Sudah hampir Satu bulan ini Sheila meng-handle perusahaan keluarga nya.
Lembur setiap malam pun dirinya lakoni bersama Sekretaris nya, Sedikit kewalahan karena tidak adanya Asisten pribadi. Namun bukan itu prioritas nya hari ini.
Melainkan Tidur nyenyak dengan mimpi indah di akhir pekan.
Bahkan Sheila sudah berencana untuk tidur seharian ini.
tinggal di rumah sendirian membuat nya merasa sangat nyaman di akhir pekan. Namun juga kadang terganggu dengan kehadiran dua julung julung, Siapa lagi jika bukan Denis dan Arai.
Si kembar tak serupa itu selalu mengganggu ketenangan akhir pekan gadis bermata biru itu.
"Sheila??? Bangun"
Nah kan?? Belum juga rencana terlaksana, Denis sudah datang penuh keributan
"Sheila bangun" Teriak Denis dari luar pintu, Namun seperti nya si empunya kamar masih nyaman bergulung di bawah tikar?? What???
Iya tikar??
Karena Sheila tidur bukan di atas tilam, Melainkan di depan lemari di samping tumpukan baju yang dia tata semalam.
Ya.. Hari ini rencana nya Sheila dan Denis akan keluar kota meninjau proyek baru. Namun seperti nya??
"Sheila bangun? Aku tunggu 30 menit. Tuan Raffael dari ARGroup ingin bertemu" Teriak Denis.
Sheila tersentak kaget ketika Denis menyebutkan nama Seseorang. Fikiran nya melayang ke kejadian 1 minggu yang lalu.
Flashback on
Hari Rabu, Sheila memiliki tugas lapangan untuk meninjau anak cabang di daerah kemang, Mengendarai kendaraan sendiri tanpa supir sudah biasa CEO muda itu lakoni.
Dan disinilah Sheila berada saat ini.
Proyek pembangunan Rumah sakit yang perusahaan nya bangun. Bergerak di bidang kontruksi membuat pekerjaan Sheila di lapangan sedikit berat.
Di tambah lagi Sang pemilik rumah sakit ini begitu galak dan tidak menerima kesalahan sekecil apapun menjadikan Sheila lebih waspada dan teliti.
"Bagaimana pembangunan nya? " Tanya Sheila pada sang mandor kontruksi
"Sudah 70 persen Nona,"
"Jadi berapa lama lagi rumah sakit ini akan jadi? "
"Sekitar 4 sampai lima bulan lagi akan segera jadi,"
"Hmm, Apa Tuan Raffael merasa puas dengan pekerjaan kalian? "
"Tuan Raffael sendiri belum pernah datang kemari, Namun asisten nya mengatakan jika mereka puas dengan kinerja kita"
"Bagus kalau begitu. Aku sendiri belum pernah bertemu dengan beliau, Jadi di awal karirku ini, Jangan sampai ada kata ketidaknyamanannya oleh klien ku"
Setelah berjalan jalan sambil melihat anak buah nya bekerja, Sheila memutuskan untuk makan siang di restoran terdekat, namun siapa sangka jika kesialan di Terima Sheila.
Seseorang dengan lancang nya mencopet tas milyaran miliknya.
"Woy.. Balikin tas gue" Teriak Sheila, Namun bukannya Sheila berlari mengejar justru teriak teriak seperti orang gila di pinggir jalan
"Hey Nona? Kau menghalangi jalan kami" Ucap seseorang di balik tubuh nya.
"Apa? " Bentak Sheila
"Kau menghalangi jalan kami, Menyingkirlah" Ucap pria itu dengan angkuh, Sedangkan satu pria lainnya memandang lurus ke belakang Sheila dimana pencopet itu tengah berlari pontang panting di kejar beberapa orang berseragam hitam.
"Jika aku tidak mau menyingkir? Kau mau apa? " Bentak Sheila lagi
"Maka saya yang akan menyingkirkan mu"
"Lakukan jika kau bisa? " Tantang Sheila dengan mendongakkan wajahnya tanda dirinya menantang.
Pria tersebut hampir saja melayangkan satu pukulan, Namun satu pria lainnya menahan.
"Maaf kan asisten saya Nona, Kami yang akan menyingkir. Maaf sudah mengganggu waktumu" Ucap pria itu dengan sopan. Senyum Sheila mereka menatap pria di belakang pria angkuh itu. Rahang kokoh, Mata hazel serta kulitnya yang mulus bak dewa yunani itu meluluhkan kemarahan Sheila.
"Ahh, Begitu. Iya, Tidak papa" Ucap Sheila tersenyum simpul
Tak lama beberapa pria mendatangi ketiganya.
"Tuan? Ini tas yang tadi di bawa pencopet" Ucap seorang pria lainnya.
"Kembalikan itu pada pemiliknya" Jawab sang tuan sambil menunjuk Sheila
"Haha,, Iya ini tasku. Terima kasih" Ucap Sheila canggung.
Setelah perkenalan singkat, Akhirnya Sheila tua jika pria tersebut bernama Raffael, dan yang menyebalkan tadi adalah asisten nya Leon.
Mereka pun makan siang bersama di restoran terdekat sambil berbincang ringan.
Flashback Off
Mata Sheila berbinar dan dengan cepat dirinya menyambar handuk bergegas mandi, Bahkan kurang dari 30 menit Sheila sudah rapi dengan dress putih di padukan dengan Blazer soft pink menambah kesan elegan.
Denis sampai ternganga melihat Sheila begitu cantik dan anggun pagi ini.
"Apa kau kerasukan setan model majalah?? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments