Happy reading !!!
*****
Fahri mendekap wanita pujaan nya itu, ia ingin menenangkan nya agar nanti Sadifa bisa menceritakan semua beban pikiran nya pada nya.
Begitu lah sikap Fahri pada wanita itu, lembut memperlakukan nya. Sadifa benar-benar merasa nyaman ada di samping laki-laki itu.
Mengusap rambut yang begitu lembut terasa di tangan nya, Fahri tau wanita itu memikul beban yang sangat berat yang membuat wanita itu sangat jauh berbeda dari dulu.
"Apa kamu bisa ceritakan semua nya sama aku." Fahri meregangkan pelukan nya, ia ingin menatap wajah wanita itu.
"Aku tau pasti ada yang kamu sembunyikan dari aku."
Tepat sekali, begitu banyak yang terjadi pada sadifa saat Fahri meninggalkan nya.
Wanita itu tertunduk. Takut jika Fahri akan marah pada nya jika laki-laki itu tau bahwa dia akan menikah satu Minggu lagi.
"Sayang.." Fahri menyentuh dagu Sadifa, ingin wanita itu menatap wajah nya. "Ada apa ??" Ia bertanya lagi.
"Apa kamu akan marah kalau aku cerita semua nya." Sadifa seperti memohon, agar laki-laki itu tidak marah saat dia mengetahui nya nanti.
"Sayang kenapa ??" Fahri ingin mendengar semua pengaduan Sadifa ke pada nya.
Sadifa masih diam. Ia benar-benar takut jika Fahri akan marah. Apa lagi Sadifa berpikir Fahri akan meninggalkan nya jika laki-laki itu tau.
Mengerti akan apa yang di takutkan Sadifa, Fahri berjanji untuk tidak pernah marah apa pun yang akan di dengar nya nanti.
"Iya aku janji gak akan marah!" Laki-laki itu memberikan jari kelingking nya. Menunjukan bahwa dia benar-benar berjanji.
Sadifa menautkan jari kelingking nya pada jari kelingking Fahri. Ia tersenyum. Baiklah dia akan memulai bercerita sekarang.
Sadifa menatap ke dua bola mata Fahri bergantian. "A-aku, mau menikah Minggu depan."
Deg...
Apa kata nya ? menikah Minggu depan. Ia salah dengar atau wanita itu main-main ??
Fahri menyipitkan mata nya menatap Sadifa, mencari sebuah kebenaran atas apa yang wanita itu ucapkan barusan.
"Apa ??" Bukan Fahri tak mendengar nya. Ia hanya terkejut mendengar nya.
Sadifa mengangguk pelan. Di susul dengan menundukkan kepala nya. Ia tidak siap jika Fahri akan meninggalkan nya setelah ini.
"K-kamu mau menikah ??" Laki-laki itu mengulang nya. "S-sama siapa ??"
Sadifa mengangkat wajah nya, ia berusaha menjelaskan semua yang terjadi atas hidup nya pada laki-laki itu tanpa terkecuali sedikit pun. Untuk selanjut nya ya, dia akan mencoba menerima bagai mana laki-laki itu nanti.
Fahri menatap tajam wanita itu, menggelengkan kepala nya. "Bilang sama aku kalo kamu gak pernah cinta sama dia kan !!"
Sadifa terdiam, air mata nya kini tak bisa ia bendung lagi. Dia menangis di sana. Sadifa berharap akan ada ke ajaiban yang menolong nya untuk tidak pernah menikah dengan laki-laki yang tak pernah di cintai nya itu.
Sungguh di luar dari dugaan nya, Sadifa kira Fahri akan marah, memutuskan dan meninggalkan nya. Tapi ternyata tidak ! Laki-laki itu justru memeluk nya, mencoba menenangkan nya, laki-laki itu memberikan pundak nya untuk wanita itu bersandar di sana.
Fahri ingin untuk tetap menjadi kekuatan wanita itu untuk bertahan dalam segala beban yang di pikul nya.
"Kamu gak usah khawatir, kita akan tetap bersama sampai kapan pun. Gak ada yang bisa pisahin kita." Fahri berkata dengan menelengkupkan ke dua tangan nya pada pipi wanita itu.
Kata-kata Fahri barusan sungguh memberikan suntikan kekuatan untuk Sadifa. Dia percaya bahwa lelaki nya itu akan memperjuangkan nya.
Tapi Anan.
Sadifa merasa sedikit terganggu pikiran nya oleh laki-laki itu. Laki-laki yang juga begitu sangat mencintai nya. Laki-laki yang juga begitu banyak berkorban untuk nya dan juga ayah nya. Tapi... Sekuat apa pun cinta nya, perasaan tetap lah tak akan pernah bisa di paksakan.
Ah.. sungguh, jalan hidup nya ini benar-benar sudah memporak porandakan hati dan pikiran nya.
"Aku gak mau nikah sama orang yang gak aku cintai." Sadifa menjeda ucapan nya. Dia terisak. "Tapi..." Ia tak lagi mampu menerus kan kata-kata nya.
"Enggak, kamu punya aku Difa, gak ada yang bisa pisah kan kita." Fahri berucap. Laki-laki itu tidak akan membiarkan siapa pun menikahi wanita nya.
Sadifa menggeleng pelan. Ia tak tak tau harus bagai mana. Ya, kalau pun takdir akan tetap menikah kan nya dengan Anan Malik seorang anak dari pemilik perusahaan di mana dia bekerja. Dia akan pasrah, menerima laki-laki itu sebagai suami nya meski tak ada sedikit pun rasa cinta di hati Sadifa untuk nya.
*****
Hari-hari berlalu, terasa sebegitu cepat nya waktu terus berputar. Dan tak terasa besok pagi adalah hari dimana pernikahan nya akan di laksanakan bersama Anan di sebuah hotel berbintang. Megah dan mewah tentu nya. Dan yang pasti acara nya akan begitu sangat meriah karena pasti banyak di hadiri tamu undangan dari orang-orang berkelas atas. Rekan-rekan bisnis orang tua Anan dan juga teman-teman laki-laki itu.
Sebagai calon pengantin, harus lah berbahagia akan datang hari di mana pernikahan nya besok akan tiba. Tidak sabar, dag dig dug jantung yang terasa seperti akan terlompat dari dalam rongga dada nya.
Tapi Sadifa, wanita itu.
Entah apa yang ada di pikiran nya saat ini. Bersedih kah, atau bahagia kah. Hati dan pikiran nya kini bertempur di dalam raga wanita itu.
Antara harus menerima, atau menolak nya sekarang juga.
Begitu sesak yang dia rasakan di dalam dada nya, Sadifa menangis. Menumpahkan semua rasa hanya dengan air mata. Tak ada yang bisa mengerti, apa lagi akan menolong nya.
Menolong nya lari dari semua kenyataan ini mungkin ??!
Ada satu harapan sebenar nya yang mungkin bisa mencegah pernikahan nya itu. Ya, Fahri. Laki-laki yang ia cintai.
Ah, mikir apa sih. Pikir wanita itu mencoba menepis jauh-jauh harapan nya.
Tidak, ia tidak mungkin untuk membatalkan pernikahan ini. Semua sudah siap. Ia juga tidak mau mengecewakan dan mempermalukan keluarga nya mau pun keluarga Anan. Apalagi keluarga Anan begitu baik pada nya, menyayangi nya sudah seperti putri mereka sendiri. Terlebih keluarga Adam Malik tak mempunyai anak lagi selain Anan. Tentu saja mereka sangat sangat menyayangi Sadifa sebagai calon menantu di keluarga itu.
Apa lagi pada sosok calon suami nya. Anan Malik. Laki-laki itu. Ah, bisa di katakan bahwa dia pempersegalakan Sadifa. Menomor satukan wanita itu. Mungkin, jika Sadifa meminta nyawa nya saja laki-laki itu pasti akan memberikan nya.
Lalu, sampai hati kah Sadifa akan menyakiti dan mengecewakan nya jika dia membatalkan pernikahan mereka ??
*****
Like, komen, vote kasih hadiah ya 😁 wkwk
❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
Iponk
bilang terus terang aja...
2023-10-20
0
Rosmawati Intan
jika dah tau kebsikan adnan.sekrga. buat apa lagi cinta lma hrus ada .buang n buka lah hati mu menerima dgn ikhlas msa depn mu versma Adnan
2022-07-04
0
Cantika Sayank
dira ingat anan sdh bnyk berkorban sedang kan fahri blm berbuat apa2 buat keluarga mu
2022-06-25
0