Denis sedang senyum senyum sendiri di ruangannya..
mengingat bahwa dia sedang mengerjai Sheila..
"Salah sendiri.. dia kan juga CEO kenapa tidak wawancara diri sendiri saja.. " Kata Denis.
"Bayangkan jika Sheila mewawancarai diri sendiri mungkin sesegera mungkin dia di larikan ke rumah sakit kejiwaan dengan segera... " Kata asisten Denis
"Kau benar.. Haha.. lucu sekali, Arai. kau sudah menemui mahasiswa itu.. kata sekertaris tadi sudah ada yang berhasil menyelesaikan tugas.. Jam berapa kita wawancara? " Tanya Denis pada Arai asisten nya..
"Nanti sebelum jam makan siang. Di restoran XX " Kata Arai
"Baiklah. apa sudah ada informasi tentang hal yang aku perintah kan padamu? "tanya Denis lagi
"Belum bos. mungkin ini akan sedikit sulit. karena informasi tentang hal itu di sembunyikan pihak kepolisian"
"Ya sudah. cari sampai semua yang aku butuhkan tercapai.. " Titah Denis
_______________
Sedangkan di depan AR grub Sheila dan tiga sekawannya sedang mondar mandir di depan gedung pencakar langit itu
"Seriusan ni mbak kita gak bisa ketemu CEO nya? " Tanya satria.
"Tidak bisa karena beliau juga sedang ada Wawancara dengan mahasiswa lainnya. mungkin bisa datang lagi nanti ya" ucap resepsionis cantik itu
Sedangkan Sheila hanya duduk diam sibuk menutupi wajahnya dengan buku..
Pasalnya dia tau kalau sedang di kerjai sekertaris itu untuk mendapatkan janji.
Dia tau bahwa hari ini jadwal Raffael sedang senggang. Karena sebelum mereka menuju kantor itu dia terlebih dahulu menghubungi Raffael sekedar menanyakan senggang tidaknya..
Karena seperti perintah ibu Arini bahwa perusahaan yang akan di wawancara ii nanti harus sedikit mempersulit mahasiswa untuk melatih rasa tanggung jawab dan kejujuran mereka..
Tak terkecuali Sheila.. semua mahasiswa di perlakukan sama..
Sheila pun demikian.. dia juga harus mengikuti permainan bu Arini yang menurutnya sudah benar. juga untuk menutupi jati dirinya dari teman nya itu..
"Sheila. Lu deim aja dari tadi bantuin kita ngomong sama mbak cantik itu"Kata satria
" Iya nih. ayang beb diem aja.. ngomong napa beb"Timpa rangga..
"Bab beb. lu pikir Sheila bebek" ketus sherly
"Sudah sudah. mending duduk anteng nunggu di sini bentar lagi jam makan siang. apa kita makan siang dulu"Ucap Sheila menengahi sherly dan rangga..
" Yaudah. ayo kita makan dulu. laper juga perut gua"ucap satria..
______________
Di restoran XX
Sheila dan teman temannya duduk sambil menunggu pesanan mereka sambil sesekali bercengkrama
"Sheila? Orang tua loe kerja apa? " Ucap satria
"Orang tua? Orang tua ku sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.. " Ucap Sheila
"Ohh. maafin gue ya. gue ga tau"
"Gapapa juga lagi. Makanya aku memilih pindah ke negara ini karena aku bingung dengan keadaan! " Ucap Sheila
"Maksudnya? " Tanya ketiga temannya
"Aku mengalami amnesia.. sampai sekarang.. "
"What? Are you sure? " Ucap sherly yang tak percaya dengan keadaan Sheila.
"Iya.. jadi begini.. Beberapa tahun lalu ada insiden pembantaian di rumah utama keluarga besarku.. Ayah bundaku meninggal dunia. sedangkan aku terkena satu tembakan dan pukulan keras di bagian kepala.. dimana itu menyebabkan seluruh ingatanku hilang. dan aku bahkan lupa akan nama dan semua tentang diriku. bahkan wajah orang tuaku pun sampai sekarang aku ga tau"Ucap Sheila
"Lalu selama ini kau tinggal dengan siapa? "tanya rangga
" Oma dan opa ku.. Juga 2 kakak sepupuku.. Hanya tinggal mereka yang ku punya sekarang.."Ucap Sheila lagi
"Sebenarnya siapa kau hingga kalian di bantai seseorang? Kok dengernya ngeri sendiri " Ucap satria
"Ah itu.. Aku juga ga tau.. karna aku juga lupa siapa aku.. hehe"Elak Sheila karena merasa terpojok dengan sebuah pertanyaan dari satria..
Tiba-tiba datang princess and the genk menghampiri mereka..
" Ehh ehh ehh. ini curut kok pada di sini? Kenapa? Gak dapat izin wawancara ya? Kasihann. "Ejek ratu
" Eh diem lu kacang polong. enak aja kalo ngomong. emang kalian dapat izin. gua sih gak percaya.. "kata rangga
" Enak aja kacang polong. dasar kertas koran"Jawab ratu.
"Sudah lah say. mending kita cari tempat duduk. lagian sebentar lagi tuan muda Denis sebentar lagi datang" Ucap puspita.
sedangkan princess menunjukkan senyum mengejeknya terhadap Sheila.
Sheila hanya melirik nya saja. karna dia sudah menyiapkan sebuah rencana untuk mengerjai princess nanti
..
.
.
.
tak lama dua pria berJas datang..
nampak penuh karisma..
siapa lagi kalau bukan Denis dan Arai.
Sheila merasa sangat jengkel kepada tunangannya itu.. ah bukan. mantan tunangan yang sekarang adalah kakaknya.
Dasar kancil pencuri ketupat.. Batin Sheila.
Sedangkan Denis tidak menyadari keberadaan Sheila. melewati begitu saja meja Sheila dan kawan kawannya..
"Gila si princess bisa dapet izin secepat itu.. " Ucap sherly
"Loe tau gak? Bokapnya princess itu Kepala staff di perusahaan SH corporation.. dan tuan Denis itu calon suami CEO perusahaan SH itu.. " Timpa rangga
"Loe tau dari mana? " Tanya Sheila yang terkejut dengan penuturan rangga
"Bokap gue itu Meneger pemasaran di SH corporation" Ucapnya rangga lagi
"Jangan bilang dia ngandalin bokapnya. " Ucap sherly
"Iya. dia minta bokapnya minta izin ke asisten tuan Denis. itu tuan Arai saputra" Jawab rangga
Ooo jadi gitu. baiklah. lihat aku akan bikin kak Denis marah karena sikap loe ke gue. haha. itu bagus... Gumam Sheila.
Sheila berdiri menghampiri princess dan Denis yang sedang membahas beberapa hal.. Sheila duduk tepat di belakang Denis..
"Sheila ngapain? " Tanya satria
"Mau ngerjain princess. lihat saja. " Ucap sherly
benar saja. saat princess mengajukan beberapa pertanyaan Sheila terus saja mengganggu princess dengan terus menerus menelpon ponselnya. dan teman temannya.
Denis yang notabene orang yang sangat disiplin pun mulai kesal..
Begitu juga Princess yang melirik tidak suka pada Sheila. sedangkan Denis dan Arai tak menyadari itu..
Setelah mengacaukan sesi pertanyaan itu Sheila beranjak dan lagi lagi kelakuannya membuat semua mata tertegun. pasalnya Sheila dengan sengaja menumpahkan minuman di meja hingga mengenai baju mahal princess...
Princess si sombong se antero jagat pun marah dan
BRRRAakkkkk..
Princess menggebrak meja membuat Denis juga lainnya terlonjak kaget..
"Heh cewek kampung. maksud lo apaan kayak gitu ha? " Teriak princess
"Apa. gue gak sengaja." Ucap Sheila santai.
Denis terkejut bahwa yang mengacaukan sesi wawancara ini adalah adiknya sendiri..
"Dasar kampungan."
Plakkk.
Sebuah tamparan mengenai pipi indah Sheila.. Denis yang melihatnya mengepalkan tangannya begitupun juga Arai. Sherly rangga dan satria segera berlari menghampiri Sheila..
"Woy apa apaan lo. " Kata rangga yang datang langsung menangkup wajah Sheila..
Denis seperti di sengat aliran listrik melihat perlakuan rangga terhadap Sheila..
"Cewe lo ini kurang ajar. dia pantes dapat itu. bahkan itu gak sebanding dengan apa yang dia lakuin pada princess.. ".
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments