Holaa Happy reading yay !!
_____
"Hueekk..hueekk..." Lemas, pusing, rasa bergejolak di perut nya terus membuat Sadifa terkapar tak berdaya. Memuntahkan isi dalam perut yang bahkan sama sekali tak terisi dengan makanan sedikit pun.
Seperti pagi ini, dimulai dari jam 5 pagi wanita itu sudah terbangun karena rasa mual nya. Ia dibuat tak bertenaga sejak kemarin oleh rasa mual yang membuat nya tak berselera untuk makan.
"Sayang..." Sapa Fahri yang menyusul sang istri yang masih berdiri berjaga di depan wastafel kamar mandi. "Kita ke dokter aja ya aku gak tega liat kamu begini." Ucap Fahri yang merasa khawatir akan keadaan istri nya itu.
Wanita itu menggeleng lemas.
"Tapi kamu muntah-muntah terus Dif." Fahri berjalan mendekati Sadifa. "Muka kamu pucet banget aku takut kamu kenapa Napa." Ia menyentuh kedua pundak istri nya lalu membawa nya berjalan keluar dari dalam kamar mandi.
Belum sampai Fahri menuntun Sadifa sampai ranjang, wanita itu kembali berbalik karena rasa mual kembali menyerang nya.
"Aku mohon Difa ke dokter ya, aku gak tega liat kamu gini." Fahri memohon, karena ia benar-benar khawatir pada Sadifa.
Tak merasa punya tenaga untuk menolak, akhir nya wanita itu mengangguk pelan meng-iya kan ucapan suami nya itu. Lagi pula ia sudah merasa tak kuat lagi dengan rasa mual yang luar biasa Sadifa rasakan.
____
Ia menangis tanpa suara sambil berjalan terburu-buru masuk kedalam rumah, menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa untuk segera sampai ke dalam kamar nya.
Sadifa menangis histeris, melemparkan tas yang ia bawa tadi ke sembarang tempat. Ia terduduk di lantai meraung menangisi apa yang ia ketahui mengenai diri nya.
Wanita itu menggeleng masih tak percaya dengan apa yang di katakan dokter tadi pada nya.
"Enggak, gak mungkin !!" Wanita itu meremas bagian perut nya dengan satu tangan. "Gak mungkin ! ini pasti salah !!" Keluh Sadifa yang semakin mengencangkan tangis nya.
Fahri terdiam tak mampu berkata-kata, berdiri menatap sang istri yang menangis di ambang pintu kamar nya.
Entah lah...
Mengetahui bahwa Sadifa istri nya tengah hamil muda, tapi justru laki-laki itu begitu merasa bersalah.
Ia berbalik, menyandarkan tubuh nya pada dinding, Menjenggut rambut nya kuat dengan ke dua tangan nya. Ia bersalah, begitu berdosa pada wanita yang begitu sangat di cintai nya itu. Ia egois, memaksa kan perasaan yang memang sama-sama saling mencintai dengan cara yang salah. Fahri sadar, ia telah menyakiti dan melukai Sadifa karena ke egoisan nya. Ia begitu sangat mencintai Sadifa, terlebih mereka telah terpisah jarak yang tidak sebentar, tetapi ke dua nya masih saling setia akan menjaga perasaan mereka satu sama lain. Fahri hanya tidak rela melihat wanita yang begitu di cintai nya menikah dengan laki-laki lain. Tidak ! Fahri tidak bisa menerima itu.
Sadifa masih menangis, ternyata semua nya telah benar-benar hancur. Hayalan nya selama ini yang ber- harap semua hanyalah mimpi buruk bagi nya, ternyata memang benar-benar nyata.
Sadifa membenci semua ini.
Bukan ia membenci kehadiran calon sang buah hati yang masih berada dalam perut nya. Tidak ! ia hanya menyesali semua perasaan nya. Rasa bersalah pada seorang laki-laki yang juga begitu sangat mencintai nya yaitu Anan semakin besar. Anan mencintai nya, tapi entah kenapa Sadifa memaksakan perasaan nya dengan cara apapun tetapi tetap saja hati nya menolak untuk membalas perasaan Anan pada nya itu.
_____
Slow update ya😃
maafkan aku yg gak ada akhlak nya ini🤭
update suka-suka 😃😃
selamat berpuasa bagi yg menjalankan ❤️
semangat yah🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
Budiwati
lanjut thor
2022-06-18
0
Liesdiana Malindu
seharusnya dlu Fahri cukup dgn membawa Difa pergi,,,gak harus di perkosa juga kan?
gini ni hasilnya.
2022-06-05
0
Badatul Alba
alasan cinta tp perkosa weeeek😢
2022-06-01
0