Halo semuanya…
Semoga kalian suka sama tulisan aku ini.
Jangan lupa Like, Comment dan juga Votenya agar aku semakin bersemangat menulisnya.
Dan Jangan lupa tekan Favorite supaya kalian gak ketinggalan update-an terbarunya.
Selamat membaca.
.
.
.
Sesampai di ruangannya, Helena langsung menduduki kursinya. Di depan meja ada papan nama terbuat dari kaca yang bertuliskan “HELENA ROSALIE PUTRI DAMARA” “Chief Executive Officer”.
“apa sudah ada kabar dari om Satria?” Tanya Helena
“tuan Satria memberitahukan kalo proyek kita di Rusia sudah berjalan 80%. Kemungkinan minggu depan beliau akan kembali minggu depan” jawab Julia yang berdiri tegak di depannya.
“bagus. Oh ya, kalo om Satria sudah kembali, kau tidak usah mengikutiku lagi. Tugasmu hanya di kantor dan kau harus standby jika aku menyuruhmu setiap saat”
“baik nona muda. Kalo gitu saya permisi keluar. Saya akan mengambil jadwal anda hari ini dan berkas-berkas penting yang perlu anda tanda tangani” kata Julia yang dijawab bosnya dengan deheman saja.
.
.
.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan. Helena menjalani harinya dengan bekerja seperti biasa, bahkan asisten pribadinya om satria sudah kembali dan menggantikan Julia untuk mendampingi Helena setiap saat.
Sedangkan Jackson, setiap hari ia berusaha mengorek informasi Helena dari Luci dan Yasmin tapi mereka sama-sama bungkam. Bukan Cuma itu, bahkan dia sesekali bermain kerumah Luci bersama yang lainnya tapi tidak menemukan Helena.
Dan akhirnya ia putus asa karena tidak menemukan titik terang untuk balas dendam dan bahkan ia mulai melupakan Helena termasuk taruhannya itu.
Di sebuah Mall besar.
Helena yang sedang berdiri seorang diri di luar butik menunggu Satria membayar belanjaannya. Tidak sedikit orang-orang memperhatikan dengan tatapan memuja, iri dan juga sinis. Tapi Helena tidak peduli sama sekali karena tatapan itu sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Tiba-tiba ada sepasang manusia menghampiri dia. Sang lelaki memperhatikan Helena dari bawah sampai atas yang menggunakan sweater pas badan berwarna pink peach dan rok hitam menutupi setengah pahanya tentu saja membuat kesan feminim dan sexy.
“kenapa lo berdiri sendirian disini? apa lo lagi menunggu orang yang mesen lo” ucap hina laki-laki itu.
Helena menyatukan alisnya “siapa lo?” ia bertanya-tanya siapa pria di hadapannya ini yang datang-datang menghinanya.
“lo lupa sama gue? Wah hebat sekali.” dia benar-benar tidak menyangka kalo Helena melupakannya.
“gue emang gak inget siapa lo. Kalo elo penting, gue gak mungkin lupa dong.”
“elo_” laki-laki itu menggeram kesal sambil menunjuk wajah Helena.
“yang. Dia siapa sih, kok berani-beraninya dia sama kamu” ucap wanita itu manja sambil memeluk lengan kekasihnya
“dia? Orang yang sangat gak penting, yang berani ngehina gue dengan sifatnya sok jual mahal. Kalo dia tau siapa gue. Dia pasti akan bertekuk lutut dan mohon-mohon sama gue buat nidurin dia.” Ucap laki-laki itu
Helena mencoba mengingat siapa dia dan satu nama ia temukan “Jackson?” gumamnya pelan.
“akhirnya lo inget juga sam gue.” Ucap Jackson dengan senyum miring diwajahnya.
Helena memandangnya jengah “terus lo maunya apa? Balesdendam? Atau mau ngajakin gue tidur? Jangan mimpi”
“heh… lo kira lo siapa? Berani-beraninya ngajak tidur cowok orang” kata wanita itu sewot.
“kenapa ini ribut-ribut. Kamu gak papa kan Helena” tiba-tiba Satria datang memegang pinggang Helena.
“gak papa kok om. Mereka bukan orang penting” ujar Helena
“tuh sugar daddy lo dateng. Lebih baik lo ajakin dia aja, jangan sama pacar gue. Dasar murahan” ucap wanita itu lantang dan tentu saja mengundang perhatian sekitar
“dasar munafik. Bilangnya gak mau tapi doyannya sama om-om” ejek Jackson.
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments