Hari hari berlalu tak terasa begitu cepat, yang ku lakukan hanyalah fokus belajar seperti biasanya.
Hubungan ku dengan vian tak Berpengaruh sedikitpun pada pendidikan ku.
Walaupun sesekali aku memang janji ketemuan dengan nya. Hubungan ini juga sekarang sudah di ketahui kedua orangtuaku, mereka tidak melarang aku untuk menjalin hubungan dengan Vian selama kami tau batasan mana yang tidak boleh kami langgar.
Tak banyak yang biasa kami lakukan bersama, hanya jalan jalan ke mall ataupun ke kafe, atau pun hanya mengobrol di teras rumah ku. Jika kami pergi pun terkadang tidak hanya berdua Zahwa dan Raina juga akan ikut.
Terkadang aku bingung dengan hubungan kami, dia yang selalu mengucapkan cinta padaku, sementara aku terlalu malu untuk mengungkapkan nya. dan selama ini kami berhubungan dia tidak pernah mengenalkan aku pada keluarganya. Aku tidak pernah mengetahui tentangnya dan aku pun tidak berani bertanya lebih jauh tentang keluarganya.
Dia selalu mengatakan bahwa dia akan mengenalkan aku suatu hari nanti pada keluarganya bukan sebagai pacar atau kekasihnya tapi sebagai calon istrinya, dan kata kata tersebut tentu saja membuat aku begitu bahagia.
Aku yakin dia pria yang baik dan bertanggung jawab dengan apa yang telah dia katakan.
Beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan Vian, aku rasa wajar karena kami sama sama sibuk.
Sekarang ini kami sedang di hadapkan dengan padatnya ulangan-ulangan harian karena sebentar lagi kami akan menghadapi ujian kelulusan sekolah.
Aku yang sibuk dengan belajarku dan juga tugas tugas kelompok membuatku tak ada waktu untuk bertemu dengan Vian, di sekolah pun kami tidak bertemu, untuk saling bertukar kabar hanya lewat ponsel pun tidak kami lakukan.
Pokoknya sekarang ini kami sedang fokus pada ujian yang kami hadapi, kami sama sama tidak mau mengecewakan kedua orang tua kita masing masing.
Hari ini pun rencananya sepulang sekolah aku akan pergi ke rumah chika teman sekelas ku untuk mengerjakan tugas kelompok.
Aku sedikit kecewa hari ini, karena di jam terakhir pelajaran tidak ada guru yang masuk memberi materi, tapi tetap harus menunggu bel berbunyi agar kami bisa pulang.
Bel pulang pun terasa lebih lama dari biasanya.
waktu satu jam pelajaran ini hanya ku habiskan untuk berdiam diri dan sesekali mengobrol dengan zahwa dan teman ku yang lain membahas tentang tugas kelompok yang akan kami lakukan nanti sepulang sekolah.
Bel tanda pulang pun berbunyi terdengar teriakan ceria teman teman sekelas ku, mereka satu persatu berhamburan meninggalkan ruang kelas.
Aku, Zahwa, Chika, dan teman ku yang sekelompok dengan ku mulai beranjak keluar dan akan pergi bersama sama ke rumah chika menggunakan taksi online.
Aku melangkahkan kakiku dan sesekali mengedarkan pandangan ku mencari seseorang yang beberapa hari ini aku rindukan.
Ketika aku akan menuju gerbang sekolah, tiba tiba saja aku penasaran ingin menengok ke samping kiri ku dan benar saja dari kejauhan Vian sedang menatapku terpaku, ketika aku menoleh padanya dia tersenyum dan melambaikan tangan nya padaku.
Aku pun hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku sebelum aku kembali meluruskan pandangan ku ke depan.
Melihat senyuman nya seolah-olah aku telah menerima energi positif ke dalam tubuhku, aku merasa menjadi lebih semangat melangkahkan kakiku..
Hanya senyuman dari kejauhan sudah membuat jantungku tak karuan, apakah cinta memang seperti ini, terasa indah walaupun tak nampak.
Aku sungguh bahagia.....
happy reading..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments