Episode 7

Sheila berdiri dari duduknya menatap miring 4gadis di hadapannya.

"Salah gue apa sama lo? " Tanya Sheila

"Salah lo? Lo masih nanya?? Yang pertama, Lo salah karena udah kuliah disini, Kedua adalah lo itu miskin dan lo gak pantes kuliah di sini.Kampus ini cuma buat anak anak sosialita kaya kami dan orang miskin gak berhak. Cukup si kasim satria aja yang miskin dan mencemari lingkungan, ke-tiga Lo cantik. Gak ada orang lain yang boleh lebih cantik dari gue. Princess Aquila " Hardik gadis bernama Princess itu,

"Owh, Jadi nama lo princess. Btw makasih pujian nya, Gue emang cantik. But, Bukan masalah dong kalo gue miskin. Dari pada kaya harta tapi miskin otak kayak lo" Balas Sheila kemudian mengambil semangkuk bakso, Menuangkan satu mangkuk kecil sambal cabai dan

Byurrrr

Sheila membalas dengan melakukan hal yang sama seperti yang princess lakukan pada dirinya. Panasnya kuah serta pedas dari cabai membakar seketika kulit putih nan halus seniornya itu.

"Lo gila ya" Bentak salah seorang rekan Princess bernama Vita

"Iya, Dan gue bisa lebih gila dari ini." Sheila mengambil tasnya dan mengajak teman temannya untuk pergi. Namun beberapa langkah Sheila berhenti dan berbalik menatap 4kawanan cicak buntung itu

"Lo semua salah karena berurusan sama cewe gila kaya gue. Gue harap, Suatu saat kalian gak sampai harus memohon ampun buat nyawa kalian yang tidak berharga itu" Ucapnya kemudian melenggang pergi.

"Gila, Mahasiswi baru itu keren banget"

"Gue suka gaya dia"

"Orang kaya princess emang harus di kasih pelajaran"

"Tapi gue ga yakin dia bakal lama kuliah di sini. Secara bokapnya princess kan pengusaha"

Celetukan demi celetukan terdengar dari beberapa mahasiswa di kantin. Kejadian langka dimana gadis penindas seperti princess dan teman-temannya yang berakhir tragis memang sangat di tunggu tunggu banyak kalangan terutama mereka yang pernah di bully oleh Genk cicak buntung itu.

"Sheila, Gila lo keren banget? " Ucap satria mengacungkan 3 jempol pada kawan barunya itu, Iya tiga. Karena yang satu dia mengacungkan jempol kaki.

"Kaki lo bau trasi anjim" Sentak Rangga

"Ini belum seberapa, Gue bisa ngelakuin yang lebih dari itu " Ucap Sheila penuh percaya diri.

"Ya udah sih. Gimana kalo kita maen ke kosan satria, Gue denger ada pasar malem dekat sana. Iya kan ngab? " Tanya Rangga

"Hmm, Iya kayaknya. Tapi gua kaga ada duit ya buat nraktir orang banyak makan kayak lo lo pada"

"Tenang, Kali ini gua yang traktir" Sahut Sheila

"Beneran?? "

"Iya, Traktir aer mineral sama gula kapas"

"Yeeee itu mah sama aja dasar miskin" Cibir satria, Keempat nya pun terbahak bahak di tengah lenggang nya parkiran kampus yang luasnya seluas kepala botak.

Ke empat nya pun mengendarai kendaraan masing-masing menuju kostan satria, Rangga dan Sherly menggunakan Mobil pribadi masing-masing.

Sedangkan si miskin Sheila dan satria sama sama menggunakan type motor yang sama. Warna dan bentukannya pun sama. Usang,Buruk dan layak buang. Mungkin itu kesan pertama yang akan Denis ucapkan.

Sheila punya alasan tersendiri untuk tidak menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.

Selain ingin aman di kampus, Sheila juga tak mau punya teman penjilat dan pendusta, Yang hanya mau berteman hanya karena harta dan setelah itu mereka akan membicarakan di belakang seperti layaknya hewan. Dan Sheila membenci itu