"Putriku, ayah tidak tau kau setuju atau tidak tapi ayah mendapkan perintah dari Yang Mulia Kaisar bahwa kau kan bertunangan dengan Putra Mahkota." kata Duke Carrole ragu-ragu.
" ... " kata Shiena
Shiena diam dan suasana menjadi sangat canggung. Shiena tidak tau harus berkata apa pada saat ini.
Sesungguhnya Shiena tidak ingin bertunangan dan mengulangi lagi masa lalunya yang kelam. Terdapat kekhawatiran yang sangat banyak yang membuatnya ragu.
Tapi Shiena tidak ingin menentang perintah raja, jika Shiena mengatakan kalau dia tidak ingin menjadi tunangan Putra Mahkota maka Duke Carrole pasti akan menolak permintaan raja dan itu akan berakibat buruk pada keluarganya.
"Apakah aku punya pilihan untuk menolaknya ayah?" tanya Shiena ragu.
"Tentu saja putriku. Jika kau tidak mau dan itu membuatmu bahagia, itu sudah lebih dari cukup bagi ibu dan ayahmu." kata Duchess dengan lembut.
"Tapi tidak cukup bagiku. Aku tidak ingin kalian kesusahan. Aku mau bertunangan dan maju menjadi Permaisuri karna jika aku menjadi Ratu, aku takut kalian semua akan disakiti." kata Shiena dengan senyum yang dipaksakan.
"Jangan memaksakan dirimu sayang. Kau adalah Putri kami satu-satunya. Kami sangat menyayangimu. Kami akan selalu memberikan yang terbaik dan selalu ingin kau bahagia." kata mereka membujuk.
Ketika mendengar kata-kata yang di ucapkan Duke dan Duchess Carrole rasanya hati Shiena menjadi penuh, dan Shiena menjadi sangat senang. Shiena jadi ingin selalu membuat mereka bahagia.
'Hmmm, tidak masalah jika aku tidak bahagia, tidak masalah jika aku tidak mendapatkan cinta Putra Mahkota asalkan aku bisa menjadi Permaisuri, menghancurkan wanita ular itu dan membuat keluarga dan semua orangku tetap hidup.' ucap Shiena dalam hati.
"Ayah, ibu. Percayalah padaku. Kebahagiaan kalian juga adalah kebahagiaanku. Kesedihan kalian juga adalah kesedihanku. Penderitaan kalian juga adalah penderitaanku. Aku menyayangi kalian." kata Shiena sambil memberika senyum terbaiknya.
Semua terdiam dan suasana menjadi sangat canggung. Shiena mencoba membaca isi fikiran mereka.
Shiena yakin dia pasti bisa menjadi permaisuri, menghindari semua rencana jahat wanita ular dan membuka semua kedoknya.
*Aku tidak ingin, putriku satu-satunya menjadi tidak bahagia.* fikir Duke Carrole.
*Putriku, kamu tidak perlu memaksakan dirimu. Jika tidak mau. Kami bisa menjadi tamengmu.* fikir Duchess Carrole.
*Ayah akan menanggung semua resikonya, asalkan kau bahagia.* fikir Duke Carrole dengan wajah murung.
*Ibu akan meminta bantuan kakekmu agar kau tidak mendapat masalah.* fikir Duchess Carrole.
"Hah" Shiena menghela nafas.
'Aku pun sangat menyayangi kalian tapi aku tidak akan membuat kesusuhan terus. Aku pasti bisa menghadapi semuanya.' katanya dalam hati.
"Ayah, ibu. Jangan khawatir. Aku adalah putri kalian. Putri dari Duke Carrole, tidak akan ada yang berani menyakitiku. Aku mohon percayalah padaku." Kata Shiena meyakinkan.
Mereka pun menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Mereka saling memandang lalu memberi kode kedipan satu sama lain.
"Baiklah putriku. Kami setuju. Tapi jika kau mendaptkan masalah. Kau harus mengatakannya pada kami." ucap Duke Carrole.
"Tentu saja, ayah." kata Shiena sambil bersenyum.
Shiena pun meminta izin untuk kembali ke kamarnya untuk beristirahat lalu hari juga sudah sangat malam.
"Ayah, ibu. Aku mohon pamit untuk kembali ke kamarku." ucap Shiena hormat.
"Iya, silahlan putriku." kata Duke Carrole.
"Tidur yang nyenyak putriku." ucap Duchess sambil tersenyum lalu membelai rambut shiena
Shiena pun beranjak pergi dari kursinya dan berjalan kembali ke kamarnga tapi tiba-tiba Shiena inget momen keesokan harinya setelah kedua orangtuanya mengatakan bahwa Shiena bersedia bertunangan dengan Putra Mahkota.
Duke Carrole mengajak Shiena untuk pergi ke istana untuk berkeliling sekalian menemaninya setelah urusannya dengan Yang Mulia Paduka Kaisar selesai.
Pada saat menunggu, Shiena bertemu Yang Mulia Putra Mahkota untuk pertama kalinya. Saat itu Shiena langsung jatuh cinta tapi sayangnya Pangeran sombong itu malah menghinanya dan Shiena langsung tertantang untuk merebut hatinya.
'Tapi kenapa ayah tidak membahas itu skrg apa karna suasana nya tidak bagus. Ah tidak, aku harus menghadap ayah lagi dan memintanya mengajakku berkeliling ke istana.' ucap Shiena dalam hati.
Shiena pun berbalik arah dan menuju tempat Duke Carrole berada. Saat Shiena kembali ternyata yang ada hanya Duke sementara Duchess telah kembali ke ke kamarnya.
Duke Carrole bengong dan memikirkan Shiena. Ya tentu saja Shiena tau, jika Duke saat ini sedang memikirkannya. Shiena bisa membaca fikirannya.
"Ayah" panggil Shiena lembut.
"Ada apa putriku? Kemarilah." kata Duke lembut
Shiena pun berjalan mendekat dan duduk di samping Duke Carrole.
"Apakah besok ayah akan ke istana dan menjawab permintaan Yag Mulia Kaisar?" tanya Shiena langsung.
"Ya, putriku. Ada apa?" tanya Duke Carrole heran.
"Aku ingin ikut bersamamu ayah. Aku ingin bejalan-jalan di istana. Kalau aku pergi sendiri pasti tidak akan bisa. Kecuali kalau kau ayah bersamaku." kata Shiena penuh harap.
" Hah, Tentu aja putriku." kata Duke senyum.
"Terima kasih ayah."kata Shiena sambil berdiri dan memeluknya.
#Bersambung#
Jangan lupa tekan LIKE, KOMEN, VOTE & FAVORIT
Terima Kasih
❤😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Frando Kanan
knp hrs terima sih 🤦💢
2023-10-29
0
yudi
🌹
2023-04-28
1
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪💪
2022-05-24
1