[15] Kotak perhiasan

Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya. Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun.

Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya. Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan.

Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya. Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya

Dengan sangat elegant mereka melangkahkan kaki menuju kereta kuda yang sangat berkilauan. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Saudarinya yang tampak seperti bunga indah tengah mengalunkan lengan pada pangeran mahkota yang kini menjemputnya.

Dan aku tidak berusaha melawan karena aku sadar, aku tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Aku bisa saja mati dengan mudah jika menunjukkan perlawanan sedikit pun. Dengan kaki yang terlipat di bawah lantai, aku menyodorkan kotak perhiasan untuk dia memilih. Sudah menjadi pekerjaanku untuk melayaninya.

Dia juga ingin melihat dunia luar, namun disamping itu, dia takut tidak bisa kembali kesini dan akan kehilangan tempat teduh walaupun itu hanyalah kamar yang usang. Helaan nafas terdengar. Aku hanya bisa memandang mereka dari balik jendela, sama seperti para pelayan lainnya.

...TBC...

Jangan lupa like 👍 comment 💬 dan vote ⭐

Episodes
1 [1] Pertengkaran
2 [2] Ketegangan
3 [3] Pengkhianatan
4 [4] Menenangkan hati
5 [5] Fright
6 [6] Tebing
7 [7] Senyuman smirk
8 [8] Blood
9 [9] Putus asa
10 [10] Keheningan
11 [11] Luka bakar
12 [12] Tubuh kurus
13 [13] Pesan ibu
14 [14] Ibu negara
15 [15] Kotak perhiasan
16 [16] Budak
17 [17] Penyakit hati
18 [18] Kasus pembullyan
19 [19] Pembunuhan berantai
20 [20] Psychopath
21 [21] Bersinar terang
22 [22] Prinsip
23 [23] Melelahkan
24 [24] Diacuhkan
25 [25] Jurang
26 [26] Apa ini memang sudah saatnya?
27 [27] Serangan panik
28 [28] Gaun pernikahan
29 [29] Amukan Andrina
30 [30] Selalu salah
31 [31] Gugup
32 [32] Pernikahan dadakan
33 [33] Pemakaman
34 [34] Kakek misterius
35 [35] Keahlian tersembunyi Grace
36 [36] Kejahilan William
37 [37] Menghindar
38 [38] Siksaan Carlos
39 [39] Tatapan sendu
40 [40] Kalung berlian
41 [41] Sup Kepiting
42 [42] Bioskop
43 [43] Grace pemalu
44 [44] Menabrak mobil
45 [45] Mistery
46 [46] Stress
47 [47] Mencari tahu
48 [48] Apa hubungannya dengan keluargaku?
49 [49] Pernyataan William
50 [50] Menyakitkan
51 [51] Teriakan memilukan
52 [52] Menancap sempurna
53 [53] Penyesalan
54 [54] Carlos sakit?
55 [55] Bubur sialan!
56 [56] Bunga sweet pea
57 [57] Wanita bayaran
58 [58] Bersenandung ria
59 [59] Siksaan memilukan
60 [60] Kembali sekolah
61 [61] Asupan pagi
62 [62] Keajaibannya menghilang
63 [63] Khilaf
64 [64] UKS
65 [65] Keajaibanku kembali!
66 [66] Kejutan dari Carlos
67 [67] Happy anniversary!
68 [68] Saling melukai
69 [69] Emma bulshit
70 [70] Pening
71 [71] Mimpi buruk
72 [72] Gombalan Carlos
73 [73] Pelajaran baru untuk Emma
74 [74] Ketulusan seorang teman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
[1] Pertengkaran
2
[2] Ketegangan
3
[3] Pengkhianatan
4
[4] Menenangkan hati
5
[5] Fright
6
[6] Tebing
7
[7] Senyuman smirk
8
[8] Blood
9
[9] Putus asa
10
[10] Keheningan
11
[11] Luka bakar
12
[12] Tubuh kurus
13
[13] Pesan ibu
14
[14] Ibu negara
15
[15] Kotak perhiasan
16
[16] Budak
17
[17] Penyakit hati
18
[18] Kasus pembullyan
19
[19] Pembunuhan berantai
20
[20] Psychopath
21
[21] Bersinar terang
22
[22] Prinsip
23
[23] Melelahkan
24
[24] Diacuhkan
25
[25] Jurang
26
[26] Apa ini memang sudah saatnya?
27
[27] Serangan panik
28
[28] Gaun pernikahan
29
[29] Amukan Andrina
30
[30] Selalu salah
31
[31] Gugup
32
[32] Pernikahan dadakan
33
[33] Pemakaman
34
[34] Kakek misterius
35
[35] Keahlian tersembunyi Grace
36
[36] Kejahilan William
37
[37] Menghindar
38
[38] Siksaan Carlos
39
[39] Tatapan sendu
40
[40] Kalung berlian
41
[41] Sup Kepiting
42
[42] Bioskop
43
[43] Grace pemalu
44
[44] Menabrak mobil
45
[45] Mistery
46
[46] Stress
47
[47] Mencari tahu
48
[48] Apa hubungannya dengan keluargaku?
49
[49] Pernyataan William
50
[50] Menyakitkan
51
[51] Teriakan memilukan
52
[52] Menancap sempurna
53
[53] Penyesalan
54
[54] Carlos sakit?
55
[55] Bubur sialan!
56
[56] Bunga sweet pea
57
[57] Wanita bayaran
58
[58] Bersenandung ria
59
[59] Siksaan memilukan
60
[60] Kembali sekolah
61
[61] Asupan pagi
62
[62] Keajaibannya menghilang
63
[63] Khilaf
64
[64] UKS
65
[65] Keajaibanku kembali!
66
[66] Kejutan dari Carlos
67
[67] Happy anniversary!
68
[68] Saling melukai
69
[69] Emma bulshit
70
[70] Pening
71
[71] Mimpi buruk
72
[72] Gombalan Carlos
73
[73] Pelajaran baru untuk Emma
74
[74] Ketulusan seorang teman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!