BAB 10. Konfrontasi

Putra Mahkota langsung berbalik dan menemui Shiena Ve Carrole untuk mengkonfirmasi ucapannya sambil memikirkan berbagai kemungkinan yang ada.

*Apa yang dia katakan? Apa dia punya solusi untuk masalah ini?* fikir Putra Mahkota.

Shiena yang dapat membaca fikiran Putra Mahkota tersenyum senang setelah berhasil memancing Putra Mahkota.

'Kena KAU' ucap Shiena dalam hati.

Dengan sekilas memunculkan senyum menyeringai yang sangat mengerikan terjadi.

"Robert, Tinggalkan aku disini." ucap Putra Mahkota.

"Baik, Yang Mulia Putra Mahkota." ucap Robert.

Setelah melihat Putra Mahkota menyuruh Pengawal Pribadinya pergi, maka Shiena pun langsung menyuruh Marry juga meninggalkannya sendiri.

"Marry, bisa tolong kau tinggalkan aku sendiri?" ucap Shiena sambil tersenyum.

"Baik, nona." ucap Marry.

Akhirnya tinggal mereka berdua di tempat itu dan Putra Mahkota meminta Shiena mengikutinya.

"Ikuti aku." Perintah Putra Mahkota.

"Baik, Yang Mulia." ucap Shiena santai.

'Ah, sombong sekali dia. Seenaknya saja memerintahkan orang tapi baiklah kali ini aku ikuti. Kita lihat apa yang akan dia katakan. Meskipun aku bisa tau duluan.' ucap Shiena dalam hati sambil tersenyum sinis.

"Masuklah." kata Yang Mulia Putra Mahkota.

"Terima kasih Yang Mulia." ucap Shiena sopan.

Putra Mahkota mempersilahkan Shiena duduk di kursi di depannya dan pelayan langsung menyeduhkan teh untuk mereka dan setelah itu Putra Mahkota menyuruh semua orang keluar.

"Ini adalah ruang pribadiku dan tidak ada orang di dalam sini skrg. Jadi kita langsung keintinya saja. Apa yang kau tau masalah yang di hadapi oleh Wilayah Amore?" tanya Putra Mahkota.

"Hmmm, Yang Mulia, anda sangat tidak bisa berbasa-basi rupanya. Ya, tentu saja hamba mengetahuinya." ucap Shiena sambil tersenyum.

Putra Mahkota menaikkan satu alisnya keatas dan banyak pertanyaan yang timbul di fikirannya.

"Ah ya, tentu saja kau tau. Berita tentang masalah ini sudah menyebar luas." ucap Putra Mahkota.

"Tentu saja" ucap Shiena santai.

'Argh, untunglah dia bilang masalah ini sudah menyebar dan jika tidak. Aku pasti bingung harus membuat alasan apa supaya bisa menjawab pertanyaannya jika dia tanya dari mana aku tau masalah ini. Sebaiknya aku ikuti saja alurnya dulu.' ucap Shiena dalam hati.

Shiena pun menyeruput tehnya dengan santai. Sementara Putra Mahkota menunjukkan raut wajah yang gusar.

"Apa yang kau ketahui tentang masalah itu?" tanya Putra Mahkota.

"Hamba tidak mengetahuinya terlalu banyak tapi cukup bagi hamba mengetahui pokok permasalahannya." ucap Shiena sambil tersenyum.

*Apa dia bercanda? Wanita yang berasal dari keluarga bangsawan atas. Wanita yang tidak pernah tau tentang yang namanya masalah dan wanita yang bisanya hanya menyusahkan bisa mengetahui masalah ini* fikir Putra Mahkota.

Shiena sangat kesal setelah membaca isi fikiran Putra Mahkota dan rasanya dia ingin sekali langsung menghajarnya sekarang juga. Tapi sayang dia tidak bisa melakukannya disini karna jika dia melakukannya maka keluarga dan orangnya lah yang akan dapat masalah.

"Apa Yang Mulia meragukan saya.?" ucap Shiena dengan sinis.

"Hmmm, tentu saja aku meragukanmu. Wanita yang hanya memperdulikan penampilan. Wanita yang hanya cantik cangkangnya saja." ucap Putra mahkota.

" ....." kata Shiena

"Kau hanyalah nona muda dari keluarga bangsawan kelas atas dan tidak pernah mengalami kesusahan sama sekali. Bagaimana bisa mengerti masalah Wilayah Amore yang merupakan rakyat miskin di kekaisaran ini?" jawab Putra Mahkota tak kalah sinisnya.

'Sialan, dia menghinaku. Akan kubuat dia menarik kata-katanya dan bersujud meminta maafku.' ucap Shiena dalam hati.

Shiena marah dan kesal dan akhirnya shiena sudah tidak tahan tinggal di istana ini lebih lama lagi.

Akhirnya Shiena Ve Carrole berdiri dari tempat duduknya dan beranjak ingin pergi darin sana tapi tiba-tiba berbalik sebentar.

"Jika hamba yang merupakan wanita yang hanya cantik cangkangnya saja ini memiliki cara lain untuk menyelasaikan masalah Wilayah Amoera yang bahkan Yang Mulia Putra Mahkota Kekaisan Pearl tidak bisa selesaikan selama hampir satu tahun ini. Bagaimana sebutannya untuk anda sendiri Yang Mulia?" tanya Shiena marah.