“Hiks.. Hiks...”
Andai saja ibuku masih hidup, beliau yang merupaka sosok swordmaster terhebat di dunia, pasti akan membawanya pergi dari tempat ini. Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan.
Aku sangat berharap kasih sayang ayahku seperti yang kudapatkan dari ibuku. Namun nyatanya hal itu tidak bisa kudapatkan. Ibu tiri dan saudara tiriku yang mendapatkan hal itu lebih dahulu sebelum aku yang disebut perusak hubungan keluarga ini datang ke dalam kediaman Marquess Lazetto.
Ayahku justru mendorongku pada ibu tiri dan juga adik yang selalu menyiksaku. Luka bakar di wajahku ini juga disebakkan oleh mereka. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar. Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain.
Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar.
Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain. Andai saja ibuku masih hidup, beliau yang merupaka sosok swordmaster terhebat di dunia, pasti akan membawanya pergi dari tempat ini. Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan.
Aku sangat berharap kasih sayang ayahku seperti yang kudapatkan dari ibuku. Namun nyatanya hal itu tidak bisa kudapatkan. Ibu tiri dan saudara tiriku yang mendapatkan hal itu lebih dahulu sebelum aku yang disebut perusak hubungan keluarga ini datang ke dalam kediaman Marquess Lazetto.
Ayahku justru mendorongku pada ibu tiri dan juga adik yang selalu menyiksaku. Luka bakar di wajahku ini juga disebakkan oleh mereka. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar. Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain.
Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar.
Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain. Andai saja ibuku masih hidup, beliau yang merupaka sosok swordmaster terhebat di dunia, pasti akan membawanya pergi dari tempat ini. Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan.
Aku sangat berharap kasih sayang ayahku seperti yang kudapatkan dari ibuku. Namun nyatanya hal itu tidak bisa kudapatkan. Ibu tiri dan saudara tiriku yang mendapatkan hal itu lebih dahulu sebelum aku yang disebut perusak hubungan keluarga ini datang ke dalam kediaman Marquess Lazetto.
Ayahku justru mendorongku pada ibu tiri dan juga adik yang selalu menyiksaku. Luka bakar di wajahku ini juga disebakkan oleh mereka. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar. Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain.
Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar.
Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain. Andai saja ibuku masih hidup, beliau yang merupaka sosok swordmaster terhebat di dunia, pasti akan membawanya pergi dari tempat ini. Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan.
Aku sangat berharap kasih sayang ayahku seperti yang kudapatkan dari ibuku. Namun nyatanya hal itu tidak bisa kudapatkan. Ibu tiri dan saudara tiriku yang mendapatkan hal itu lebih dahulu sebelum aku yang disebut perusak hubungan keluarga ini datang ke dalam kediaman Marquess Lazetto.
Ayahku justru mendorongku pada ibu tiri dan juga adik yang selalu menyiksaku. Luka bakar di wajahku ini juga disebakkan oleh mereka. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar. Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain.
Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar.
Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain. Andai saja ibuku masih hidup, beliau yang merupaka sosok swordmaster terhebat di dunia, pasti akan membawanya pergi dari tempat ini. Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan.
Aku sangat berharap kasih sayang ayahku seperti yang kudapatkan dari ibuku. Namun nyatanya hal itu tidak bisa kudapatkan. Ibu tiri dan saudara tiriku yang mendapatkan hal itu lebih dahulu sebelum aku yang disebut perusak hubungan keluarga ini datang ke dalam kediaman Marquess Lazetto.
Ayahku justru mendorongku pada ibu tiri dan juga adik yang selalu menyiksaku. Luka bakar di wajahku ini juga disebakkan oleh mereka. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar. Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain.
Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar.
Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain. Andai saja ibuku masih hidup, beliau yang merupaka sosok swordmaster terhebat di dunia, pasti akan membawanya pergi dari tempat ini. Hidup dengan ibu di perkampungan dulu lebih nyaman dibandingkan mansion yang besar yang menjadikan dia seperti tahanan.
Aku sangat berharap kasih sayang ayahku seperti yang kudapatkan dari ibuku. Namun nyatanya hal itu tidak bisa kudapatkan. Ibu tiri dan saudara tiriku yang mendapatkan hal itu lebih dahulu sebelum aku yang disebut perusak hubungan keluarga ini datang ke dalam kediaman Marquess Lazetto.
Ayahku justru mendorongku pada ibu tiri dan juga adik yang selalu menyiksaku. Luka bakar di wajahku ini juga disebakkan oleh mereka. Dengan perkataan lembut dan berpura-pura tidak bersalah, mereka mengurungku di dalam sebuah gubuk lalu membakarnya dari luar. Masih untung aku tidak meninggal, namun tetap saja luka bakar yang kudapatkan ini membuatku tampak mengerikan di mata orang lain.
...TBC...
...Jangan lupa like 👍 comment 💬 dan vote ⭐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments