Halo semuanya…
Semoga kalian suka sama tulisan aku ini.
Jangan lupa Like, Comment dan juga Votenya agar aku semakin bersemangat menulisnya.
Dan Jangan lupa tekan Favorite supaya kalian gak ketinggalan update-an terbarunya.
Selamat membaca.
.
.
.
“boleh aja tapi gue gak bisa sering-sering, soalnya gue juga sibuk kerja” ucap Yasmin.
“YES! Makasi ya Len. Lo baik banget. Oh ya ngomong-ngomong lo kerja dimana?”
“dia kerja di HD Group” belum Helena menjawab tapi sudah di jawab duluan sama Luciana.
“lo kerja di perusahaan besar itu? hebat banget lo. Lo kerja dibagian apa? Oh ya, gue denger-denger yang punya HD Group itu orangnya misterius banget. Gak ada yang tau dia cewek atau cowok tapi yang pasti dia itu orangnya dingin, kejam bahkan dia gak pandang bulu kalo ada yang bikin masalah sama dia.”
“Tetangga gue dulu pernah kerja disana tapi udah dipecat karena dia ketahuan korupsi. Gak sampai itu aja\, bahkan setelah itu ada video dia yang beredar lagi pesta di club sama lo*** dan sampai sekarang semua perusahaan gak nerima dia soalnya di blacklist sama mantan bosnya itu.”
“iiihhh serem banget. Kalo gue jadi dia, gue gak bakalan kerja di tempat itu. bukannya seneng kerja di sana eh nanti malah nanti gue mati secara perlahan dibuatnya” Yasmin bercarita menggebu-gebu.
Sontak saja membuat Luciana menyembur minuman yang baru setengah ia minum dan langsung menatap tajam sahabatnya itu. sedangkan Helena menghentikan gerekan tangannya yang ingin menyuap makanannya dan menatap Yasmin dengan tatapan yang sulit diartikan.
“kenapa kalian berdua ngeliatin gue kayak gitu?” Yasmin Bingung.
“elo bener-bener ngeselin ya. Tadi lo muji-muji adek gue baik, pinter tapi sekarang lo ngehina adek gue. Lo ngajak berantem nih ceritanya” ucap Luciana kesal
“maksud lo apa sih? gue gak ngerti.” Yasmin semakin bingung.
“lo gak ngerti? Oke gue kasi tau lo biar ngerti.”
“orang yang lo bilang nyeremin, kejam, gak punya hati itu adek gue. HELENA ROSALIE PUTRI DAMARA PEMILIK DARI HD GROUP. Paham lo sekarang” Luciana menekankan setiap katanya.
“ap… apa lo bilang. Adek lo pe.. pemimpin perusahaan i.. itu? Helena yang punya?” Yasmin seketika terkejut.
“ya… gue orang yang kau hina tadi” kata Helena dingin.
“ak… aku… ma… maaf… aku… min… ta… maaf” Yasmin terlalu gugup untuk bicara sehingga tanpa sadar menggunakan aku-kamu sampai-sampai ia mengeluarkan keringat begitu banyak dan
menundukkan kepalanya. Ia terlalu takut menatap Helena.
“lo bener-bener ya bikin emosi. Makanya kalo punya mulut itu jangan suka ceplas-ceplos sendiri. Elo gak tau orangnya siapa. orangnya yang mana. Asal ngegosip aja lo bisanya. Keluarga temen sendiri lo gosipin juga. ngajak berantem nih orang.” Omel Luciana menggebu-gebu.
“kan..gu..gue gak tau ka.. kalo peru… perusahaan itu pu.. punya ke… keluar lo” bela Yasmin dengan suara yang terbata-bata.
Sedangkan Helena yang dari tadi diam mendengarkan kakaknya mengomel. Dia hanya menatap lurus teman kakaknya itu. bukannya marah, ia malah merasa lucu melihat ekspresi Yasmin yang ketakutan itu. yah walaupun gitu, Helena tidak mengubah ekspresi wajah datarnya itu.
Ada niat dalam hatinya untuk mengerjai Yasmin yang sudah seenaknya membicarakan hal jelek di depannya. Tapi ucapan Yasmin benar adanya, bisa dibilang dia tidak punya belas kasihan untuk orang yang ingin bermain-main
dengannya.
“oke, sekarang lo tau siapa gue dan lo juga ngehina gue. Enaknya lo dikasi hukuman apa ya biar lo gak sembarangan lagi ngomongin orang. Dicambuk atau dihukum penggal aja ya?” ucap Helena dengan senyum licik diwajahnya sambil pura-pura berpikir.
“rasaiin lo. Makanya punya mulut itu dijaga. Gue gak mau nolongin lo. Biar lo kapok” seru Luciana. Sebenarnya ia tau niat adiknya untuk mengerjai Yasmin dari kode kedipan mata Helena dan dia malah mendukung adiknya itu.
“ja.. jangan. Tolong jangan hukum gue… hiks… gue minta maaf... gue gak sengaja mgomong gitu… tolong jangan hukum gue… gue anak satu-satunya bonyok gue… kalo gue mati, orang tua gue gimana? Hiks… mereka pasti sedih banget… tolong ampuni gue” dia langsung berlutut di hadapan Helena dan mulai menangis
Seketika tawa Luciana pecah melihat sahabatnya sudah sangat ketakutan dan sedangkan Helena hanya tersenyum tipis. Itu semua membuat Yasmin menghentikan tangisannya dan menatap Luciana dan Helena bingung.
“sumpah lo lucu banget. Hahahaha” kata Luciana sambil memegang perutnya
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments