Ditengah hutan terdapat rombongan yang berjalan ke Kerajaan Petir.
Sejak kejadian tadi Putri dan juga Ryu masih sangat malu karena perkataan dari Zen.
Zen yang melihat itu hanya tersenyum dibalik topeng rubah miliknya.
Sedangkan Ryu masih kesal, karena ulah kakaknya yang melarang nya untuk menggunakan topeng, karena wajahnya telah diketahui oleh Sang Putri dan para prajurit.
[Flashback]
Tadi saat Putri akan naik ke kereta dia menawari tumpangan kepada Zen dan Ryu, saat Zen mendengarkan tawaran tersebut Zen langsung terdikirkan sebuah ide.
"Maafkan saya jika lancang, saya lebih baik tidak ikut naik, saya akan melihat kondisi disekitar kereta saja!" Kata Zen.
"Sebaiknya Tuan Putri didalam kereta dengan adik saya saja!" Lanjut Zen yang membuat Ryu marah, tapi tidak dengan Putri dia malah merasa jika dia diberi kesempatan oleh Zen untuk dekat dengan Ryu.
"Sebaiknya kau dekati dia, kau dan dia juga sama saling suka bukan!" Goda Zen kepada Ryu.
"Sialan kau kak!" Balas Ryu dengan wajah marah karena digoda oleh kakaknya.
"Jika anda tidak keberatan saya dekat dengan adik anda saya merasa terhormat!" Balas Putri dengan malu-malu.
Zen yang mendengar itu langsung mengacungkan jempol kepada putri.
"Baik, sudah dipastikan kamu naik kereta dengan Putri sedangkan aku akan mengamati sekitar, oke!" Kata Zen dan langsung meninggalkan kelompok tersebut.
'sialan kau kak, akan ku balas kau!' pikir Ryu didalam hati dan melihat kearah Putri dengan senyuman malu.
Sang Putri yang melihat senyuman Ryu langsung membuat wajahnya memerah.
[Flashback off]
Tidak terasa 90 menit perjalanan, didalam kereta tidak ada yang buka suara sama sekali karena mereka berdua sama-sama malu untuk memulai pembicaraan.
Ryu menghela nafas lalu membuka pembicaraan.
"Mohon maaf untuk perilaku kakak ku yang sebelumnya!" Kata Ryu untuk memulai pembicaraan dengan merasa sedikit malu.
"Itu tidak masalah, tapi apakah aku boleh tau nama mu?" Tanya Sang Putri dengan malu dan wajah sedikit merah.
"Nama ku adalah Ryu Kirigaya, anda bisa memanggil ku dengan Ryu!" Ucap Ryu dengan formal.
"Tidak perlu seformal itu, namaku adalah Tokisaki Sicily Putri ke 2 dari Kerajaan Petir, Ryu bisa memanggil ku Sici atau Sisi!" Balas putri dengan memperkenalkan diri.
"Baik jika itu yang Sisi mau!" Jawab Ryu dengan sedikit malu dan wajahnya sedikit merah.
Sisi yang mendengar namanya disebut merasa senang dan reflek memeluk Ryu lagi untuk ke dua kalinya.
Ryu yang dipeluk hanya bisa diam dan wajahnya mulai merah padam.
Tidak lama kemudian Sisi yang memeluk Ryu tersadar, mukannya menjadi merah tomat dan sedikit salah tingkah dengan kelakuannya.
Selang beberapa saat kemudian, para prajurit yang mengawal melihat Zen yang berdiri di ujung hutan.
"Akhirnya kalian sampai, sebelum kalian sampai disini aku tadi membersihkan beberapa serangga terlebih dahulu!" Ucap Zen dengan sedikit dingin.
Para prajurit yang mengawal tidak ada yang berani membuat Zen marah, karena mereka melihat tiga mayat Minotaurus yang tergeletak didekat Zen.
Kusir yang mengendalikan kuda memberitahukan kepada Putri Sisi dan Ryu yang ada di dalam kereta, jika orang tadi yang bersama dengan pemuda yang bersama dengan Putri Sis.
Putri Sisi yang mendengar itu langsung melihat lewat cendela kereta kuda, Putri Sisi terkejut dengan apa yang dia lihat.
Yang dia lihat adalah seorang pemuda berambut hitam dengan Topeng Rubah, pemuda itu bersandar di pohon dan didekat pemuda tersebut terdapat tiga mayat Minotaurus.
"Ternyata rekanmu orang yang hebat!" Puji Putri Sisi yang lupa jika orang itu adalah kakak dari Ryu.
"Dia bukan rekan ku, tapi dia adalah kakakku!" Balas Ryu dengan santai.
"Apa dia adalah kakak mu!" Balas Putri Sisi dengan kaget.
"Apakah kamu lupa, disaat kita akan naik ke kereta aku menyebutnya kakak, karena dia adalah kakakku!" Balas Ryu dengan binggung dengan perilaku Sisi.
'bagaimana bisa aku memanggil kakak nya dengan sebutan rekan, padahal tadi saat sebelum peegi mengunakan kereta Ryu menyebutnya kakak, bagaimana aku bisa lupa' guma Putri Sisi didalam hati dengan menyesal.
Zen yang melihat Putri itu langsung memasang senyuman dibalik topengnya dan bergegas menuju kearah nya, sebelum itu dia memasukkan mayat minotaurus kedalam cicin penyimpanan miliknya.
Setelah sampai di depan cendela tempat Putri duduk Zen langsung berbicara, dia mengesampingkan maslah yang dia lihat.
"Maaf untuk kelancangan saya, tapi jika Putri belum kembali disaat matahari telah terbenam, bukankan akan menjadi masalah!" Jelas Zen kepada putri.
"Baik kita percepat perjalanan karena tidak ada waktu lagi!" Ucap Putri tersebut karena paham dengan perkataan Zen.
Mereka akhirnya mempercepat jalan mereka, karena mereka teringat perintah Sang Raja kepada mereka, jika mereka belum kembali disaat matahari terbenam maka mereka akan mendapatkan hukuman.
Tidak butuh waktu lama mereka telah sampai di pintu gerbang Kerajaan Petir, para penjaga gerbang yang melihat kereta putri langsung membuka jalan untuk mereka lewat.
Tapi disaat para penjaga melihat Zen yang mengikuti kereta milik putri, para penjaga langsung menghentikan Zen.
Para pengawal kereta Putri yang melihat itu langsung menghampiri penjaga gerbang yang menghadang Zen.
"Hei lepaskan dia, dia adalah tamu kehormatan Tuan Putri!" Ucap pengawal kereta 1.
"Iya lebih baik kau lepaskan dia jika tidak ingin terkena masalah!" Ucap pengawal kereta 2.
Penjaga yang mendengar langsung dari para pengawal hanya bisa menuruti perkataan jika tidak ingin terkena masalah.
Zen akhirnya dilepaskan dan ikut para pengawal yang membantu nya tadi mengejar kereta Sang Putri yang berada jauh didepan mereka.
"Terima kasih karena telah membantu ku!" Ucap Zen kepada dua pengawal tadi.
"Itu tidak masalah!" Jawab pengawal 1.
"Iya, yang seharusnya berterimakasih adalah kami, karena telah anda tolong tadi saat di hutan!" Tambah pengawal 2.
Mereka akhirnya berhasil mengejar kereta Putri dengan berlari, bagi Zen berlari bukanlah hal yang sulit, tapi bagi para pengawal adalah hal yang sedikit sulit karena mereka menggunakan baju zirah yang lumayan berat.
Ditengah perjalanan Zen menjadi sorotan para penduduk karena dia memakai topeng dan dibalik jaketnya terdapat dua buah belati.
Zen telah mengetahui itu sejak melewati gerbang pemeriksaan, Zen hanya pura-pura tidak tahu.
Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai di Istana Kerajaan Petir.
Zen yang melihat itu hanya bersikap dingin, karena itu lah kepribadian miliknya, tapi lain cerita jika dibandingkan dengan orang yang telah kenal lama, mereka akan mengatakan bahwa Zen adalah orang yang perhatian terhadap orang yang ia sayangi.
Jika bagi orang yang tidak mengenal Zen dia akan beranggapan bahwa Zen adalah seorang yang sombong.
Mereka kemudian masuk kedalam Istana, Zen yang melihat suasana tenang dirinya merasa nyaman, tapi berbeda dengan Ryu meski sudah dewasa tapi jiwa keingintahuan nya begitu tinggi.
Putri Sisi langsung mengajak mereka untuk bertemu sang raja yaitu ayahnya.
"Mari ikut aku untuk menemui Raja!" Ucap putri sisi.
Putri sisi yang melihat Ryu masih terdiam langsung menarik tangannya lalu menariknya masuk, tapi sebelum itu mereka dihentikan oleh teriakan Zen.
"Berhenti!" Teriak Zen.
"Ryu pakai topeng mu!" Lanjut Zen.
"Baik kak!" Ucap Ryu yang paham dengan maksud kakaknya.
Sedangkan Putri Sisi bingung karena Ryu disuruh kakaknya mengenakan topengnya.
"Ryu kenapa harus mengenakan topeng?" Tanya Putri Sisi kepada Ryu.
"Agar wajah ku tidak diketahui!" Ucap Ryu dengan lembut.
"Tapi disaat dikamar Ibunda kamu harus melepas topeng!" Perintah Putri Sisi kepada Ryu.
Zen yang melihat itu hanya tersenyum dibalik topengnya.
'ternyata benar merak sudah saling suka, atau bisa dibilang cinta pada pandangan pertama' guma Zen.
Mereka akhirnya berjalan menuju aula istana, setelah samapai sangraja yang melihat putrinya menarik tangan seorang pria langsung memasang senyuman.
Karena Putri keduanya sangat membenci yang namanya laki-laki, karena dimata sang putri keduanya itu mereka dianggap sama.
Mereka kemudian memberi hormat kepada raja.
"Hormat kami kepada Raja!" Ucap mereka bertiga bersamaan.
"Aku terima hormat kalian!" Balas sang raja.
Tanpa basa-basi sang raja langsung bertanya kepada Puteri keduanya itu.
"Sisi siapa pemuda bertopeng yang kamu bawa kemari?" Tanya Sang Raja langsung ke inti pembicaraan.
"Dia yang berambut putih bernama Ryu Kirigaya dan yang berambut hitam adalah kakaknya Ryu!" Ucap Putri Sisi memperkenalkan mereka kepada ayahnya.
"Mohon maaf jika hamba lancang, Nama Saya adalah Zen Masamune kakak dari Ryu!" Lanjut Zen memperkenalkan dirinya.
"Jadi Putriku apa tujuan mu membawa mereka kesini?" Tanya Raja kepada Putri Sisi.
"Ryu bisa menggunakan Sihir peringakt SS Recovery Ayah, maka dari itu aku meminta bantuannya untuk menyembuhkan Ibunda!" Jelas Putri Sisi kepada ayahnya.
Raja yang mendengar itu langsung kaget, karena Sihir peringkat SS termasuk sihir yang sangat langka, apalagi sihir Recovery yang hanya orang-orang terpilih yang memiliki sihir itu.
Raja awalnya tidak percaya dan meminta bukti.
"Jika benar dia pemilik Sihir Recovery peringkat SS mana buktinya?" Tanya sangraja.
Tiba-tiba masuklah ke delapan pengawal yang mengawal Sang Putri.
"Mohon maaf yang mulai, Kamilah buktinya, disaat kami perjalanan kembali menuju Istana, kami dihadang oleh kelompok bandit yang beranggotakan enam belas orang!" Jawab pimpinan pengawal.
"Benar yang mulia, awlanya kami kalah telak dalam pertempuran tapi datanglah Tuan Zen dan Tuan Ryu yang menolong kami!" Sambung pengawal 2.
"Mereka tidak hanya membunuh para bandit itu, tapi tuan Ryu menggunakan Sihir Recovery miliknya untuk menyembuhkan kami!" Lanjut lagi oleh pengawal 3.
(note bagi orang yang mempunyai sistem, recovery akan disebut sebagai skil, tapi bagi orang yang tidak memiliki sistem akan menyebut skil itu sebagai sihir)
Sangraja kemudian yakin dengan Sihir Recovery mikik Ryu, karena para pengawal Putrinya adalah orang kepercayaan.
"Baik jika seperti itu, tolong sembuhkan Istriku wahai pemuda, jika kamu berhasil maka semua permintaan kamu akan aku kabulkan, meski menikahi Putriku aku juga akan mengabulkan nya!" Jawab Sang Raja yang membuat semua orang yang ada di dalam aula istana kaget.
Kecuali Zen yang tenang karena dia memang telah tau kalau Ryu dan Putri saling suka pada pandangan pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
masgeng
lanjut...
2021-10-16
0
Alesha
terlalu cepat kisah romantis nya ,,coba pantau dlu kalo membosankan skip kalo seru lanjoet ..xixixixixix
2021-04-29
1
Yunita Nidatalia
terlalu cepet dlm hal percintaan, pengenyal tuh m'reka berpetualang dulu, dapet cewe yg bisa beladiri atau yg dingin gitu, ini terlalu cepet apa lagi cewenya feminim banget. maaf ya Thor selera gw beda🙏
2021-04-27
8