Episode 12

(Sebelumnya).

"Baiklah!! Kirim saja alamatnya aku akan datang!!" ucap Nyonya Atmaja lalu mengakhiri sambungan teleponnya.

******

"Sayang mama pergi dulu ya. Kamu disini aja dulu, nanti Pak Man mama suruh menjemput Bi Inah biar kamu punya teman disini," ucap Nyonya Atmaja memeluk putrinya itu.

"Jangan kemana-mana, tunggu mama disini saja. Setelah semuanya selesai, kita akan pergi ke Bali dan tinggal disana" ucap Nyonya Atmaja berusah menghibur putrinya itu.

Anin melepaskan pelukan Nyonya Atmaja lalu menatap mamanya dengan penuh kekhawatiran. "Mama yakin mau menemui paman? Anin khawatir, Anin khawatir, Ma!! " ucap Anin menggenggam erat tangan mamanya.

Nyonya Atmaja bisa melihat kekhawatiran yang tersirat di wajah putrinya itu. Lalu mencium pipi Anin. "Jangan khawatir sayang. Mama baik-baik saja kok. Ada Om Wong, banyak yang lain yang bakal nemanin mama kesana. Sayang, kamu tenang saja ya?" ucap Nyonya Atmaja memeluk kembali putrinya.

"Mama pergi dulu ya sayang. Mama akan balik secepatnya. Doain mama dan paman Wong bisa nyelesain semua ini. Tenang saja ada Paman Wong yang bakal bantuin kita buat dapatin kembali apa yang menjadi milik kita," ujar Nyonya Atmaja tersenyum lalu melirik pengacara Wong .

" Iya Nin, tenang aja. Kita pasti bisa mengalahkan pamanmu," ucap Pengacara Wong menepuk pundak Anin berusaha memberi ketenangan kepada putri sahabatnya itu.

Anin mengangguk kepada pengacara Wong dan mamanya, lalu mereka pergi meninggalkan Anin dan Pak Man juga dua orang Bodyguard untuk menjaga Anin.

**

Di Singapura ...

Rafa terduduk memandangi ponsel miliknya lalu melihat sebuah pesan dari Chaty tunangannya.

"Sayang kamu kemana aja? Maafkan aku baru bisa menghubungi kamu sekarang. Seminggu ini aku ada pemotretan di Maldives dan susah berkomunikasi sekarang," isi pesan Cathy yang hanya di pandang Rafa dengan tatapan kosong.

"Telepon aku ya kalau kamu sudah baca pesanku ini," tambah Cathy lagi dengan menambah emotikon love pada akhir pesannya.

Rafa melihat begitu banyaknya panggilan tidak terjawab dari Cathy. "Apa yang kamu lakukan disana?" ucap Rafa dalam hati menatap ke langit-langit ruangannya lalu menutup matanya.

Lamunan nya seketika buyar saat ponsel miliknya berdering.

"Maaf Tuan, saya ingin melaporkan mengenai permasalahan yang Tuan tanyakan kepada saya kemarin. Ternyata firasat Tuan benar, dan mereka sekarang sedang mengalami masalah yang cukup rumit" ucap Mark memberi penjelasan kepada Rafa.

Setengah jam berlalu. "Baik!! Kamu tangani masalah itu dan kabari saya secepatnya. Saya percayakan permasalahan ini kepadamu," ucap Rafa kepada Mark lalu mematikan panggilan teleponnya.

Rafa beranjak dari kursinya, meninggalkan kantornya menuju ke suatu tempat.

"Villa Custer right now ..." perintah Rafa kepada supirnya itu.

Rafa mengambil ponsel miliknya lalu membuka akun social media miliknya.

"Hmmmmm, tidak ada update an status untuk hari ini," gumamnya dalam hati.

Entah apa yang dilihatnya daritadi, terkadang Rafa tersenyum bahkan tertawa.

"Cantik," gumam Rafa dalam hati.

Ternyata Rafa sedang asik berselancar di akun sosial media milik Anin. Entah dari mana Rafa bisa mendapat nama akun sosial media milik Anin. Tapi namanya juga Rafandra Teague, dengan sekali perintah, apapun yang dia mau bisa dia dapatkan.

"Tak ada moment kebersamaan dengan orangtuanya. Sepertinya gadis ini memang sama sekali tidak ingin terlihat sebagai putri dari keluarga Atmaja. Tapi kenapa??" ucap Rafa dengan penuh tanda tanya.

Rafa larut dengan semua moment yang anin bagikan di akun sosial media miliknya. Lalu Rafa tertuju pada sebuah moment tepat sebulan yang lalu..

"Ada yang hilang tapi sulit untuk di jelaskan. Aku adalah bagian dari sebuah ketidakberuntungan itu. Dan kamu akan tetap menjadi "My secret My Romance," tulis Anin pada salah satu moment yang dia bagikan.

"Sepertinya dia baru saja putus dengan pacarnya" gumam Rafa dalam hati, memandangi foto Anin dengan lekat. Ada kekaguman yang tersirat tapi sulit sekali di ucapkan.

***

Anin berkeliling menikmati pemandangan, rasanya sulit sekali bisa menikmati pemandangan indah seperti ini. Apalagi tinggal di sebuah kota besar seperti tempat tinggal Anin, itu adalah hal yang mustahil.

"Nonnn!! Non, Aninnnnnn!!" panggil Bi Inah dengan suara sedikit kuat mengangetkan Anin.

"Bi Inah kenapa sih, memanggil orang seperti habis dikejar setan saja," ucap Anin lalu berlari menghampiri Bi Inah.

"Ada apasih Bi, kenapa kayak orang ketakutan gitu ... " tanya Anin begitu melihat Bi Inah seperti orang ketakutan.

"Aa aaa nu non, anu ituu itu," ucap Bi Inah dengan terbata-bata lalu memeluk Anin.

Anin semakin bingung dengan sikap Bi Inah, lalu melepaskan pelukan Bi Inah dan bertanya, "Ada apasih Bi, jangan bikin Anin khawatir deh"

Bi inah terlihat meneteskan airmata, ada sesuatu yang sangat sulit dia ucapkan kepada Anin.

"Bii ... malah bengong gitu melihata Anin. Sebenarnya ada apa sih Bi?? Jangan nangis dulu dong," ucap Anin sambil menggenggam tangan Bi Inah.

Bi Inah memeluk Anin, berusaha menguatkan untuk sesuatu hal yang akan dia sampaikan nanti.

" Nyonya, Non ... Nyonyaaa kecelakaan!! Mobil nya masuk jurang dan meledak," jawab Bi inah mempererat pelukannya..

"Dyyaaarr!!!"

Seperti di sambar petir seketika kekuatan Anin runtuh, kakinya lemas dan dia pun terjatuh. Pingsan!!

"Nonnn, Nonnn Aninnn!!" teriak Bi Inah khawatir ketika melihat nona nya itu jatuh pingsan.

"Paaak ... Pak Maannn ... tolong!!! Paaaak!!" teriak Bi Inah lagi memanggil Pak Man.

Pak Man berlari tergopoh-gopoh dari dalam rumah, di lihatnya nona mudanya itu jatuh pingsan, lalu Pak Man menggendongnya dan membawa nya ke dalam rumah.

"Sekarang kita harus bagaimana Bi?" tanya Pak Man kepada Bi Inah.

"Saya juga tidak tau Pak Man," jawab Bi Inah yang sama bingung nya dengan Pak Man.

"Oh yaa, saya akan telepon anak saya dulu ya Pak. Biar mereka kemari bantu kita" ujar Bi Inah lagi lalu di balas anggukan oleh Pak Man.

****

Rafa masih sibuk dengan laptopnya, lalu perhatiannya di alihkan karena suara ponsel miliknya.

"Iya Mark ada apa lagi? tanya Rafa kepada Mark yang tiba tiba menghubunginya.

"Tuan, ada kabar duka cita. Nyonya Atmaja di kabarkan mengalami kecelakaan, mobilnya masuk jurang dan meledak. Begitu juga dengan mobil orang-orang kepercayaan Tuan Atmaja mengalami kecelakaan yang sama. Tak ada saksi mata, polisi masih mengusut kenapa kecelakaan beruntun itu bisa terjadi" jelas Mark panjang lebar kepada Rafa.

Rafa terpaku seketika. Bayangan yang melintas di kepalanya adalah gadis itu.

"Apakah kamu baik-baik saja?" ucap Rafa dalam hati.

"Baiklah, segera siapkan penerbangan saya sore ini juga ke Indonesia. Saya akan menghadiri pemakamannya" perintah Rafa lalu mengakhiri panggilan teleponnya.

****

(Bersambung).

Terpopuler

Comments

putia salim

putia salim

Rafa kayak nya udah tertarik sm anin dr pandangan prtama

2023-06-26

0

putia salim

putia salim

mobilnya pst udah disabotase sm paman nya yg tamak itu

2023-06-26

0

Lisa Aulia

Lisa Aulia

mulai tegang....

2021-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!