Episode 13

"Nath pulang."

 

 

Setelah angel mendengar lia dan lio menceritakan semua kebenarannya pada oma. Angel menelpon nathan untuk pulang. Mereka pergi keluar bersama, ke sebuah cafe yang jauh dari pantauan oma, membicarakan rencana baru.

 

 

"Nathan, kita rubah rencana. Mama bakalan minta maaf ke ara dan alex, ku juga harus dapetin lia. Kalau sudah kita siksa lia diam-diam, baru kita tukarkan lia dengan alex, atau kalau bisa kamu hamili lia, nanti kalau lia hamil, kamu mau tanggung jawab dengan syarat alex nikah sama mama dan ceriain ara. Ok."

 

 

Nathan yanga mengangguk mendengarkan semua rencana mamanya. Terasa tak benar bagi nathan, tapi selama ini mamanya yang selalu ada untuknya.

 

 

"Plisss... demi mama, kamu tau kan selama ini mama menderita nath. Ara rebut alex dari mama."

 

 

Angel melihat nathan sedikit ragu, angel meraih tangan nathan yang ada diatas meja, menggenggamnya erat.

 

 

"Maafin nathan ma, semua rencana kita jadi berantakan karena nathan kesal lia ngatain mama gak bener." Nathan mengusap air mata angel.

 

 

"iya gak apa-apa. Lia sama persis dengan ara, dia itu terlihat polos dan baik, tapi sebenarnya mereka itu pintar cari muka. Kamu jangan sampai terjerat sama mereka ya." angel mengusap pipi nathannya dengan lembut.

 

 

"Iya ma. Nathan balik ke kantor ya, nathan banyak kerjaan. Mama mau nathan antar atau gimana?" tanya nathan sebelum pergi.

 

 

"Gak usah, mama bisa naii taxi nath. Makasih ya, nathan emang anak mama yang paling baik."

 

 

"Iya ma."

 

 

Nathan mencarikan mamanya taxi. Setelah mamanya naik taxi dan pergi dari sana, giliran nathan yang masuk mobil, pergu dari cafe itu dan menuju ke kantornya.

 

 

*hamili lia, tanggung jawab, tapi minta ditukar dengan alex.

 

 

sampai lia hamil, kamu harus terus melakukannya*?

 

 

Pikiran nathan terisi penuh dengan kata-kata mamanya. Nathan berhenti ditengah jalan, bukan sakit kepala kali ini, tapu hatinya, entah kenapa sakit, rasanya tak benar, tapi dia tak ingin mengecewakan mamanya.

 

 

arghhh...

 

 

Nathan meminggrikan mobilnya, berteriak seperti orang frusatsi disalam, memukul apa saja yang bisa dia pukul.

 

 

kenapa anak harus terlibat masalah orang tua sih. Lia maafin kakak, mama kakak sudah terlalu menderita hidup sendiri selama ini.

 

 

Setelah pikirannya tenang, nathan kembali menjalankan mobilnya.

 

 

***

 

 

"Sekarang makan ya sayang, maafin oma."

 

 

kata oma yang masih di kamar lio dan bersama si kembar. Oma menyuapi lia, lia memeluk oma.

 

 

"Makasih oma, oma mau percaya saya lia."

 

 

"Oma tau lia anak baik, oma sayang banget sama lia, menikah ya sama nathan, atau pun ali lah. Siapapun dia, oma cuma mau cucu dari lia. Lia mau?"

 

 

Lia mendongak, menatap ragu oma. Cucu hanya darinya? kenapa harus dia?

 

 

"Oma, tidak ada permintaan lain? lia benci kak ali?"

 

 

"Bohong. Lia sayang kan sama kak ali, waktu lia cerita gimana kata mama lia tentang kak ali kecil, mata lia berbinar-binar. Lio juga pasti tau, kan lio kembaran lia, kadang kembaran bisa merasakan apa yang kita rasakan." kata oma melirik lio.

 

 

Lio diam, tak mau ikut campur. Lia juga tau dia sayang dengan kak ali, bahkan dari cerita, tapi perbuatannya, lia tak habis pikir.

 

 

"Lia bantu kak ali kembali jadi kak ali yang baik. Oma juga berharap angel sudah kapok dan jadi baik nanti. Selalu ada kesempatan kedua untuk orang yang mau berubah jadi baik lia. Terlebihkan ini kak alinya lia, lupa karena kecelakaan, pasti sebenarnya juga kak ali gak mau lupain si kembar adiknya."

 

 

Adiknya. Oma jadi ingat status lia dan ali.

 

 

"Kalian bukan saudara kandung kan?" tanya oma, lia menggeleng.

 

 

"Oma percaya sama lia, tante angel itu tidur sama cowok lain, tapi bilangnya kak ali anak papa. Tante angel jahat kan?"

 

 

Angel geram sekali, anak kecil ini sudah menghasut oma lebih dari dia. 'Awas kamu lia. Kamu bakalan dapet lebih dari ini.'Angel langsung pergi kembali ke kamarnya.

 

 

"Kak lio udah makan?" tanya lia melirik lio.

 

 

"Belum, tadi dia ikut marah sama oma, kabur dari meja makan begitu saja." oma yang menjawab.

 

 

"kak lio makan dulu sana, kak lio kan gak boleh telat makan. Biar lia sama oma."

 

 

"iya dek. Oma, nitip lia ya."

 

 

Lio pamit pada oma. Oma dan lia banyak ngobrol disana. Sampai oma mengajak lia jalan-jalan, tapi oma lupa kaki lia masih sakit.

 

 

"Mau nathan temenin oma, biar nathan yang gendong lia." nathan muncul begitu saja. nathan jongkok didepan lia.

 

 

Lia terkejut, sikap nathan berubah drastis. Lia gak mau makin terjebak dengan perasaan kagumnya dan makin jadi cinta ke nathan, ali yang menyebalkan.

 

 

"Oma, gak mau." kata lia memohon pada oma.

 

 

"ya udah pakai kursi roda." nathan langsung berbalik menatap lia, berlutut didepan kaki lia.

 

 

"Lia maafin aku, kasih satu kesempatan buat aku buktiin kalau aku sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu, lia."

 

 

hah?

 

 

Lia tak salah dengar. Mata lia melotot tak percaya. Lia tak berniat menjawabnya sama sekali. Nathan malah makin kurang ajar.

 

 

"demi calon anak kita lia?" kata nathan mengusap perut lia. "Demi cucu buat oma."

 

 

"apaan sih kak." lia langsung menepis tangan nathan yang tak izin menyentuh perutnya. Geli, malu, tapi suka andai itu terjadi. Tapi ini belum, kak.

 

 

"Gak ada kak, baru juga satu minggu lalu. Gak mungkin jadi, gak usah lebay deh." kata lia melindungi perutnya, takut nathan menyentuhnya lagi.

 

 

"Jadi. Pasti jadi, ya kan oma?" nathan mencari pembelaan.

 

 

"Oma berbarap langsung jadi, biar kalian gak pisah dan makin deket." kata oma tersenyum menatap lia.

 

 

Lia yang sejak tadi pro dengan oma, langsung menjauh. Lia menggeleng.

 

 

"gak akan jadi, kak." kata lia pada nathan.

 

 

"Jadi lia, pasti jadi. Punya aku itu tangguh, top cer." kata nathan yang malah membuat oma terkekeh.

 

 

"punya lia gak mau ketemu punya kakak. Gak sudi." kata lia menolak, lagi.

 

 

"kalau jadi gimana?" nathan. Lia terdiam, ia sih, lia sangat takut, kalau jadi, lia juga gak mau bunuh, tapi kalau tidak, apa mungkin nathan hanya ingin anaknya, tanpa imbalan lain? lia masig was-was.

 

 

"kalau gak jadi gimana?" lia balik bertanya.

 

 

"Kalau gak jadi, kita gak perlu nikah, kamu aku lepasin, bebas. Kita juga gak perlu saling kenal, lupain semua disini. Lupain tentang aku, oma dan mama, juga paris. Kita pura-pura gak kenal."

 

 

"ok, setuju. Oma jadi saksi ya."

 

 

Lia menunjukan jari kelingking, agar nathan menepati janjinya. Nathan pun mengkaitkan jari kelingkingnya yang panjang ke jari kelilingking lia yang lebih kecil darinya.

 

 

"Bakalan jadi."

 

 

nathan malah menarik lia dan mencium sekilas bibir lia. Lia itu paling suka dapet kejutan kecil, sebenarnya juga suka nathan bersikap manis, Tapi takut nathan cuma memanfaatkannya.

 

 

*kak ali, jangan bikin lia makin sayang sama kakak. Lia takut kakak cuma manfaatin lia.

 

 

Sorry lia, harus. Apapun dan bagaimana pun caranya, kamu harus cinta sama aku, ketergantungan sama aku, baru aku bisa tukarin sama papa. Aku juga mulai suka lia, suka didekat kamu, suka bibir kamu, semua ditubuh kamu, aku ingin memilikinya lia.

 

 

kalau mama terobsesi sama papa kamu, mungkin benar, dan mungkin aku juga mulai terobsesi sama kamu lia. Bukankah anak jatuh tidak jauh dari orang tuanya lia. Aku mau kamu, oma bisa bantu aku. mama mau papa kamu, aku bisa bantu mama, lia.

 

 

maafin aku*.

 

 

***

 

 

Nathan tersenyum sepanjang jalan keluar dari kamat lio. Lio yang berpapasan juga bingung melihatnya, bahkan nathan tak menghiraukan lio. Nathan senyum-senyum dan menyentuh bibirnya.

 

 

Enak lia. Aku mau tiap hari.

 

 

Kata nathan dengan dirinya sendiri.

 

 

Gak tau deh nath, lo tuh sebenarnya gimana? heuhh... kadang manis, tapi dibelakang jahat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!