Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
"ARRGGGHHH!"
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
"Andai aku bisa kembali menjadi kecil lagi," gumamku.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
Aku lelah. Tapi tentu kedua orang tuaku lebih lelah. Namun sungguh aku tidak kuat lagi menumpu harapan mereka yang kian memuncak.
Benakku penuh. Dipaksakan untuk berpikir dengan tak jernih. Aku tak tahu apa guna dari semua ini.
Lelah. Rasanya ingin sekali ku lari dari kenyataan ini. Semua beban menjadi satu di bahuku.
Teriakanku menggema di tebing hadapanku. Rasa putus asa yang kualami ingin kuakhiri saat ini juga. Tetapi bayangan dari adik-adik ku yang tersenyum membuatku ragu.
...TBC...
...Jangan lupa like 👍 comment 💬 dan vote ⭐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments