"Tunggu!" kata putra mahkota.
" ... " tanpa kata
Shiena yang marah tidak menghiraukan panggilan Putra Mahkota. Shiena langsung saja berjalan menuju pintu. Lalu tiba-tiba, tangan shiena di tarik oleh Putra Mahkota dan rasanya sakit.
"Tolong lepaskan tangan hamba Yang Mulia!" ucap Shiena dan menarik tanganku paksa.
"Tidak akan. Jika aku lepaskan maka kau pasti akan pergi." ucap Putra Mahkota yang masih memegang erat tangan Shiena.
"Baiklah, aku tidak akan pergi tapi tolong lepaskan dulu. Ini rasanya sakit!" ucap Shiena sambil merintih.
Akhirnya Putra Mahkota melepaskan tangan Shiena dan meminta Shiena duduk kembali. Shiena pun menurutinya tapi sambil memegang tangannya yang masih terasa sakit.
"Kenapa Yang Mulia Putra Mahkota yang terhormat menahan hamba yang seorang nona muda bangsawan yang tidak pernah merasakan kesusahan sama sekali." ucap Shiena sinis.
"Maaf. Maafkan perkataanku yang menyakitimu." ucap Putra Mahkota lemas.
"Kenapa hamba harus memaafkan anda. Anda adalah Putra Mahkota kerajaan ini. Anda bisa memerintahkan saya. Anda mempunyai semua kewenangan itu?" jawab Shiena kesal.
'Enak saja dia, setelah menghinaku sekarang mau meminta maaf lalu mau meminta solusi dariku' ucap Shiena dalam hati.
"Aku tidak akan pernah melakukannya. Aku tidak akan memaksamu." ucap Putra Mahkota menyesal.
'Apa apaan ekspresi itu?' ucap Shiena dalam hati.
"Hah, anda tidak akan memaksaku? hahaha tapi anda menghina saya!" jawab Shiena sambil tertawa lalu berekspresi sinis menyindir.
"....." Putra Mahkota.
"Apa anda sangat mengkhawatirkan rakyat anda Yang Mulia? Jika benar, pastinya saat ini anda sudah melakukan sesuatu untuk merka." tanya Shiena kesal.
"Tentu saja sudah. Saya sudah mendistribusikan air bersih ke Wilayah Amore tapi itu tidak ada kemajuan." jawab Putra Mahkota sedih.
"Tentu saja. Itu kan hanya solusi sementara. Sedangkan masyarakat membutuhkan solusi jangka panjang dan dapat mereka langsung rasakan." ucap Shiena santai.
"Jadi, apa maksudmu caraku salah? " tanya Putra Mahkota.
"Hamba tidak mengatakan rencana anda salah Yang Mulia. Jika ada cara lain yang ..." ucap Shiena terkejut.
Ketika Shiena sedang berbicara Putra Mahkota langsung menyela dan mengejutkannya.
"Cara lain?" tanya Putra Mahkota antusias.
"Ah, tentu saja. Tapi kenapa aku harus memberitahukannya kepada anda. Anda saja dapat menghinaku dengan mudah. Kecuali jika anda memaksa hamba tentu saja hamba pasti akan melakukan semua perintah anda Yang Mulia." ucap Shiena dengan sopan.
"Maaf. Maafkan kesalahanku. Maaf karna telah menghinamu." ucap Putra Mahkota sambil membungkukkan badannya.
Shiena terkejut dengan tindakan Putra Mahkota dan setelah Shiena membaca fikirannya ternyata yang ada di fikiran Putra Mahkota hanya tentang solusi Wilayah Amore.
"Hah, Wilayah amore adalah tempat pertambangan emas yang dilakukan berpuluh bahkan beratus tahun lalu. Tentu saja mengakibatkan tanahnya menjadi rusak." ucap Shiena
"Jadi ?" tanya Putra Mahkota bingung.
"Jadi Yan Mulia harus melakukan Reklamasi Hutan." ucap Shiena.
"Kenapa hutan? Bukankah pohon itu menghabiskan air?" ucap Putra Mahkota heran.
Shiena tidak menyalahkan jika penelitian tentang hutan sangat sedikit bahkan tidak pernah ada karna penelitian atau hal yang berbau Ilmu Alam itu adalah hal tabu.
"Hutan atau Pohon dapat menampung air jadi tidak dapat menyebabkan banjir, kekeringan, menyusun tata air. Sehingga ketika terjadi musim kemarau, tidak akan terjadi kekeringan. Ketika terjadi musim hujan maka tidak akan terjadi kebanjiran dan pada kasus Wilayah Amore yang memiliki banyak tempat sisa pertambangan. Reklamasi hutan dapat di jadikan solusi alternatif masa depan." ucap Shiena
"..." Putra Mahkota.
"Aku tau, jika belum ada penelitian tentang Pohon tapi hamba rasa itu tetap bisa di coba. Jadi jika Yang Mulia bisa mencoba memulai meneliti tentang pohon jika tidak percaya tapi itu hanya saran karna semua tengantung pada anda Yang Mulia." ucap Shiena.
"Jadi begitu. Baiklah. Aku akan mencoba untuk menelitinya dan jika gagal aku tidak akan menyalahkanmu." ucap Putra Mahkota tersenyum.
'Bagus, ternyata dia mengerti maksudku.' ucap Shiena dalam hati.
"Yang Mulia bisa meminta bantuan Menara Sihir untuk membantu pertumbuhan hutan agar bisa terealisasi lebih cepat tapi jangan lupa juga melibatkan rakyat agar mereka juga dapat mendapatkan tambahan pendapatan." ucap Shiena.
"Ah, kau benar. Aku bisa memerintahkannya setelah ini." ucap Putra Mahkota antusias.
#Bersambung#
Jangan lupa tekan LIKE, VOTE & FAVORIT
Terima Kasih
❤😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Sakaguchi Ango
menggunakan pengetahuan masa depan
2023-03-01
1
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪💪💪
2022-05-24
1
Eva Ruby
autor please deh, terlalu banyak kata dalam hati,,untuk shiena,,seharusnya dia langsung mengatakan kerna dia bisa membaca pikiran orang..
2022-04-06
3