Jonathan tak suka itu dan memilih ke ruang keluarga saja daripada dia diam disitu gak jelas.
Jonathan langsung menghampiri adek dan 3 sepupu laknatnya. Jonathan duduk disampingnya Renata dan menatap tajam ke Renata tapi Renata malah biasa saja.
"Kenapa Kak Jo kok kayak gitu wajahnya"tanya Renata heran dan bingung.
"Sudah adek istirahat saja sana,jangan ikut ikutan begadang dengan mereka, kalo begadang karena tugas dari sekolah juga iya papa sih"saran Jonathan lembut ke adiknya.
Agung dan Mona melihat adegan kakak beradik yang langkah ini sambil tersenyum manis. sedangkan Ezra,Peter dan Sean mengerti apa yang di maksud dengan ucapan dari Jonathan sendiri.
"Nanti saja Kak,adek masih asyik main catur sama Kak Sean. "jawab Renata tanpa menoleh ke Kakaknya ,Jonathan memilih mengalah saja.
"Sial"batin Jonathan.
Jonathan duduk disampingnya Ezra dan Peter sambil memonyongkan bibirnya ini. Mona melihat tingkah anaknya dan bertanya sesuatu.
"Nak kenapa mulutmu di monyong kan"tanya Mona heran.
"Tak apa apa Ma"jawab Jonathan galau.
"Kamu kenapa kayak orang lagi galau saja"tanya Agung penasaran.
"Tidak Pa ,kakak tidak galau"jawab Jonathan malas.
"Emangnya kenapa dengan raut wajahmu "tanya Ezra bingung.
"Diam saja kamu tuh"jawab Jonathan kesal.
"Kak Ezra jangan mancing mancing emosi ke Kak Jo , soalnya Kak Jo lagi gak mood malam ini"tegur Renata.
"Iya maaf Kakak gak tau jika lagi bad mood"jawab Ezra sedikit bersalah.
Jonathan tersenyum kepada adeknya karena adeknya sangat peka jika dirinya moodnya sangat jelek manapun moodnya lagi baik meskipun mereka berdua sering beradu mulut satu sama lain. Ingat Jonathan senyumnya itu hanya berlaku ke orangtua,adek dan kakek nya saja ya dulu Maya yang sering dia senyumi tapi sudah dia tak ada lagi didunia ini kembali ke topik.
Di rumah duka Leticia dan Jaden masih setia di sampingnya peti jenazah ayahnya saat ini mereka berdua mengabaikan makan dan minum , mereka berdua tak menyangka jika ayahnya menyusul ibunya ke surga. Jaden emang tak pernah melihat wajah dari ibu secara langsung karena waktu dia lahir ibunya di nyatakan meninggal dunia dan Jaden hanya bisa melihat foto dari ibunya saja di rumah.
Pamannya menyarankan untuk Leticia dan Jaden makan dulu karena dia tak melihat keponakannya lagi menangis dan sedih.
"Nak makan dulu iya kalian kan belum makan sama sekali"ucap Leander perhatian ke Leticia dan Jaden.
"Nanti saja paman lagi gak nafsu makan"jawab Leticia masih menangis.
"Paman saya tak lapar"balas Jaden suara lemas dan menangis.
"Makan dulu walaupun hanya sedikit saja"ucap Leander lembut.
"Baiklah Paman dan terimakasih sudah perhatian dengan saya dan adik saya"jawab Leticia terpaksa mengikuti keinginan dari Leander. Jaden hanya diam saja dan mengikuti omongan dari Leander yaitu makan. Leander hanya tersenyum tulus kepada keponakannya dan bergegas ke dapur.
Pagi jam 05.00 subuh Renata dan Mona sedang memasak di dapur untuk sarapan pagi. kemana anggota laki laki di rumah ini iya jawabannya adalah pada tidur semuanya. suasana semakin ramai karena ada 3 pria dewasa tapi kayak anak kecil kelakuannya.
"Morning istriku sayang"sapa Agung lembut.
"Morning juga suamiku"jawab Mona sambil mengelus pipinya Agung.
Lagi lagi Renata malas melihat adegan ini dan melanjutkan pekerjaannya di dapur. Sadar jika ada putrinya disini Agung langsung menyudahi kegiatan mesra mesraan didepan putrinya karena dia masih lugu dan polos meskipun dia itu dingin dan datar.
"Pagi putri kesayangan papa"sapa Agung lembut.
"Pagi juga Papaku yang baik dan tampan"jawab Renata semangat.
"Pa dimana 4 laki-laki itu"tanya Mona penasaran.
"Mungkin masih tidur"jawab Agung tak tau.
"Biasanya si Jo sudah bangun dari 4 subuh tapi tumben dia gak bangun"balas Mona bingung.
"Mungkin dia capek kali Ma apalagi dia sibuk dengan berkas nya mulu"kata Agung santai.
Jonathan sudah bangun dari jam 4 subuh tapi dia banyak pekerjaan hari ini tanpa henti kapan istirahat nya tak jarang dia sering stres karena pekerjaan.
"Kapan gue istirahat"batin Jonathan kesal.
Malas melanjutkan pekerjaannya lebih baik dia bangunkan 3 sepupu alay ini sambil ke dapur karena dia haus.
Sampai di depan kamar satunya yang berisi 3 orang kadang Jonathan ikut tidur bareng juga.
"Woy bangun sekarang"teriak Jonathan sukses membuat 3 sepupunya bangun karena teriakan nya.
Ezra membuka pintunya dan melihat ada Jonathan disitu.
"Cepat ke dapur bantu mama gue masak sana"perintah Jonathan tegas dan bergegas ke dapur.
Ezra ke dapur untuk membantu Tante nya masak di dapur karena dia ada jiwa emak emak didalam tubuhnya.
Renata melihat ada Jonathan dan Ezra ke dapur,Jonathan ambil minum di dalam kulkas dan Ezra siap membantu Renata dan Mona disitu.
"Kak Ezra"panggil Renata ceria.
"Iya adek"jawab Ezra santai.
"Dia bukan adekmu ?Ezra"teriak Jonathan tak terima.
"Pagi pagi ini kenapa kamu teriak teriak gak jelas."ketus Ezra kesal.
"Adekku iya adekku bukan adekmu"jawab Jonathan kesal banget.
"Adekmu saja tidak sewot kok kenapa kamu yang sewot"sindir Ezra ke Jonathan.
"Didapur ini ribut saja kalian berdua ini"ucap Sean tiba tiba nongol dan bergegas ke kulkas karena haus.
"Tau ah gelap"jawab Jonathan kesal dan kembali ke kamarnya karena mau melanjutkan pekerjaannya.
"Kak Jo"panggil Renata ceria.
Langkah kakinya Jonathan terhenti disitu dan mendengarkan panggilan dari adeknya.
"Iya adek"jawab Jonathan lembut.
"Hari ini Kak Jo mau ke kantor katanya padahal ini hari Minggu"tanya Renata sedikit penasaran.
"Iya"jawab Jonathan singkat.
"Baik lah mandi dulu sana terus adek yang panggil kakak nanti jika mau sarapan."balas Renata santai dan Jonathan langsung bergegas ke kamarnya karena mau mandi.
Skip.
Renata pergi ke rumah duka lagi karena dia mau melihat Jaden dan Leticia. disitu ada Jun yang hampiri dia.
"Hai Ren apa kabar"sapa Jun ramah tapi dicueki sama Renata.
Renata malas meladeni Jun disini dan bergegas ke dalam rumah duka. Jun lagi lagi harus mengalah sama sikap dari Renata.
"Dia selalu begitu"batin Jun diam.
"Entahlah kenapa aku selalu begini melulu apa aku susah berkomunikasi dengan orang lain"batin Renata merasa bersalah kepada Jun.
Jam 21.00 Malam.
Renata duduk di meja belajarnya sambil melamun. entahlah apa yang dia pikirkan dia juga gak tau. sebentar lagi mau ujian nasional tapi Renata masih saja santai dan malas belajar meskipun dia sangat pintar disekolah nya.
Jun sudah selesai belajar dan memilih tidur daripada dia melamunkan Renata yang dingin itu.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Maafkan aku karena baru update sekarang.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments