BAB 16

Holaaa

happy reading yay !!!

_____

Dentuman musik terdengar begitu memecah telinga di sebuah Club malam. Ber mabuk-mabukan, bermain perempuan kini seperti candu bagi seorang laki-laki yang bisa dikata hati nya telah mati.

Tempat yang dulu tidak pernah ia datangi, bahkan tidak pernah mengenal tentang dunia di dalam nya. Kini, bagi laki-laki itu mengharuskan setiap malam nya sepulang dari bekerja untuk datang ke tempat yang sekarang menjadi favorit nya. Tak pernah absen tidak datang dan selalu pulang pagi.

Entah apa yang merasuki hati laki-laki itu. Yang dulu nya penurut, ramah tamah, yang sama sekali tak mengenal dunia malam. Kini justru malah sebalik nya.

Ya semenjak saat itu, saat dimana kehancuran yang dia alami. Ditinggalkan calon istri yang begitu sangat dia cintai. Dalam sekejap dia harus menerima kenyataan bahwa impian dan harapan nya untuk hidup bahagia bersama wanita pujaan nya kian telah hancur.

Kini dia telah berubah, banyak sisi baik dari laki-laki itu yang hilang begitu saja. Galak pada semua karyawan nya, ia tak segan memecat siapa pun yang sedikit saja membuat kesalahan dan membuat nya marah. Bersikap dingin yang dulu nya selalu ramah pada siapa pun. Bicara pun hanya seperlu nya saja. Bahkan dengan orang tua nya sekalipun, Pak Adam dan juga Bu Maria seperti tak mengenal putra satu-satu nya sekarang ini.

"Nan balik yuk." Ajak Risky pada teman sekaligus bos nya itu.

Selain menemani Anan kemana pun laki-laki itu pergi, Risky juga di utus oleh pak Adam untuk mengawasi Anan putra nya. Pak Adam takut, jika Anan akan berbuat lebih dari kebiasaan nya kali ini. Dan itu akan sangat merusak reputasi perusahaan keluarga nya.

Ya, meski laki-laki itu bolak balik datang ke Club' malam dan di kerumuni oleh wanita-wanita yang memperebutkan nya di sana, bermain-main tak cukup hanya dengan satu wanita saja, tapi Anan tak pernah menyentuh mereka secara lebih. Meski begitu banyak wanita yang berlomba-lomba merayu nya bahkan sampai rela menawarkan tubuh mereka untuk di sentuh laki-laki itu demi mendapatkan hati dan cinta seorang Anan Malik.

Meski hati nya kini terasa mati, tak merasakan apa pun di dalam nya. Semua akibat dari kehancuran cinta yang pernah di alami nya dulu. Anan tak lagi percaya pada sosok seorang wanita. Ia membenci itu. Dia hanya ingin bermain-main saja. Tapi meski begitu dia sama sekali tak berniat merusak wanita-wanita yang bahkan lebih dulu menggoda nya.

"Buruan balik, tengah malem ni !!" Risky merasa kesal. Pasal nya Rizky pun tak menyukai dunia malam seperti ini.

Seolah tak perduli dengan ajakan teman nya itu, Anan masih begitu asik menikmati sebotol red wine untuk yang kesekian botol di temani para wanita nya di sana.

Semakin kesal lah Risky. Kalau saja bukan karena laki-laki itu teman sekaligus atasan nya, terlebih lagi ini adalah perintah dari pak Adam bos besar yang juga sudah dia anggap seperti papa nya sendiri. Jangan kan datang menginjakkan kaki nya berlama-lama di tempat seperti ini, melirik nya saja Risky sudah tak berminat sama sekali.