Mona dengan sabar menunggu anak bungsunya itu sadar dari bangunnya. Jonathan pun datang dengan pakaian rapi dan duduk disampingnya mamanya.
"Mama lebih baik pulang saja karena mama dari subuh di sini"ucap Jonathan khawatir dengan kondisi mamanya.
"Mama masih di disini nak"balas Mona dengan menolak ucapan dari Jonathan.
"Baik lah , Mama tidur saja dulu dan biar aku saja yang menjaga adek"jawab Jonathan dengan lembut dan Mona hanya mengangguk saja sambil tidur di sofa.
Jonathan duduk di kursi dekat ranjang adeknya sambil menunggu adeknya lagi sadar.
Ezra dan Peter pun menjenguk adek bungsunya yaitu Renata dan melihat Jonathan dan ibunya dengan sabar menjaga Renata disini. mereka lalu menghampiri Jonathan yang lagi pusing kepala.
"Hei kamu kenapa"tanya Peter dengan serius.
"Aku tak baik'saja"balas Jonathan dengan dingin.
"Kenapa"tanya Ezra dan Peter ngegas.
"Kalian berdua lebih diam saja dan kalian ini sudah mengganggu mamaku yang sedang tidur ini"jawab Jonathan dengan dingin.
"Iya maaf aku tak tau"balas Ezra dengan polos.
"Iya sudah kita juga bantu jagain adek bungsuku"ucap Peter dengan percaya diri.
"Itu adekku bukan adeknya kalian,adekku bukan barang yang dibagi bagi seperti pembagian sembako"protes Jonathan dengan kesal.
"Tapi kan dia adek kita juga,dia saja yang gak keberatan dengan kita ,masa kamu sewot dengan kita sih"sindir Ezra ke Jonathan.
"Tau ah gelap"jawab Jonathan karena kesal dia disindir oleh Ezra. Ezra hanya tersenyum kemenangan. Peter hanya melihat kondisi dari Renata saat ini.
Jun lagi belajar dikamar sambil memikirkan kondisi nya Renata saat ini dia belum sadar dari obat bius nya. Jun juga bingung bagaimana dengan kerja kelompok nya. pasti pusing karena bisa jadi dia komanya lebih dari seminggu.
Dia juga gak tau gimana lagi, soalnya Bu Dara pasti menanyakan siapa yang kerjakan siapa tidak kerjakan. Bu Dara sangat ketat dengan jawaban dari muridnya. beda dengan Pak Juan. kalo Pak Juan lebih mementingkan kerja keras dari murid nya walaupun itu salah yang penting murid harus mengerjakan tugas atau pr dari dirinya ,urusan salah atau benar itu urusan belakangan.
"Bu Dara emang bikin murid nya pada pusing keliling seluruh bumi"batin Jun masih mengoceh didalam hatinya.
Juan sedang memikirkan seseorang yang profesi sebagai guru tapi guru di SMP Santo Dominikus. dia mulai tertarik dengan nya tapi tak nama guru itu. namun dia ingat jika adeknya dulu pernah bersekolah disitu tapi tak jadi bertanya karena mulut dari adeknya gak bisa di jaga alias tidak ada rahasianya pokoknya.
Jam 23.50 malam Jonathan,Ezra dan Peter matanya masih terjaga hingga saat ini sedangkan Mona sudah pulang bersama suaminya yaitu Agung. hingga saat ini Renata belum sadarkan diri.mereka bertiga pun masih berharap bocah ini sudah sadar dari komanya.
"Kapan sadarnya nih bocah"batin Jonathan.
Di pagi hari yang hujan ini membuat semua murid tak bersemangat karena hujan tapi kecuali Jun , dengan santai nya dia bersekolah meski cuaca nya hari ini tak menyenangkan baginya sekolah adalah menambah wawasan dan ilmu. ada Bu Dara dan Bu Celine disitu dan menyapa hangat ke dua guru itu.
"Selamat Pagi Bu Celine dan Bu Dara "sapa Jun dengan ceria.
"Pagi nak, Semangat sekali kamu nak"ucap Bu Celine dengan tersenyum kepada Jun.
"Iya Bu saya hari ini bersekolah karena orang tua saya sudah membiayai sekolah buat jadi harus saya menghargainya"balas Jun dengan ceria.
"Wow saya salut dengan pemikiran mu"ucap Bu Dara dengan santai.
"Iya ibu"jawab Jun dengan sopan.
"Kalo gitu kami ke ruangan guru iya"balas Bu Celine dengan santai.
"Hati hati dijalan Bu"jawab Jun dengan semangat.
Celine dan Dara berjalan ke ruangan guru sedangkan Jun ke kelasnya,sudah sampai di kelas Jun melihat kelasnya masih sepi karena hujan deras. Jun memutuskan untuk duduk di bangkunya sambil menunggu sahabat gila nya itu.
Mona dan Agung sudah sampai di kamar anaknya , tapi Renata belum sadar juga dari komanya. tapi tiba-tiba matanya Renata mulai terbuka sedikit dan akhirnya dia sadar dari bangunnya ,Dokter Leticia langsung memeriksa kondisi dari Renata dan menyuruh Agung dan Mona untuk keluar sebentar.
Setelah selesai memeriksa kondisi dari Renata ,Dokter Leticia keluar dari kamar itu dan menghampiri kedua orangtuanya Renata.
"Selamat anak anda sudah kembali sadar tapi saya sarankan jangan terlalu banyak bicara dengan nya karena kondisi masih lemah"ucap Leticia dengan lembut.
"Terimakasih dokter"balas Agung dengan berterima kasih kepada Leticia.
"Sama sama,kalo begitu saya ijin pamit dulu"jawab Leticia dengan santai dan meninggalkan pasangan suami-istri yang lagi senang karena anaknya sudah sadar.
Renata melihat raut wajah dari kedua orangtuanya yang lagi bahagia dan bertanya sesuatu ke orangtuanya.
"Papa mama,kenapa senyum-senyum gitu"tanya Renata dengan kepo.
"Papa dan mamamu senang adek sudah sadar"ucap Agung bahagia saat anak bungsunya sudah sadar.
"Pa Ma ,adek lapar pingin makan , ma pa"jawab Renata dengan lesu karena lapar.
"Ini Pak Danang sebentar lagi mau kesini"tutur Agung.
"Baiklah Pah,"jawab Renata malas.
Di sekolah Odelia saat ini merasa kesepian karena teman sebangkunya tidak masuk selama beberapa hari ini dan dia juga ingin menjenguk teman sebangkunya tapi dia gak tau arah jalan ke arah itu karena dia baru saja datang dari Palembang.
Odelia seperti biasa dia selalu membawa bekal karena dia ingin berhemat saja.Semua murid pada ke kantin sedangkan Odelia lebih memilih makan di kelas daripada ke kantin karena jaraknya sedikit jauh.
Dikantin seperti biasa Geng Black Moon selalu julid satu sama lain kan ketua julidnya adalah Jun jadi dia selalu julid tanpa batas dan gak capek mulutnya itu.
Di jam jam terakhir ini semua murid sudah pada bosan karena penjelasan dari guru ini sangat membosankan tapi kecuali Jun karena dia memiliki jiwa pelajar yang baik.beda dengan 3 sahabat nya hehehe. Guru tersebut memberikan tugas kepada murid muridnya dan semua murid hanya mengangguk saja.tak lama kemudian guru sudah membereskan barang-barang nya dan bergegas ke ruang guru......anak anak di kelas sudah bersiap siap pulang dan semuanya murid pun pulang kerumahnya.
Di rumah sakit ,Renata sangat bosan dengan suasana dan juga kangen ke sekolah.entah lah kenapa dia ingin rajin ke sekolah.hanya dia saja yang tahu.
"Kapan aku pulang dari tempat ini weh,"batin Renata.
Sudah 4 hari dia dirumah sakit akhirnya Renata pulang juga ke rumah nya ,dia pulang bersama ayah dan ibunya. jujur dia kangen dengan suasana rumah ini dan besok dia kembali ke sekolah tapi besok kan hari Minggu jadi iya besok dia ke rumah nya Danny untuk mengerjakan tugas kelompok dari Bu Dara yang bawel dan galak.
"Ehh adek lagi ngapain melamun"tanya Jonathan keluar dari ruangan kerjanya.
"Kepo"jawab Renata singkat dan bergegas ke kamarnya.
"Aneh ini bocah kalo dia bukan adek ku sudah kujitak kepalanya ini"batin Jonathan kesal karena diabaikan oleh adeknya.
"Dasar kakak julid"batin Renata sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Dirumah lagi keadaan sepi,karena Om Argi lagi ada diperjalanan bisnis ke Jerman,Sean lagi lagi sendiri lagi dirumah,Sean mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke 3 pria random ini.2 hanya pria saja yang membalas pesannya dan 1 pria ini tidak membalas karena sibuk. tapi tak lama pria itu membalas pesannya tersebut.
Sorry gue lagi sibuk,kamu bisa sama Ezra dan Peter aja yang kesana soalnya adikku sudah pulang dari rumah sakit ..........bye bye.
Dari Jonathan si Pria Julid.
^^^Kalo begitu aku kerumahmu saja karena adikku sudah datang hehehehe^^^
Gue tampol kamu iya,hei itu adik gue bukan barang sembako yang dibagi-bagikan oleh masyarakat.
^^^Iya elah adikmu saja gak keberatan kenapa kamu yang sewot.^^^
Bacot Lo -_-.
^^^-_-^^^
Sean malas membalas pesan dari sepupunya julid nya itu dan mengirim pesan ke adiknya Jonathan.
Adek kamu dirumah kah.
^^^Iya kak,Adek dirumah lagi rebahan^^^
Aku boleh ke rumahmu.
^^^Boleh ,ada papa ,mama dan kakak dirumah.^^^
Ok,aku kesana .
Sean mengambil kunci mobilnya dan bergegas ke garasi karena dia sudah mendapatkan ijin dari adek sepupunya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments