[9] Putus asa

Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

"Tu-tuhan, tolong ambil juga nyawaku." Lirihku menghadap pada langit. Saat itu juga petir bergelora di langit hingga membuatku terlonjak kaget. Apa tuhan mendengarkan rasa putus adanya ini?

"Aku berharap bisa menyusul kedua orang tuaku disana hikss.."

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang. Tetesan hujan menyamarkan kesedihanku yang menjalar di lubuk hati. Tangisan yang menggetarkan punggungku tidak bisa dihentikan. Semua perasaan sakit yang menghantam dadaku membuatku bisu untuk beberapa saat.

Tanganku yang mengepal kuketuk-ketukkan pada dadaku. Disana terasa sesak. Berita yang singkat itu mampu memporak-porandakan hidupku dalam sekejap.

Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa menyalahkan semuanya pada tuhan karena yang kumiliki bisa diambil kapan saya oleh-Nya. Orang tua, materi, kasih sayang, ketiga hal yang membuat ku bahagia kini telah hilang.

...TBC...

...Jangan lupa like 👍 comment 💬 dan vote ⭐...

Episodes
1 [1] Pertengkaran
2 [2] Ketegangan
3 [3] Pengkhianatan
4 [4] Menenangkan hati
5 [5] Fright
6 [6] Tebing
7 [7] Senyuman smirk
8 [8] Blood
9 [9] Putus asa
10 [10] Keheningan
11 [11] Luka bakar
12 [12] Tubuh kurus
13 [13] Pesan ibu
14 [14] Ibu negara
15 [15] Kotak perhiasan
16 [16] Budak
17 [17] Penyakit hati
18 [18] Kasus pembullyan
19 [19] Pembunuhan berantai
20 [20] Psychopath
21 [21] Bersinar terang
22 [22] Prinsip
23 [23] Melelahkan
24 [24] Diacuhkan
25 [25] Jurang
26 [26] Apa ini memang sudah saatnya?
27 [27] Serangan panik
28 [28] Gaun pernikahan
29 [29] Amukan Andrina
30 [30] Selalu salah
31 [31] Gugup
32 [32] Pernikahan dadakan
33 [33] Pemakaman
34 [34] Kakek misterius
35 [35] Keahlian tersembunyi Grace
36 [36] Kejahilan William
37 [37] Menghindar
38 [38] Siksaan Carlos
39 [39] Tatapan sendu
40 [40] Kalung berlian
41 [41] Sup Kepiting
42 [42] Bioskop
43 [43] Grace pemalu
44 [44] Menabrak mobil
45 [45] Mistery
46 [46] Stress
47 [47] Mencari tahu
48 [48] Apa hubungannya dengan keluargaku?
49 [49] Pernyataan William
50 [50] Menyakitkan
51 [51] Teriakan memilukan
52 [52] Menancap sempurna
53 [53] Penyesalan
54 [54] Carlos sakit?
55 [55] Bubur sialan!
56 [56] Bunga sweet pea
57 [57] Wanita bayaran
58 [58] Bersenandung ria
59 [59] Siksaan memilukan
60 [60] Kembali sekolah
61 [61] Asupan pagi
62 [62] Keajaibannya menghilang
63 [63] Khilaf
64 [64] UKS
65 [65] Keajaibanku kembali!
66 [66] Kejutan dari Carlos
67 [67] Happy anniversary!
68 [68] Saling melukai
69 [69] Emma bulshit
70 [70] Pening
71 [71] Mimpi buruk
72 [72] Gombalan Carlos
73 [73] Pelajaran baru untuk Emma
74 [74] Ketulusan seorang teman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
[1] Pertengkaran
2
[2] Ketegangan
3
[3] Pengkhianatan
4
[4] Menenangkan hati
5
[5] Fright
6
[6] Tebing
7
[7] Senyuman smirk
8
[8] Blood
9
[9] Putus asa
10
[10] Keheningan
11
[11] Luka bakar
12
[12] Tubuh kurus
13
[13] Pesan ibu
14
[14] Ibu negara
15
[15] Kotak perhiasan
16
[16] Budak
17
[17] Penyakit hati
18
[18] Kasus pembullyan
19
[19] Pembunuhan berantai
20
[20] Psychopath
21
[21] Bersinar terang
22
[22] Prinsip
23
[23] Melelahkan
24
[24] Diacuhkan
25
[25] Jurang
26
[26] Apa ini memang sudah saatnya?
27
[27] Serangan panik
28
[28] Gaun pernikahan
29
[29] Amukan Andrina
30
[30] Selalu salah
31
[31] Gugup
32
[32] Pernikahan dadakan
33
[33] Pemakaman
34
[34] Kakek misterius
35
[35] Keahlian tersembunyi Grace
36
[36] Kejahilan William
37
[37] Menghindar
38
[38] Siksaan Carlos
39
[39] Tatapan sendu
40
[40] Kalung berlian
41
[41] Sup Kepiting
42
[42] Bioskop
43
[43] Grace pemalu
44
[44] Menabrak mobil
45
[45] Mistery
46
[46] Stress
47
[47] Mencari tahu
48
[48] Apa hubungannya dengan keluargaku?
49
[49] Pernyataan William
50
[50] Menyakitkan
51
[51] Teriakan memilukan
52
[52] Menancap sempurna
53
[53] Penyesalan
54
[54] Carlos sakit?
55
[55] Bubur sialan!
56
[56] Bunga sweet pea
57
[57] Wanita bayaran
58
[58] Bersenandung ria
59
[59] Siksaan memilukan
60
[60] Kembali sekolah
61
[61] Asupan pagi
62
[62] Keajaibannya menghilang
63
[63] Khilaf
64
[64] UKS
65
[65] Keajaibanku kembali!
66
[66] Kejutan dari Carlos
67
[67] Happy anniversary!
68
[68] Saling melukai
69
[69] Emma bulshit
70
[70] Pening
71
[71] Mimpi buruk
72
[72] Gombalan Carlos
73
[73] Pelajaran baru untuk Emma
74
[74] Ketulusan seorang teman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!