Holaaa gimna puasa nya semoga lancar sampai selesai yah😁😁
Happy reading !!!
_____
"Anan...Anan..." Lirih seorang wanita paruh baya mengigau terus memanggil-manggil nama putra kesayangannya.
Bu Maria, kini sakit-sakitan akibat terlalu banyak memikirkan anak satu-satunya itu. Tak pernah pulang, sekali nya pulang jam 4 pagi. Tidur hanya 2 jam dan jam 7 pagi harus sudah berangkat bekerja. Ia tak pernah lagi mempunyai waktu untuk berkumpul dan bercerita pada keluarga nya, terlebih pada sang mama yang memang dulu nya dia sangat dekat.
Anan lebih suka menghabiskan waktu nya untuk bekerja, keseharian nya tak pernah ia luangkan untuk bersantai melepas penat meski pun hari libur. Dimana semua orang menanti hari weekend, Anan justru tak menyukai hari itu.
"Anan..." seorang ibu itu terus merintih memanggil-manggil nama putra nya, sampai tak terasa air mata nya mengalir di sana.
Dia rindu sosok putra nya yang dulu itu. Putra satu-satu nya, putra kesayangan nya, kebanggaan keluarga Malik. Kini sosok itu sudah benar-benar berubah.
"Ma.. mama.." Pak Adam menepuk-nepuk pelan pipi sang istri. Berharap istri nya itu sadarkan diri. Alhasil, Bu Maria masih tak sadar juga. Ia masih terus mengigau memanggil nama putra nya. Sungguh memprihatinkan kondisi Bu Maria saat ini.
Pak Adam menghela nafas nya, duduk di tepian ranjang di samping sang istri yang terbaring memejamkan mata di sana. Tangan nya terangkat mengurut kening nya yang Seketika terasa begitu pening, pikiran nya pun ikut bertempur di dalam sana, tak habis pikir dengan semua yang terjadi pada keluarga nya terlebih lagi pada sang anak laki-laki nya itu.
Ia bangkit dari duduk nya, berjalan keluar kamar meninggalkan sang istri. Lalu pak Adam berjalan menuju ruang kerja nya yang tak jauh dari kamar nya.
Tut...Tut...Tut...
Berkali-kali panggilan telpon ke nomor putra nya itu pak Adam lakukan. Tapi nihil, Anan sekali pun tak menerima panggilan telpon masuk di ponsel nya.
"Sesibuk apa dia sampai aku telpon berkali-kali sekalipun tidak di angkat !!" Gerutu laki-laki paruh baya itu.
Masih tak menyerah, lalu pak Adam mencoba menghubungi ponsel Rizky. Hanya satu panggilan saja, laki-laki itu menerima telpon dari sang bos besar nya.
"Ya, halo pak..." Sapa Risky di sebrang telpon.
"Risky, dimana Anan ??" Tanya pak Adam pada Risky, suara nya terdengar sedikit kesal di sana.
"Ada pak di ruangan nya."
"Kenapa saya telpon berkali-kali tidak di angkat !!"
Oh, Risky cukup tau ini. Mendengar suara pak Adam yang tak biasa, pasti beliau sedang marah pada putra nya itu.
"Baik pak, saya lihat dulu ke ruangan nya." Ujar Risky, lalu telpon pun di tutup oleh pak Adam.
Risky bergegas bangkit dan berjalan menuju ruang kerja Anan. Mengetuk pintu 3 kali tapi tak ada jawaban. Laki-laki itu langsung saja menerobos masuk tanpa ada jawaban mengizinkan dari dalam sana.
Dan benar saja, Risky tak menemukan sosok Anan di sana. Ia berjalan lebih mendekat pada meja kerja Anan. Meja yang begitu berantakan tak beraturan. Juga ponsel yang tergeletak di sana. Benar saja, banyak panggilan masuk di ponsel Anan dari pak Adam saat Risky mengecek nya.
"Bener bener anak gak ada akhlak ya gini !!" Risky menggerutu di sana. Ia menduga jika bos dan juga teman nya itu pasti sedang tidur di dalam kamar yang ada di ruang kerja nya itu.
"Woii... bangun !!" Risky memukul Anan berkali-kali dengan bantal berusaha membangunkan laki-laki itu.
"Apa an sih lo !! ganggu aja !!" bentak Anan marah karena ia merasa terganggu.
"Makanya malem tu tidur ga usah melek aja lo sama cewek-cewek ! ngantuk kan Lo sekarang !!" Ah, ocehan Risky sudah seperti emak-emak saja.
"Berisik lo !!!".
"Bokap Lo nelpon 100 kali ini, lo ya Nan jadi anak bener-bener gak ada akhlak lo !!"
Tak ada jawaban. Laki-laki itu malah asik melanjutkan tidur nya.
"Woooiiii......" Teriak Risky tepat di samping telinga Anan, yang langsung mendapatkan serangan dengan meleparkan bantal bantal ke arah laki-laki itu.
"Lo berisik banget sih Ris !!"
"Bokap lo nih nelpon terus ada yang penting kali !!" sahut Risky cepat.
"Bodo amat ah !!" Anan kembali membaringkan tubuh nya.
"Dasar lo ya, gak ada untung nya masih punya bokap sama nyokap yang sayang sama lo. Lah giliran gue !!" Risky menjeda ucapan nya."Buruan lo balik sono, kehilangan orang tua jauh lebih sakit ketimbang kehilangan pacar !!!"
Dan...
Deg !!!
Kata kata Risky berhasil membuat Anan bangkit dan membuka matanya lebar-lebar. Anan terbengong di atas ranjang nya. Pasal nya, ia pernah merasakan sakit nya kehilangan sosok wanita yang dia cintai yang pergi meninggalkan nya bersama dengan laki-laki lain. Anan selalu menyangkal dan selalu berusaha membunuh hati dan perasaan nya sejak saat itu. Ia tak ingin lagi memiliki perasaan apa pun kepada siapapun. Karena yang ia tahu, perasaan yang tertanam di dalam hati, itu lah rasa sakit yang akan di rasakan nya juga.
Tiba-tiba saja ia merasa gelisah, bagaimana pun hati nya terasa tak tenang. Anan mencoba menepiskan pikiran gundah nya setelah mendengar ucapan Risky tadi dengan menyibukkan diri nya kembali berkutat dengan pekerjaan nya.
Tidak !
Anan bangkit, berjalan menyambar jas yang tergeletak di atas sofa ruang kerja nya. Ia keluar meninggalkan pekerjaan nya untuk pulang ke rumah. Pikiran nya sungguh tak tenang kali ini memikirkan ucapan Risky teman nya itu.
_____
Tinggalkan jejak kepemilikan yah 😄😄🤭 wkwkwkwk canda ges🤣 jejak jempol maksude 😄🤭
ehehehe
selamat malam dan selamat istirahat ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
Budiwati
😂😂
2022-06-18
0
Eka
harus anan berusaha cari ceweknya kkau menang benar cinta bukan malah mabuk mabukan
2022-02-07
0
viey
kasiian anan+ortu dibikin hancur sehancur²nya oleh diffa
2021-12-17
2