Di istana, Kediaman Putra Mahkota
"Robert!" panggil Putra Mahkota Brian.
"Hamba menghadap, Yang Mulia Putra Mahkota Kekaisaran Pearl sang Mutiara Rembulan kekaisaran Pearl." ucap Robert
"Kau sudah mendengar dan mencatat semua hal penting yang aku bicarakan dengan Putri Carrole." ucap Putra Mahkota Brian.
"Ya, Yang Mulia." jawab Brian.
"Bagus, bsok siapkan penelitian tentang pohon dan lakukan uji coba tekhnik pembuatan air bersih yang dikatakan nona shiena." perintah Putra Mahkota Brian.
"Siap laksanakan, Yang Mulia." ucap robert.
Setelah menerima tugas dari Putra Mahkota, Robert yang merupakan Pengawal Pribadi sekaligus orang kepercayaan Putra Mahkota langsung pergi melaksanakan tugasnya.
Tiga Hari kemudian
Tokk.. Tokk.. Tokk...
(Suara pintu di ketuk)
Setelah mendengar ketukan pintu dari luar ruang kerjanya. Putra Mahkota mempersilahkan orang itu masuk.
"Masuk!" perintah Putra Mahkota.
"Hamba menghadap, Yang Mulia Putra Mahkota Kekaisaran Pearl sang Mutiara Rembulan kekaisaran Pearl." ucap Pengawal Pribadi Robert.
"Hamba membawa hasil laporan tentang penelitian pohon dan hasil percobaan pembuatan air bersih." kata Robert sambil menyerahkan laporan.
"Baiklah. Kau boleh pergi." ucap Putra Mahkota.
Setelah Robert pergi, Brian sang Putra Mahkota membaca semua hasil laporan dengan teliti dan...
Braaakkkk !!!
(Suara gebrakan tangan ke meja dengan sangat keras)
"Tidak mungkin." ucap Putra Mahkota heran sekaligus bahagia.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari luar, sepertinya itu adalah kesatria dan pengawal yang berjaga.
"Tidak apa-apa. Semua baik-baik saja. Kembali lah bekerja!" perintah Putra Mahkota.
Suara yang mencoba mengetok dan masuk akhirnya berhenti dan tidak terdengar suara apa pun.
'Luar biasa. Ternyata semuanya benar. Jika seperti ini maka rakyat bisa di selamatkan dan bencana yang lebih besar bisa di hindari.' ucap putra mahkota dalam hati dengan senyum bahagia dan perasaan lega.
"Robert!" panggil Putra Mahkota.
"Hamba menghadap, Yang Mulia Putra Mahkota Kekaisaran Pearl sang Mutiara Rembulan kekaisaran Pearl." ucap Robert sopan.
"Persiapkan rapat kekaisaran sekarang juga, panggil semua Menteri dan semua bidang yang terkait. Kita harus mengambil keputusan segera. Kau gandakan juga semua hasil laporan ini!" ucap Putra Mahkota.
"Baik, Yang Mulia." jawabnya tegas.
'Ah, iya. Aku akan mengunjungi kediaman Duke Carrole. Aku akan berterima kasih padanya saat itui' ucap Putra Mahkota.
Setelah mengurus beberapa berkas yang penting dan setelah menerima laporan bahwa rapat siap untuk segera di laksanakan. Putra Mahkota langsung berdiri dan pergi menuju Ruang Rapat bersama Robert.
Putra Mahkota memasuki ruang rapat Kekaisaran dan dihadiri oleh semua Menteri dan beberapa bagian terkait.
Putra Mahkota memimpun rapat dan berdiri di mimbar utama Ruangan Rapat.
"Baiklah kita mulai saja rapat ini dan langsung saja ke masalah Wilayah Amore. Bagaimana hasil penelitian tentang pohon." tanya Putra Mahkota.
"Berdasarkan hasil penelitian. Pohon memiliki berjuta manfaat dan pohon tidak mengambil air tapi justru menyimpan air. Pohon dapat melindungi dan menstabilkan struktur permukaan tanah yang hancur jadi penanaman pohon dan pembuatan hutan dapat membantu mengatasi masalah tanah akibat penambangan puluhan bahkan ratusan tahun lalu." ucap Kepala Bidang Penelitian.
"Jadi apakah pohon dapat membantu mengatasi masalah air yang kotor?" tanya Putra Mahkota.
"Bisa, Yang Mulia. Apa lagi pohon di tanam dalam jumlah besar seperti menjadi hutan." ucap Kepala Bidang Penelitian.
"Bagus, kalau begitu aku berencana membuat Reklamasi hutan di bagian Pertambangan yang telah di tutup. Dari pihak Kekaisaran akan menyediakan bibit pohon dan penyihir untuk menumbuhkan pohon. Lalu, rakyat yang ada di Wilayah Amore akan dipekerjakan menanam pohon untuk menambah pendapatan rakyat disana. Bagaimana menurut kalian?" tanya Putra Mahkota.
"Kami setuju, Yang Mulia." kata beberapa Menteri saling sahut-sahutan.
"Kamu sangat setuju Yang Mulia, dengan mempekerjakan rakyat maka dapat membantu mensejahterakan mereka lalu jika hanya membantu memberikan bibit dan penyihir. Hal itu tidak akan memberatkan keuangan Kekaisaran Yang Mulia." ucap Menteri Keuangan.
"Bagus. Apa ada yang keberatan?" tanya Putra Mahkota.
"Tidak ada Yang Mulia." ucap salah satu Menteri.
"Wah, sudah lama sekali kita tidak mengucapkan kata sepakat dengan mudah tanpa ada perdebatan." ucap Menteri Sosial.
Setelah selesai dengan kata sepakat untuk masalah Reklamasi hutan. Putra Mahkota melanjutkan rapat dengan agenda selanjutnya tentang air bersih.
#Bersambung#
Jangan lupa tekan LIKE, VOTE, KOMEN & FAVORIT.
Terima Kasih
❤😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Sakaguchi Ango
awaslnya menolak. lama lama selalu dekat karena tugas, trus putra mahkota mengubah pendapatnya
2023-03-01
1
Nurmiahana Nana
memimpin (memimpun)
2023-02-09
1
Zaaqiiee Qiieqiiee
panjang sekali thor
2023-02-03
1