Halo semuanya…
Semoga kalian suka sama tulisan aku ini.
Jangan lupa Like, Comment dan juga Votenya agar aku semakin bersemangat menulisnya.
Dan Jangan lupa tekan Favorite supaya kalian gak ketinggalan update-an terbarunya.
Selamat membaca.
.
.
.
“Jadi kalian berdua ngerjain gue?” teriak Yasmin yang sudah bangkit berdiri.
“hahaha… orang kayak lo emang pantes di gituin. Makanya kalo punya mulut itu jangan lemes-lemes amat.” Jawab Luciana enteng.
“jahat banget lo jadi temen. Awas lo ya ague bales lo nanti” ucap Yasmin cemberut.
“udah-udah jangan ribut lagi. Lebih baik lo duduk, abisin tuh makanan lo”
Mendengar perkataan Helena, mereka akhirnya terdiam dan melanjutkan makan mereka yang tertunda dengan tenang. Setelah mereka selesai makan. Helena mulai membuka suara kembali. dia menatap dalam Yasmin
“oh ya kak yas. Lo kan sekarang tau gue siapa. Lo pasti tau maksud gue kan?. Kalo gak lo tau sendiri akibatnya.” ucapan Helena sangat lembut tapi terdengar penuh ancaman dan tentu saja Yasmin meresponnya dengan penuh rasa ketakutan.
“ok lo tenang aja. Gue pasti jaga mulut gue baik-baik” yasmin mencoba menutupi rasa ketakutannya.
Akhirnya ketegangan di meja makanpun berakhir. Bahkan sekarang mereka bertiga menghabiskan waktu dengan bersantai sambil menonton drama korea di ruang tamu sambil menikmati kue buatan Helena dan mereka pulang saat jam makan siang.
Tidak ada lagi kecanggungan diantara Yasmin dan Helena. Yasmin yang tadinya takut dengan Helena, sekarang dia mulai sedikit demi sedikit memahami sifat Helena dan mereka mulai akrab satu sama lain walaupun kadang-kadang Helena hanya merespon singkat karena dia memang jarang bicara panjang.
.
.
.
Disisi lain.
Di Mansion keluarga Bernadette.
3 orang laki-laki sedang berkumpul di ruang keluarga. Dua di antaranya sedang bermain game dan pemilik rumah hanya menonton teman-temannya sambil tiduran di sofa.
JACKSON POV
Dari semalam pikiranku di penuhi oleh Helena itu. Bagaimana dia menghinaku, bersikap sombong dan mengancamku. Ingin sekali ku memukulnya tapi aku paling anti main tangan sama cewek.
Di tengah tengah kebencianku terlintah bayangannya, dari tatapan matanya yang sungguh indah, ekspresinya yang tenang tapi penuh ancaman, bibirnya yang begitu menggoda ingin dilahap.
“kenapa sama gue. Kenapa jantung gue gak karuan kayak gini sih” ku pegang dadaku. Jantungku pedetak tak karuan.
Perasaan apa ini? Pertama kali aku merasakaannya. Ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Apakah ini cinta? Tapi itu tidak mungkin. Bagiku tidak ada namanya cinta melainkan hanya nafsu. Aku tidak mungkin bisa suka dengan gadis menyebalkan itu.
“jack.. jack… JACKSON!!” teriakan Leon menyadarkanku dari lamunanku.
“ngapain lo teriak-teriak. Kayak gak ada kerjaan aja” aku memegang telingaku sakit.
“lo sih di panggilin gak jawab-jawab. Gue minta minum dong dari tadi haus” dia menyodorkan gelas kosongnya kepadaku.
“lo kan bisa panggil pelayan diluar. Ngapain lo nyuruh gue ambilin lo minum” jawabku sewot.
“yaelah sabar kali bang. Gitu aja sensi. Cepet tua nanti lo” dia lansung beranjak keluar setelah mengejekku. Dan aku hanya bisa mendengus kesal.
“Jack. Gimana sama game kemaren? Mau tetep lanjut gak? Itu adeknya Luci lho” Tanya demian hati-hati.
“kalo gue sih tetep lanjut. Gue gak peduli dia adeknya Luci atau bukan. Tapi gue harus bales dendam sama tuh bocah sombong.” Ucapku menggebu-gebu
“emangnya lo punya masalah sama tu cewek?” Tanya demian padaku.
“dia nolak gue kemaren. Sialan banget.” Ucapku geram mengingat perlakuan gadis itu.
“WHAT!! Seorang Jackson di tolak? Hahahahaha” dia tertawa tebahak-bahak dia atas penderitaanku.
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments