Halo maaf baru up ya😅
semoga masih suka😁
Happy reading !!!
______
Dengan tertatih-tatih, Risky membopong Anan yang dalam keadaan mabuk berat berjalan membawanya ke dalam mobil. Setelah menggeletakkan laki-laki itu di kursi penumpang belakang, Risky berlari kecil untuk segera melajukan mobil nya membawa Anan pulang.
"Difa..Difa..." Anan mengigau yang terus memanggil nama Sadifa.
Risky terenyuh, pasti sakit sekali rasanya menjadi Anan. Sebagai teman sekaligus bawahan nya, Risky cukup tau bagaimana sosok teman nya sekaligus bos nya itu. Secepat ini kehancuran hati merubah nya.
____
Di dalam kamar Anan Malik.
Maria terus menangis melihat keadaan Anan putra nya yang tak karuan itu. Dengan masih menggunakan setelan jas pengantin yang sudah kacau berantakan, bau alkohol begitu sangat menyengat pada tubuh nya.
Sosok Anan Malik putra satu-satu nya, kesayangan nya, putra yang begitu sangat menjadi kebanggaan di keluarga Malik. Sosok putra yang di kenal nya tak pernah membangkang, tak pernah mengenal dunia luar kecuali dalam hal pekerjaan, apa lagi menyentuh hal-hal yang sangat tidak pernah dia sukai seperti datang ke club malam dan meminum minuman ber-alkohol.
Tapi atas rasa sakit hati dan kehancuran hidup nya membuat Anan yang hanya dalam waktu satu hari saja kian bertolak belakang dengan semua hal yang tidak pernah dia lakukan.
Maria menangis, sosok ibu itu ikut serta merasakan betapa hancur hidup putra nya saat ini.
"Sadifa..." Suara serak yang terdengar lirih itu kembali terucap dari mulut nya.
Maria merasa semakin hancur, melihat Anan lemah tak berdaya seperti ini yang terus mengigau memanggil nama Sadifa.
_____
Satu bulan berlalu,
Entah apa yang dirasa oleh sosok wanita itu, hari-hari yang ia lewati entah mengapa terasa begitu lama. Dari pagi menunggu ke sore hingga malam terasa sangat membosankan bagi nya.
Berdiam diri, tak melakukan apa pun membuat wanita itu kian hidup nya terasa mati. Yang tadi nya bangun pagi-pagi sekali sibuk hendak berangkat bekerja, sekarang dia terbiasa bangun hingga jam 9. Bermalas-malasan, Sadifa benar-benar berada dalam ambang kebosanan dengan hidup nya satu bulan ini.
Mengerjapkan mata nya guna untuk mengembalikan kejelasan pandangan nya, Sadifa bangkit dari tidur nya, menyandarkan tubuh nya pada sandaran kepala ranjang. Melihat jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul setengah 10 pagi. Sudah hampir siang.
Pastilah laki-laki itu sudah berangkat bekerja dari tadi. Pikir Sadifa dalam diam nya.
Berjalan menuruni anak tangga satu persatu setelah ia selesai membersihkan diri. Sepi sunyi seperti tak ada kehidupan di dalam rumah yang cukup besar itu. Rumah yang ia tinggali bersama dengan Fahri.
Mendudukkan tubuh nya di kursi meja makan, Sadifa menatap makanan yang baru saja di siapkan oleh Mbak Nunung asisten rumah tangga di rumah itu.
Ia tatap dalam diam, seketika Sadifa meneteskan air mata yang tiba-tiba saja mengalir dari pelupuk mata dan membasahi pipinya. Entah hal apa yang tiba-tiba saja mengganggu pikiran wanita itu.
"Hueekk.."
Tiba-tiba wanita itu merasa mual, perut nya terasa begitu bergejolak di dalam sana. Sadifa bangkit dan berlari kecil menuju kamar mandi terdekat di sana.
"Huek..huekk.." Belum juga wanita itu mengisi perut nya dengan makanan, tapi entah kenapa perut nya tiba-tiba saja terasa begitu berputar sehingga memaksa untuk memuntahkan isi nya yang hanya ada air.
Ia mengangkat wajah nya, menatap pantulan diri nya di depan cermin wastafel di dalam kamar mandi itu, aneh... pikir nya. Tak biasanya dia tiba-tiba mual seperti ini.
_____
❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
Yulianti
Kasihan Sadifa hamio
2022-07-05
0
Budiwati
pasti hamil 😄
2022-06-18
0
Badatul Alba
hamil lo
2022-05-31
0