Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Apa keputusannya sudah tepat?
Apa aksi bunuh dirinya akan membuatnya tenang di alam sana?
Atau ini hanya akan membuat dirinya cacat tak sampai meninggal?
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Ia memejamkan mata menikmati terpaan angin yang lembut. "Aku akan menyusul mu kakak."
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Rasa keputusasaan yang ia bawa rupanya tak bisa menghilang begitu saja. Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak.
Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap. Dia akan mendapatkan ketenangan jiwa hari ini.
Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun dia telah memantapkan hati. Dia akan mengakhiri rasa sakit yang tiada henti mendatanginya.
Mata indahnya menatap sungai luas dari atas jembatan yang ia pijak. Senyuman indah tercetak di bibirnya seakan semua yang ada di pundaknya telah hilang dalam sekejap.
...TBC...
...Jangan lupa like 👍 comment 💬 dan vote ⭐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ervin Cantik
semangat thor
2021-02-05
2