Saat memasuki rumah, terlihat seorang wanita paruh baya sedang menuruni anak tangga.
“siapa yang dateng bi?” Tanya wanita itu yang masih fokus dengan langkahnya.
“mom aku pulang” kata Helena
“astaga!! nak, kau sudah pulang. Mommy kangen sekali denganmu” wanita itu terkejut dan langsung berhamburan memeluk Helena.
“aku juga kangen denganmu mom” Helena membalas pelukan mommynya dengan erat.
“tunggu sebentar… DAD..DADDY ANAKMU SUDAH PULANG DAD!!” teriak mommy setelah melepas pelukannya.
“ada apa sih mom. Kalo Luci pulang gak usah sampai teriak-teriak juga mom” daddy datang dari arah belakang rumah.
“ihhh emangnya anak kita Luci aja. Nih liat Helen kita udah balik” ucap mommy girang.
“astaga ini bener kamu sayang? Astaga. Sudah lama sekali gak ketemu, kamu sudah besar sekarang, sayang” dia langsung memeluk anaknya itu. dia tidak kalah senangnya dengan istrinya.
“ini Helen dad. Helen kangen daddy.” Ucap Helena.
“daddy juga kangen banget sama kamu. Sini duduk dulu, kamu pasti capek sayang” daddy melepaskan pelukannya lalu menuntun Helena ke sofa ruang tamu.
“kak Luci dimana? Aku gak liat dari tadi” mata Helena melirik ke segala arah.
“kakak kamu masih kuliah dong. Kalo kamu gimana?” Tanya balik mommy.
“aku baik-baik saja. Kuliahku juga udah selesai tahun lalu” jawab Helena.
“bukan itu yang mommy tanya. Kamu disana dapet pacar gak? Kalo ada ajak dia kesini?” mommy sangat bersemangat.
“emang ada yang mau sama Helen?” tanyanya polos
Beginilah Helena. Dari sikapnya dingin, datar dan menakutkan, terkadang dia juga polos dalam segi perteman apalagi pacaran. Dia terlalu fokus dengan pekerjaan dan studynya tapi bukan berarti tidak ada yang menyukainya. Secara, kecantikan alami dan pesona yang ia miliki mampu membuat orang-orang jatuh hati dan juga iri.
“eh kenapa ngomong gitu? Anak daddy cantik kayak gini masa gak ada yang mau?” daddy mulai emosi.
“mana helen tau. Helen juga gak peduli kok sama mereka. Gak ada yang menarik” ucap Helena santai.
“dad…dad… gimana anaknya mau ada yang deketin. Belum apa-apa udah pada mundur duluan liat sikap dia dingin kayak kulkas gini. aku harus cari cara supaya Helena punya pacar. Kalo gini terus bakal jadi perawan tua dong dia. Gak…gak…gak boleh.” Gerutu mommy dalam hati.
“non ini barang-barangnya” tiba-tiba bi Lastri masuk menenteng beberapa paper bag.
“bibi tarus aja di bawah. Terus 2 paper bag yang paling besar itu buat bibi sama yang lainnya, itu di dalemnya jajanan dari korea tolong dibagiin.” Perintah Helena.
“makasi non. Kalo gitu bibi pamit balik kebelakang dulu tuan, nyonya, nona muda”
“Iya bi” jawab mereka bersamaan.
“sayang koper kamu mana? Kok Cuma sedikit barang-barang kamu” mommy sesekali melirik paper bag tersebut dan anaknya.
“kopernya masih dimobil mom. Nanti Helen langsung tinggal di apartment. Ini oleh-oleh buat kalian”
“kenapa gak tidur disini aja nak?” Tanya daddy
“lusa aku udah harus kekantor dad dan aku juga perlu persiapin diri aku. Lagi pula tempat itu lebih deket sama kantor jadi aku gak terlalu capek nanti dijalan.” Jelas Helena
“ya sudah terserah kamu aja. Daddy Cuma bisa dukung kamu aja.” Ucap Daddy pasrah.
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments