Halo semuanya…
Semoga kalian suka sama tulisan aku ini.
Jangan lupa Like, Comment dan juga Votenya agar aku semakin bersemangat menulisnya.
Dan Jangan lupa tekan Favorite supaya kalian gak ketinggalan update-an terbarunya.
Selamat membaca.
.
.
.
“Kak…” ucap Helena pelan.
“kenapa aku mendengar suaranya?” Luciana dibuat kebingungan sendiri.
“kakak” ucap Helena sekali lagi.
“tuhkan gue denger suaranya lagi… gue bener-bener kangen banget sama dia. Sampek halusinasi kayak gini.. hiks… hiks” Luciana semakin mengeratkan pelukannya pada Yasmin.
“KAKAK!!!” teriak Helena.
Sontak saja teriakan Helena menyadarkan Luciana kalau dia itu bukan halusinasi.
Perlahan dia berbalik lalu mengankat wajahnya yang merah, mata sembab dan air mata yang masih mengalir. Dia melihat adik sepupunya yang sudah tidak bertemu beberapa tahun, berdiri dihadapannya.
“Huuuua… Helen. Akhirnya lo pulang… gue kangen banget sama lo. Kenapa gak bilang-bilang kalo elo pulang?. Gue kan bisa jemput elo di bandara.” Luciana langsung bangkit dari duduknya lalu memeluk Helena dengan erat.
“gue juga kangen sama lo kak. Kenapa lo nangis? Terus kenapa gak angkat telponnya? Mommy dari tadi nyariin elo tau gak sih.” omel Helena seraya melepas pelukan kakaknya.
“hehehe sorry. Dari tadi gue belom ngecek hp sih jadi gue gak tau kalo kalian pada nyariin gue”
“gue nangis gara-gara si bajingan Joy itu. gue putus sama dia. Dia selingkuhin gue. Huaaaaa” Luciana kembali melanjutkan tangisannya di pelukan Helena. Sedangkan yang di peluk memutar matanya malas.
“udah gue bilang. Joy itu brengsek lu gak percaya. Ya jadinya gini kan, nangis aja dari tadi. Udah ah gak usah nnangis lagi” ucapnya datar
Tapi yang di kasi tau malah terus nangis dan kali ini semakin keras. Lelah Helena menengkan kakaknya, ia sudah kehilangan kesabarannya. Pasalnya bagi dia, orang seperti itu gak penting untuk di tangisi.
“kak… kakak… kak” panggil Helena berkali-kali tapi tidak ada jawaban.
“huft… kak Luciana” ucapnya lembut dan seketika tangisan Luciana berhenti lalu melepaskan pelukannya. Tubuhnya seketika tegang dan kaku.
Karena dulu sebelum Helena menjadi orang yang dingin dan tegas, tutur katanya yang lembut mampu menenangkan hati tapi sekarang setiap Luciana, Mommy dan Daddy mendengar suara lembutnya lagi. Tiba-tiba mereka merasakan hawa dingin mencekam dan itu menandakan bahwa ia sedang kesal dengan keluarganya.
“udah ya kak. Berhenti nangis” Luciana langsung mengangukkan kepalanya kaku.
“o..oke. ay..ayo duduk disini. ka..kakak kenalin sama temen-temen kakak” Luciana berusaha menghilangkan kegugupannya.
JACKSON POV
Ku dari tadi terus memperhatikan gerak-gerik gadis aneh itu. apalagi saat dia ngebujuk Luci buat berhenti nangis. Tapi anehnya kenapa Luci seperti orang ketakutan saat dia di bujuk pelan-pelan.
menurut gue, dia sedikit berbeda dengan mantan-mantan gue. Unik tapi gak tau deh nanti, yah paling gak jauh-jauh kayak cewek lainnya.
Saat dia duduk pun mataku tidak lepas darinya. Walaupun pencahayaan di tempat ini sangat minim tapi kecantikannya tidak bisa ditutupi. Wajah polosnya tanpa makeup sedikitpun membuatku tidak bisa mengalihkannya sedetikpun.
AUTHOR POV
“oh ya len. Kenalin temen-temen gue. Demian, Jackson, Leon sama Yasmin. Kalo yang 2 itu gak usah dikenalin. Lo pasti ngerti.” Luciana memperkenalkan satu-persatu teman-temannya.
“halo cantik. Abang boleh gak tau nama eneng siapa?” ucap Leon genit.
“Helena Rosalie. Panggil aja Helen, adik sepupu kak Luci” jawanya datar.
“buset calon pacar lu Jack. Datar banget kayak triplek” bisik Demian
“Stt… lebih baik lo diem. Kalo dia denger gimana?” ucapan Jackson seketika membungkamnya.
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments