Halo semuanya…
Semoga kalian suka sama tulisan aku ini.
Jangan lupa Like, Comment dan juga Votenya agar aku semakin bersemangat menulisnya.
Dan Jangan lupa tekan Favorite supaya kalian gak ketinggalan update-an terbarunya.
Selamat membaca.
.
.
.
Pagi hari.
Dua orang wanita terpaksa bangun dari tidurnya karena mencium aroma masakan yang membuat perut mereka meronta-ronta. Mereka berdua bergegas keluar dari kamar itu padahal mereka tidak tau kamar siapa yang mereka tempati itu.
Mereka keluar kamar dan langsung menuju dapur. Dimeja makan sudah tersusun rapi makanan yang membuat air liur mereka menetes. Ada sup ayam, bakwan jagung, gurame goreng dan sambal terasi. Terlihat dari arah dapur seorang wanita datang dengan membawa nampan yang berisikan orange juice.
Wanita itu melihat datar 2 orang yang baru bangun itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rambut kusut seperti singa, makeup luntur, baju yang semalam mereka pakai ke pesta masih melekat di tubuh meraka dan satu lagi mereka datang tanpa menggunakan alas kaki.
“stop!” ucapan Helena seketika membuat gerakan mereka yang ingin duduk tertahan. Meraka berdua menatap Helena bingung.
“kalian berdua mandi dulu sana, baru makan.” Usir Helena sambil menata juicenya diatas meja.
“tapi masakan lo mengoda banget. Nanti aja mandinya ya?” Luciana mencoba negosiasi pada Helena. Tapi malah dijawab dengan tatapan tajam.
“ya udah deh kita mandi dulu.” kata Yasmin gugup sambil mendorong Luciana kearah kamar yang mereka tempati tadi.
Setengah jam berlalu, akhirnya mereka berdua keluar dengan penampilan rapi dan wangin. Disana, dimeja makan Helena sudah menunggu mereka dengan sesekali meminum juicenya sambil mengecek email di tabnya.
“kalian udah datang. Ayo kita makan” ajak Helena saat mereka duduk dikursi masing masing.
Makan dengan penuh keheningan, membuat mulut Yasmin gatal ingin sekali bersuara. Ia sesekali melirik temannya yang lahap memakan makanannya. Juga sesekali melirik Helena yang sibuk dengan tabnya dan memakan makanannya.
“kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu” ucap Helena tanpa ngalihkan perhatian pada tabnya.
Mendengar Helena yang tiba-tiba bersuara, seketika membuat ia tersedak dengan makananya sendiri. Ia buru-buru minum minumannya.
“kenapa lo Yas? Lo gak papa kan?” Tanya Luciana.
“gak, gue gak papa. Gue Cuma kaget tiba-tiba Helen ngomong” jelas Yasmin
“lo kenap liatin gue” Tanya Helena sekali lagi.
“gue.. gue Cuma penasaran aja. Gue liat lo sibuk banget banget dari tadi. Ngerjain apa sih?” ucap Yasmin gugup.
“Yas… Yas.. elo gak bisa apa nahan dikit sifat kepo lo itu.” Luciana jengah melihat sahabatnya mulai kepo itu.
“yeee… geu emang dari sananya udah kayak gini. Mana bisa gue tahan” bela Yasmin.
“lo sibuk apa sih? ngerjain tugas? Sini gue bantu, siapa tau gue bisa bantu” tawar Yasmin.
Mendengar perkataan Yasmin membuat tawa Luciana tiba-tiba pecah, memenuhi ruangan itu. sedangkan Helena hanya bersikap tenang sambil meminum minumannya.
“hahahaha… elo mau coba bantuin Helen? Ngaca dong lo, nilai lo aja pas-pasan mau nyoba ngajarin Helen.” Ejek Luciana.
“walaupun nilai gue pas-pasan tapi setidaknya gue ngerti kok apa yang kita pelajarin.”
“ya..ya terserah lo aja deh tapi yang pasti Helen itu gak butuh bantuan dari lo. Gue aja nilainya di atas lo, minta tolong dia yang ngajarin.”
“eh maksudnya apa? Kok lo yang minta diajarin bukan lo yang ngajarin.” Yasmin mulai bingung.
“Helen itu jenius bahkan dia udah lulus manajemen bisnis tahun lalu di Harvard dengan predikat lulusan terbaik disana. Yah, bisa dibilang dia senior kita. Makanya nilai gue bagus karena dia yang ngajarin gue” jelas Luciana.
“widih keren abis adek lo Luc. Gue mau dong kapan-kapan diajarin biar nilai gue naik. Boleh ya Len?” rayu Yasmin.
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments