Hingga tibalah mereka di sebuah tempat..
"Sheila? Pakai lah ini" Ucap Raffael memberikan syal
"Untuk apa? "
"Tutup matamu dengan ini dan aku akan menuntunmu. pakailah"
Sheila pun memakainya. dan turun dari mobil di bantu Raffael berjalan..
Menuruni sebuah jalan yang sedikit berbatu.
"Sebenarnya kita mau kemana? " Ucap Sheila lagi
"Tenang saj aku tidak akan menyakitimu. percayalah" Ucap Raffael meyakinkan..
Hingga tibalah mereka di suatu tempat. udara dingin menembus kulit.. Sheila yang menggunakan gaun terbukaerasa kedinginan..
Kenapa Raffael diam saja...
Hening.. tak ada Raffael lagi atau bahkan suaranya..
"Raff? Raffael? "
"Raffael? "
"El? Kau dimana el. kau meninggal kan ku? Teriak Sheila
kemudian membuka penutup mata..
Gelap? Sepi..
" El? Kau dimana El? Aku takut"Ucap Sheila hampir menangis..
"Eeeellllll.. hiks.. kau jahat.. KAU JAHAT EL" teriak Sheila sambil menekuk lututnya..
1
2
3
Lampu menyala.. tempat gelap menjadi sangat indah..
Ya.. Sheila tertegun melihat pemandangan di sekeliling nya..
Di sebuah danau yang indah. penuh dengan lampu hias..
Tunggu. apa itu.. gumam Sheila menatap kedepan dan berjalan..
"Hiks.. Hikss... El? Apa maksud nya ini? " Tanya Sheila yang menangkap sosok Raffael tengah berdiri di antara bunga bunga yang bertaburan membentuk Simbol cinta itu ❤
"Kemarilah Sheila" Ucap Raffael lembut.. dan menarik Sheila ke dekatnya..
Kemudian Raffael berlutut dengan menggenggam tangan Sheila.. dengan satu tangan memegang sesuatu..
"Sheila. aku tau pertemuan kita sangat singkat. tapi itu bukan alasan untukmu tidak mengatakan apa yang ingin aku katakan..... "
Sheila hanya dia mencoba mencerna apa yang sedang terjadi..
"Aku ingin kau menjadi bagian hidupku. bagian dalam cahaya dalam gelapnya malam dan aku ingin kau menjadi seseorang pertama yang aku lihat ketika aku bangun tidur. juga orang terakhir yang aku tatap sebelum aku memejamkan mataku di malam hari. ..... "
"Sheila. Will you marry me"Ungkapan cinta yang selalu di tunggu banyak wanita..
Hanya tiga kata tapi bisa mengubah dunia. baik dunia nyata maupun dunia gaib. haha. masa iya..
Sheila tertegun.. ucapan Raffael membuat nya terkejut sekaligus sangat bahagia..
Sosok yang tiga bulan ini menemaninya juga sosok yang sangat ia kagumi mengungkapkan cintanya dengan cara se romantis ini.. Ikan danau aja ikut ngiler liatnya..
Apa lagi author.. wwkwk
"Sheila? Kamu dengar aku!? " Ucap Raffael lagi karena tak kunjung dapat jawab an..
"Yess.. i will" jawab Sheila.. Raffael mengambil cincin dari kotak dan memasang kan nya di jari manis Sheila.. cincin berlian yang sangat indah..
Raffael bangkin dan memeluk erat Sheila..
"Aku mencintaimu Sheila"
"Aku juga mencintaimu El"...
" Sheila apa kau siap menikah dalam waktu dekat? "Tanya raffael dengan memegang tangan Sheila
" Kak Denis? "Tutur Sheila pelan namun masih dapat di dengar Raffael
" Kau tenang saja. Denis tau akan hal ini. aku tadi siang sudah menemuinya karna yang aku tau hanya dia yang kau punya di negara ini. jadi kau tenang saja"
Sheila mengangguk tanda setuju..
"Bagaimana jika satu minggu lagi kita menikah? " Ucap rangga
"Tidakkah itu terlalu cepat El. Kita butuh persiapan" Jawab Sheila
"Bagaimana jika kita adakan ijab qobul dulu? Resepi nya kita persiapkan nanti nanti.. yang penting sah dulu.. " tutur Raffael
"Baiklah. jika begitu baiknya. lebih cepat lebih baik"
Malam itu pun di lalui dengan penuh suka cita.. senda gurau dua sejoli yang seperti nya saling mencintai..
Beberapa hari berlalu.
Di kampus Sheila..
Dunia Kampus mereka sedang di hebohkan dengan kedatangan mahasiswa baru..
Sheila dan sherly yang baru saja tiba di kampus merasa heran dengan kerumunan banyak mahasiswi berkumpul di dekat area parkir
"Ada apaan sih? Kok rame banget? " Tanya Sheila pada sahabat nya
"Kaga tau. kali aja ada yang bagi bagi duit. " Jawab sherly asal
"Ngantri yok. sapa tau dapet satu gepok merah merah" Ucap Sheila sambil cengengesan
"Cih. kaya ya orang kere aja lu. Duit lo aja bisa pake mandi mak" kata sherly sambil menoyor jidat Sheila..
Tak berapa lama Rangga dan satria datang dengan motor sport nya..
Brumm. brummm...
"Tu si kampret dateng she? " Kata sherly melihat rangga dan satria dari kejauhan..
"Iya.. Yok samperin ke parkiran.. "
Sherly dan Sheila pun menghampiri satria dan rangga yang juga dekat dengan kerumunan..
"She? Sher? Ada apa tu kok rame amat? "Tanya rangga
" Ga tau. kayaknya ada yang bagi bagi amplop "Ucap sherly
" Yaudah sih. kelas yuk"
"Yukk"
Saat mereka berempat beranjak pergi seseorang memanggik dari belakang..
"Sheila? "
Semua orang yang ada di sana pun berbalik menatap secara bergantian Sheila dan sosok yang memanggilnya tadi..
"Brayen? " Ucap Sheila
Brayen adalah sahabat Sheila di negri Jiran..
dan dia datang ke indonesia hanya untuk mengikuti sahabat nya itu.. Karena pesan dari William tentunya.
"Siapa she? " bisik rangga
"Sahabat gue"
"Brayen. How are you? "
"I'm? so fine Baby" Sembil cipika cipiki seperti dulu..
"Gila. main sosor aja anak orang" Kata satria..
Rangga segera menarik Sheila menjauh.. mungkin karena cemburu
"Sorry. ini bukan negara kalian. tapi ini negara kami. jadi di sini tidak di indahkan kebiasaan ******* di jalan" Ketus rangga
"Loe cemburu" Bisik Sheila
"Iya. dan pake banget"
"Sorry ya man. sohib gue emang gitu. biasa bucin" Timpa satria menengahi ketegangan yang ada
"It's okay. No problem" Jawab brayen
"Btw ngapain kamu di sini ? " Kata Sheila
"Kakak willi nyuruh aku ke sini buat jadi saksi per.........
"Ah itu iya aku mengerti. ayo kita masuk"
buru buru Sheila menarik Brayen masuk ke kelas karena tak ingin teman temannya tahu tentang rencana pernikahannya dengan Raffael
"Lebih baik loe diem dan jangan kasih tau siapapun" Ancam Sheila
"Kenapa?
" Karna kalo loe buka mulut loe bakalan kehilangan Fasilitas loe yang di kasih oma dan opa"
"Ya.. Gue nurut aja apa kata Nona muda.. " Jawab brayen yang tak ingin lama lama berdebat dengan sohib sekaligus kakak sepupunya itu..
Sedangkan satria rangga juga sherly masih terbengong di tempat...
"Kayaknya ada yang kaga beres deh? " Ucap rangga
"Kayaknya iya" Jawab satria juga sherly...
Kedatangan brayen adalah salah satu wujud kasih sayang keluarga Rifanda kepada Sheila..
Mereka mengirim brayen untuk menjaga Sheila di kampus karena informasi dari Denis yang mengatakan bahwa beberapa saat lalu seseorang berani menampar sosok kebanggan keluarga Rifanda itu.
Meskipun Sheila bukanlah Sheila yang sesungguhnya namun kedekatan mereka di masalalu membuat rasa kasih sayang yang mereka berikan sama seperti yang di berikan kepada Sheila sesungguhnya...
Jika Sheila bukan Sheila?? Lalu siapa??
Jangan lupa like dan komennya ya man teman.. Biar tambah semangat up nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Nurul Hidayah
penuh teka-teki kusuka ku suka 🥰🥰🥰
2021-12-15
0