Jejamuan : Chapter 15 - Aku Gak Telanjang
51 Arc 2 Jejamuan : Chapter 16 - Tidak Selalu Benci
52 Arc 2 Jejamuan : Chapter 17 - Gelombang Yang Mendekat
53 Arc 2 Jejamuan : Chapter 18 - Kembali Jadi Tugasku
54 Arc 2 Jejamuan : Chapter 19 - Sejak Kapan
55 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 1 - Pengintaian
56 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 2 - Mengiblati
57 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 3 - Gentleman
58 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 4 - 32C
59 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 5 - Gelombang Pengalih
60 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 6 - Tetap Menjijikan
61 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 7 - Terserah Kakak
62 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 8 - Kamu Melihat
63 Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 9 - Sihir Menghilang
64 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 1 - Berita
65 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 2 - Menyewa Hotel
66 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 3 - Senjata
67 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 4 - Satu Kamar
68 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 5 - Saksi Mata
69 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 6 - Lolos
70 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 7 - Melindungi Dan Tumbal
71 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 8 - Keterhubungan Kasus
72 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 9 - Tempat Terburuk
73 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 10 - Sakit Bunuh Diri
74 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 11 - Dua Jalur
75 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 12 - Nokturnal
76 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 13 - AIDS
77 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 14 - Permohonan?
78 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 15 - Alasan Dan Kerja Sama
79 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 16 - Animus Lobster
80 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 17 - Antar Pulang
81 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 18 - Kehidupan Normal Tapi Tak Biasa
82 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 19 - Di Balik Bunuh Diri . 1
83 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 20 - Di Balik Bunuh Diri . 2
84 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 21 - Senjata Tombak Capit . 1
85 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 22 - Senjata Tombak Capit . 2
86 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 23 - Pisau Sihir
87 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 24 - Kombinasi . 1
88 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 25 - Kombinasi . 2
89 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 26 - Mengulur Waktu
90 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 27 - Dunia Yang Sakit . 1
91 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 28 - Dunia Yang Sakit . 2
92 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 29 - Rasa Sakit Sungguhan . 1
93 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 29 - Rasa Sakit Sungguhan . 2
94 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 30 - Getar Terakhir
95 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 31 - Kebangkitan . 1
96 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 32 - Kebangkitan . 2
97 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 33 - Shade . 1
98 Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 33 - Shade . 2
99 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 1 - Pemulihan
100 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 2 - Takdir Yang Tak Berubah
101 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 3 - Hari Pertama
102 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 4 - With Imarine
103 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 5 - With Amalia
104 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 6 - With Amalia 2
105 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 7 - Hasil Akhir Geza
106 Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 8 - Botol Sihir Geza
107 Arc 4 New Stage : Chapter 1 - Langkah Menuju Rumah
108 Arc 4 New Stage : Chapter 2 - Pakaian
109 Arc 4 New Stage : Chapter 3 - Kuku Tajam
110 Arc 4 New Stage : Chapter 4 - Memilih Diam
111 Arc 4 New Stage : Chapter 5 - Creation Of Adam
112 Arc 4 New Stage : Chapter 6 - Remaja Plin Plan
113 Arc 4 New Stage : Chapter 7 - Burung Hantu Raksasa
114 Arc 4 New Stage : Chapter 8 - Bug Deteksi Emosi
115 Arc 4 New Stage : Chapter 9 - Pertengkaran Yang Klise
116 Arc 4 New Stage : Chapter 10 - Bukan Tandingan
117 Arc 4 New Stage : Chapter 11 - Kamu Bukan Adikku
118 Arc 4 New Stage : Chapter 12 - Umpatan Yang Menyakitkan
119 Arc 4 New Stage : Chapter 13 - Anak Angkat
120 Arc 4 New Stage : Chapter 14 - Hubungan Saling Mengait
121 Arc 4 New Stage : Chapter 15 - Kerendahan Hati Dan Egoisme
122 Arc 4 New Stage : Chapter 16 - Dasar Kemunculan Animus
123 Arc 4 New Stage : Chapter 17 - Jejak Kehidupan
124 Arc 4 New Stage : Chapter 18 - Jejak Kehidupan Di Kamarku
125 Arc 4 New Stage : Chapter 19 - Harta Titipan
126 Arc 4 New Stage : Chapter 20 - Mulai Maju Dan Berangkat Secepatnya
127 Arc 4 New Stage : Chapter 21 - Luapan Dari Amalia
128 Arc 4 New Stage : Chapter 22 - Lompatan
129 Arc 4 New Stage : Chapter 23 - Pemilik Dimensi
130 Arc 4 New Stage : Chapter 24 - Dipermainkan
131 Arc 4 New Stage : Chapter 25 - Animus Murni
132 Arc 4 New Stage : Chapter 26 - Magic Stab
133 Arc 4 New Stage : Chapter 27 - Kontrak Berdarah
134 Arc 4 New Stage : Chapter 28 - Dunia Buatan
135 Arc 4 New Stage : Chapter 29 - Pesan Dari Octa
136 Arc 4 New Stage : Chapter 30 - Aturan Dan Aksi
137 Arc 4 New Stage : Chapter 31 - Empat Orang
138 Arc 4 New Stage : Chapter 32 - Keputusan Hanz
139 Arc 4 New Stage : Chapter 33 - Ruangan Baru
140 Arc 4 New Stage : Chapter 34 - Komunikasi Empat Sudut
141 Arc 4 New Stage : Chapter 35 - Awal Teka-teki
142 Arc 4 New Stage : Chapter 36 - Dasar Survival
143 Arc 4 New Stage : Chapter 37 - Malam Pertama Di Hutan
144 Arc 4 New Stage : Chapter 38 - Pengejaran
145 Arc 4 New Stage : Chapter 39 - Kata Terima Kasih
146 Arc 4 New Stage : Chapter 40 - Pagi Dengan Gajah
147 Arc 4 New Stage : Chapter 41 - Artefak Gunung Terpahat
148 Arc 4 New Stage : Chapter 42 - Start Dimulai Saat Terbenam
149 Arc 4 New Stage : Chapter 43 - Gagal Umpan
150 Arc 4 New Stage : Chapter 44 - Terkapar
151 Arc 4 New Stage : Chapter 45 - Menolak Kalah
152 Arc 4 New Stage : Chapter 46 - Kembali Ke Ruangan Baru
153 Arc 4 New Stage : Chapter 47 - Rangkuman Pemain Lain
154 Arc 4 New Stage : Chapter 48 - Orang Mati
155 Arc 4 New Stage : Chapter 49 - Batas Dunia Game Dan Emosi
156 Arc 4 New Stage : Chapter 50 - Kebun Belakang
157 Arc 4 New Stage : Chapter 51 - Gelombang Dingin Dari Ann
158 Arc 4 New Stage : Chapter 52 - Arah Bukti
159 Arc 4 New Stage : Chapter 52 - Merasuknya Latar Belakang
160 Arc 4 New Stage : Chapter 53 - Sisi Lain Cara Pandang Literatur
161 Arc 4 New Stage : Chapter 54 - Berbagai Ending
162 Arc 4 New Stage : Chapter 55 - Bukti Dari Ingatan Yang Diberikan
163 Arc 4 New Stage : Chapter 56 - Kedatangan Imarine Di Kamar
164 Arc 4 New Stage : Chapter 57 - Latihan Dengan Imarine
165 Arc 4 New Stage : Chapter 58 - Kedatangan Amalia Di Kamar
166 Arc 4 New Stage : Chapter 59 - Penyerangan Dan Gelombang Emosi Berahi
167 Arc 4 New Stage : Chapter 60 - Amalia Vs Imarine
168 Arc 4 New Stage : Chapter 61 - Peluk Sampai Akhir
169 Arc 4 New Stage : Chapter 62 - Mutasi Kamar
170 Arc 4 New Stage : Chapter 63 - Domino Ketidakberuntungan
171 Arc 4 New Stage : Chapter 64 - Sisir Hutan
172 Arc 4 New Stage : Chapter 65 - Permohonan Sihir Amalia
173 Arc 4 New Stage : Chapter 66 - Zombie
174 Arc 4 New Stage : Chapter 67 - END
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Arc 0 Stroberi : Chapter 1 - Sebagian Ingatan
2
Arc 0 Stroberi : Chapter 2 - Gadis Jubah Putih
3
Arc 0 Stroberi : Chapter 3 - Dasar Pencuri
4
Arc 0 Stroberi : Chapter 4 - Selangkanganku
5
Arc 0 Stroberi : Chapter 5 - Gadis Bisu
6
Arc 0 Stroberi : Chapter 6 - Namaku Kaivan
7
Arc 0 Stroberi : Chapter 7 - Siluman Gagak
8
Arc 0 Stroberi : Chapter 8 - Mana Luapan Emosi
9
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 1 - Gelombang Emosi Depresi
10
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 2 - Bullying
11
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 3 - Kemarahan
12
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 4 - Tunggu Kepala Dingin
13
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 5 - Kamu Mens Kan
14
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 6 - Kemarahan Dan Kebencian
15
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 7 - Feedback
16
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 8 - Tapi Aku Menolak
17
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 9 - Menurutmu Bagaimana
18
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 10 - Harus Mati
19
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 11 - Buat Apa Repot
20
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 12 - Kekuatan Amalia
21
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 13 - Tempat Parkir
22
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 14 - Lidah Kucing
23
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 15 - Kenapa Kamu Bantu Aku
24
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 16 - Suapin
25
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 17 - Getar Handphone
26
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 18 - Aku Amalia
27
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 19 - Munyu Munyu Munyu
28
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 20 - Aku Masih Di Sini
29
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 21 - Sebenarnya Apa Salahku
30
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 22 - Kenapa Kamu Di Sini
31
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 23 - Aku Kenal Kamu
32
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 24 - MaKaSih
33
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 25 - Kaleidskop
34
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 26 - Stop
35
Arc 1 Sampah Organik : Chapter 27 - Karena Aku Takut
36
Arc 2 Jejamuan : Chapter 1 - Tugas Piket
37
Arc 2 Jejamuan : Chapter 2 - Cara Diterima Cewek
38
Arc 2 Jejamuan : Chapter 3 - Begitulah Kira-kira
39
Arc 2 Jejamuan : Chapter 4 - Kamu Serius
40
Arc 2 Jejamuan : Chapter 5 - Hubungan Dua
41
Arc 2 Jejamuan : Chapter 6 - Kenapa Malu-malu
42
Arc 2 Jejamuan : Chapter 7 - Rasa Takut
43
Arc 2 Jejamuan : Chapter 8 - Kuharap Tidak Berlangsung Terus
44
Arc 2 Jejamuan : Chapter 9 - Cerita Fany
45
Arc 2 Jejamuan : Chapter 10 - Mengubah Pikirannya
46
Arc 2 Jejamuan : Chapter 11 - Kemajuan Sendiri
47
Arc 2 Jejamuan : Chapter 12 - Anggap Saja Kebetulan
48
Arc 2 Jejamuan : Chapter 13 - Ke Mana Matamu
49
Arc 2 Jejamuan : Chapter 14 - Besok
50
Arc 2 Jejamuan : Chapter 15 - Aku Gak Telanjang
51
Arc 2 Jejamuan : Chapter 16 - Tidak Selalu Benci
52
Arc 2 Jejamuan : Chapter 17 - Gelombang Yang Mendekat
53
Arc 2 Jejamuan : Chapter 18 - Kembali Jadi Tugasku
54
Arc 2 Jejamuan : Chapter 19 - Sejak Kapan
55
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 1 - Pengintaian
56
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 2 - Mengiblati
57
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 3 - Gentleman
58
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 4 - 32C
59
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 5 - Gelombang Pengalih
60
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 6 - Tetap Menjijikan
61
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 7 - Terserah Kakak
62
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 8 - Kamu Melihat
63
Arc 2.5 Kebimbangan : Chapter 9 - Sihir Menghilang
64
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 1 - Berita
65
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 2 - Menyewa Hotel
66
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 3 - Senjata
67
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 4 - Satu Kamar
68
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 5 - Saksi Mata
69
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 6 - Lolos
70
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 7 - Melindungi Dan Tumbal
71
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 8 - Keterhubungan Kasus
72
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 9 - Tempat Terburuk
73
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 10 - Sakit Bunuh Diri
74
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 11 - Dua Jalur
75
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 12 - Nokturnal
76
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 13 - AIDS
77
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 14 - Permohonan?
78
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 15 - Alasan Dan Kerja Sama
79
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 16 - Animus Lobster
80
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 17 - Antar Pulang
81
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 18 - Kehidupan Normal Tapi Tak Biasa
82
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 19 - Di Balik Bunuh Diri . 1
83
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 20 - Di Balik Bunuh Diri . 2
84
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 21 - Senjata Tombak Capit . 1
85
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 22 - Senjata Tombak Capit . 2
86
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 23 - Pisau Sihir
87
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 24 - Kombinasi . 1
88
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 25 - Kombinasi . 2
89
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 26 - Mengulur Waktu
90
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 27 - Dunia Yang Sakit . 1
91
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 28 - Dunia Yang Sakit . 2
92
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 29 - Rasa Sakit Sungguhan . 1
93
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 29 - Rasa Sakit Sungguhan . 2
94
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 30 - Getar Terakhir
95
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 31 - Kebangkitan . 1
96
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 32 - Kebangkitan . 2
97
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 33 - Shade . 1
98
Arc 3 Manis Sengat Semut Asam Format : Chapter 33 - Shade . 2
99
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 1 - Pemulihan
100
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 2 - Takdir Yang Tak Berubah
101
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 3 - Hari Pertama
102
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 4 - With Imarine
103
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 5 - With Amalia
104
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 6 - With Amalia 2
105
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 7 - Hasil Akhir Geza
106
Arc 3.5 All Round Healing : Chapter 8 - Botol Sihir Geza
107
Arc 4 New Stage : Chapter 1 - Langkah Menuju Rumah
108
Arc 4 New Stage : Chapter 2 - Pakaian
109
Arc 4 New Stage : Chapter 3 - Kuku Tajam
110
Arc 4 New Stage : Chapter 4 - Memilih Diam
111
Arc 4 New Stage : Chapter 5 - Creation Of Adam
112
Arc 4 New Stage : Chapter 6 - Remaja Plin Plan
113
Arc 4 New Stage : Chapter 7 - Burung Hantu Raksasa
114
Arc 4 New Stage : Chapter 8 - Bug Deteksi Emosi
115
Arc 4 New Stage : Chapter 9 - Pertengkaran Yang Klise
116
Arc 4 New Stage : Chapter 10 - Bukan Tandingan
117
Arc 4 New Stage : Chapter 11 - Kamu Bukan Adikku
118
Arc 4 New Stage : Chapter 12 - Umpatan Yang Menyakitkan
119
Arc 4 New Stage : Chapter 13 - Anak Angkat
120
Arc 4 New Stage : Chapter 14 - Hubungan Saling Mengait
121
Arc 4 New Stage : Chapter 15 - Kerendahan Hati Dan Egoisme
122
Arc 4 New Stage : Chapter 16 - Dasar Kemunculan Animus
123
Arc 4 New Stage : Chapter 17 - Jejak Kehidupan
124
Arc 4 New Stage : Chapter 18 - Jejak Kehidupan Di Kamarku
125
Arc 4 New Stage : Chapter 19 - Harta Titipan
126
Arc 4 New Stage : Chapter 20 - Mulai Maju Dan Berangkat Secepatnya
127
Arc 4 New Stage : Chapter 21 - Luapan Dari Amalia
128
Arc 4 New Stage : Chapter 22 - Lompatan
129
Arc 4 New Stage : Chapter 23 - Pemilik Dimensi
130
Arc 4 New Stage : Chapter 24 - Dipermainkan
131
Arc 4 New Stage : Chapter 25 - Animus Murni
132
Arc 4 New Stage : Chapter 26 - Magic Stab
133
Arc 4 New Stage : Chapter 27 - Kontrak Berdarah
134
Arc 4 New Stage : Chapter 28 - Dunia Buatan
135
Arc 4 New Stage : Chapter 29 - Pesan Dari Octa
136
Arc 4 New Stage : Chapter 30 - Aturan Dan Aksi
137
Arc 4 New Stage : Chapter 31 - Empat Orang
138
Arc 4 New Stage : Chapter 32 - Keputusan Hanz
139
Arc 4 New Stage : Chapter 33 - Ruangan Baru
140
Arc 4 New Stage : Chapter 34 - Komunikasi Empat Sudut
141
Arc 4 New Stage : Chapter 35 - Awal Teka-teki
142
Arc 4 New Stage : Chapter 36 - Dasar Survival
143
Arc 4 New Stage : Chapter 37 - Malam Pertama Di Hutan
144
Arc 4 New Stage : Chapter 38 - Pengejaran
145
Arc 4 New Stage : Chapter 39 - Kata Terima Kasih
146
Arc 4 New Stage : Chapter 40 - Pagi Dengan Gajah
147
Arc 4 New Stage : Chapter 41 - Artefak Gunung Terpahat
148
Arc 4 New Stage : Chapter 42 - Start Dimulai Saat Terbenam
149
Arc 4 New Stage : Chapter 43 - Gagal Umpan
150
Arc 4 New Stage : Chapter 44 - Terkapar
151
Arc 4 New Stage : Chapter 45 - Menolak Kalah
152
Arc 4 New Stage : Chapter 46 - Kembali Ke Ruangan Baru
153
Arc 4 New Stage : Chapter 47 - Rangkuman Pemain Lain
154
Arc 4 New Stage : Chapter 48 - Orang Mati
155
Arc 4 New Stage : Chapter 49 - Batas Dunia Game Dan Emosi
156
Arc 4 New Stage : Chapter 50 - Kebun Belakang
157
Arc 4 New Stage : Chapter 51 - Gelombang Dingin Dari Ann
158
Arc 4 New Stage : Chapter 52 - Arah Bukti
159
Arc 4 New Stage : Chapter 52 - Merasuknya Latar Belakang
160
Arc 4 New Stage : Chapter 53 - Sisi Lain Cara Pandang Literatur
161
Arc 4 New Stage : Chapter 54 - Berbagai Ending
162
Arc 4 New Stage : Chapter 55 - Bukti Dari Ingatan Yang Diberikan
163
Arc 4 New Stage : Chapter 56 - Kedatangan Imarine Di Kamar
164
Arc 4 New Stage : Chapter 57 - Latihan Dengan Imarine
165
Arc 4 New Stage : Chapter 58 - Kedatangan Amalia Di Kamar
166
Arc 4 New Stage : Chapter 59 - Penyerangan Dan Gelombang Emosi Berahi
167
Arc 4 New Stage : Chapter 60 - Amalia Vs Imarine
168
Arc 4 New Stage : Chapter 61 - Peluk Sampai Akhir
169
Arc 4 New Stage : Chapter 62 - Mutasi Kamar
170
Arc 4 New Stage : Chapter 63 - Domino Ketidakberuntungan
171
Arc 4 New Stage : Chapter 64 - Sisir Hutan
172
Arc 4 New Stage : Chapter 65 - Permohonan Sihir Amalia
173
Arc 4 New Stage : Chapter 66 - Zombie
174
Arc 4 New Stage : Chapter 67 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!