Jaden dan Leticia hanya mengangguk saja saat mendengar ucapan dari Kepala Sekolah , Leticia merasa punggungnya di elus oleh dan langsung menegur nya dengan pelan.
"Maaf anda tak sopan mengelus punggung saya tanpa ijin saya"ucap Leticia tegas tapi dia ketakutan saat dirinya sangat berani menegur pria yang sangat dingin dan kejam.
"Maafkan saya tapi saya tau anda sedang bersedih jadi saya yang menenangkan mu"jawab Jonathan lembut dan perhatian ke Leticia.
"Tapi saya gak butuh perhatian denganmu, itu juga bukan urusanmu dan saya lebih baik fokus ke acara ini daripada dirimu"balas Leticia dan menekankan kata itu bukan urusanmu dan menyindir Jonathan waktu di ruangan kerjanya pas dia minta bikin surat ijin adeknya.
Sadar dengan ucapannya Leticia, Jonathan memilih berhenti mengelus punggung nya Leticia ,lalu berdiri dan duduk disamping adeknya. Jonathan tau jika wanita ini bisa menjawab pertanyaan dinginnya tapi dia tak masalah dengan itu karena dia terlalu menilai seseorang dari luarnya saja tanpa tau cerita yang sebenarnya.
Jonathan merasa bersalah kepada Leticia waktu itu padahal dia hanya menanyakan dimana adeknya bersekolah tapi jawaban nya malah dingin dan jahat, waktu dia tau latar belakangnya kehidupan yang sebenarnya Jonathan langsung menangis di ruang kerjanya dan ruang pertemuan kantor nya waktu itu.
Flashback
Jonathan POV
Yohan keluar dari ruang kerjanya saat waktu kehidupan Leticia yang sebenarnya tiba tiba air matanya mengalir di pipinya, segitu beratnya hidup dia saat ini. bahkan tadi sikapnya keterlaluan kepada dokter itu tapi dia hanya menjawab lembut dan tulus walaupun hatinya mungkin terluka atau sakit hati. Dia juga tega membandingkan Maya dan dirinya padahal mereka tak ada hubungan keluarga.
Selesai ada pertemuan dengan Tuan Aditama,lagi lagi Jonathan menangis lagi karena dia sudah tega bersikap dingin ke Leticia. dia sengaja gak mau bertemu dengan Leticia karena dia takut hatinya sakit lagi dan bersumpah gak mau lagi membandingkan Maya dan dirinya lagi.
Kematian Maya mungkin menyakitkan tapi kematian orang tua jauh lebih menyakitkan karena tidak bisa lagi merasakan kehangatan dari orang tua kita.
Flashback end.
Odelia,Marian dan Belinda sedikit bingung dengan raut wajahnya Jonathan karena mereka bertiga tak pernah melihat Jonathan secara langsung dan biasanya mereka bertiga hanya melihatnya di koran atau berita online.tapi mereka takut dengan Jonathan karena pria ini tak mau di sentuh dengan orang lain.
Tak lama ada pemuka agama yang datang dan memimpin acara.
2 jam berlalu acara kematian sudah selesai dan besok adalah acara penguburannya Lucas Winata Ayah dari Leticia dan Jaden. Renata dan Jonathan memberikan uang duka ke Jaden sedangkan Leticia masih berbicara dengan pemuka agama.
"Jaden ini uang dukanya"ucap Renata lembut.
"Terimakasih Renata sudah datang kesini walaupun kamu masih butuh istirahat"jawab Leticia bukan Jaden. Jaden dan Jonathan sedikit kaget dengan kehadiran Leticia.
"Sama sama Kak"balas Renata singkat.
"Jika belum pulih jangan di paksakan untuk datang besok lagi"ucap Leticia lembut tapi matanya tajam ke Jonathan.
"Gak papa kak,saya dan kakak saya mau pamit pulang dulu"jawab Renata santai dan Leticia hanya mengangguk saja. dan pergi ke belakang karena ada dia mau berbicara sesuatu ke pamannya.
Jonathan dan Renata meninggalkan rumah keluarga Winata dan pulang ke rumah.
Sampai dirumah Jonathan bergegas ke kamarnya karena badannya sudah lengket dari tadi sedangkan Renata sudah mandi dan bergegas ke ruang keluarga karena Sean ,Ezra dan Peter mau menginap disini. Renata bermain catur dengan Sean sedangkan Peter dan Ezra sedang bermain Uno. Agung hanya melihat anak dan 3 keponakannya saja sedangkan Mona sedang membaca majalah yang ada di tangannya.
Tak lama kemudian ada Jonathan dengan ekspresi wajah malas dan duduk disampingnya Mamanya.
Agung dan Mona melihat raut wajah anak sulungnya yang lagi malas ini dan bertanya sesuatu ke anaknya.
"Kamu kenapa nak"tanya Mona lembut sambil mengelus rambutnya Jonathan.
"Gak papa Ma"jawab Jonathan malas.
"Kebiasaan kamu tuh selalu saja begitu"balas Mona kesal karena anak sulungnya suka memendam masalahnya sendiri. Renata yang tadi fokus ke catur tiba tiba melihat raut wajah kakaknya,pas pulang tadi Kakaknya hanya diam dan dingin saja bahkan dia tak mengucapkan kata-kata apapun,ini Sepertinya ada masalah di hatinya.
Renata mengikat rambutnya dan bergegas ke dapur karena dia haus hehehe. Sean ,Ezra ,Peter dan Agung juga daritadi melihat raut wajah dari Jonathan jujur dia itu hanya menunjukkan wajah dingin nya itu. tapi kenyataannya Jonathan adalah dingin dan tak pernah senyum , satu lagi dia itu galak.
Setelah kembali Renata melanjutkan bermain catur nya dengan Sean.
"Hey kamu kenapa Jo,mukamu asem banget kayak jeruk nipis"ucap Ezra suka mengejek Jonathan.
"Diam kamu"jawab Jonathan lalu berdiri dan bergegas ke ruang kerjanya.
"Mau kemana"tanya Sean kepo.
Jonathan tak menjawab pertanyaan dari Sean dan bergegas ke lantai 2. Agung dan Mona pasti jika anaknya pasti ke ruang kerja iya karena dia itu gila kerja.
Ezra penasaran dengan raut wajahnya Jonathan langsung bertanya sesuatu ke Renata.
"Dek,ada apa dengan kakakmu itu"tanya Ezra penasaran.
"Gak tau adek,tadi kakak tiba tiba menangis di acara duka sambil menenangkan Dokter Leticia"jawab Renata serius.
"Siapa itu Dokter Leticia"tanya Ezra dan Sean.
"Dia anaknya alm Dokter Lucas dan almh Dokter Seira"jawab Peter fakta.
"Kasihan sekali hidupnya Dokter Leticia"balas Mona .
"Bagaimana kamu bisa tau Peter. "tanya Ezra penasaran.
"Dari Dokter Wendy ,dia sahabat nya Dokter Leticia",jawab Peter enteng.
"Dokter Wendy itu kekasihmu "tanya Mona penasaran.
"Bukan Tante tapi sepupu dari pihak Mami"jawab Peter singkat.
"Jadi yang meninggal itu bapaknya Dokter Leticia"tanya Agung penasaran.
"Iya Pa"jawab Renata singkat.
"Aku merasa Dokter Leticia itu mirip sekali dengan Maya tapi bedanya sikap mereka berdua"ucap Peter bingung
"Bisa jadi tapi Maya dan Leticia kan gak ada hubungan keluarga"jawab Ezra serius.
"Kamu sudah cari infonya tentang dokter itu"tanya Sean kepo.
"Belum"jawab Ezra dan Peter.
"Dia itu Keluarga Winata bukan keluarga Kusnadi,adeknya itu sekelas denganku"balas Renata santai.
"Oh gitu"jawab Ezra dan Peter. Sean memikirkan Celine itu dan Renata langsung mengagetkan Sean di hadapan nya.
"Pasti pikirin Bu Celine iya"tanya Renata tebak tebakan.
"Mana ada"jawab Sean dingin tapi dia kaget dengan bocah ini.
"Bagaimana iya Celine bisa menjadi wali kelasnya Renata, setahu ku Celine pernah menjadi guru tapi dimana iya"batin Sean.
"Kenapa Kak"tanya Renata sedikit bingung.
"Tak papa"jawab Sean malas.
Dari kejauhan Jonathan mendengar suara dari bawah dan dia juga bingung kenapa dia mendadak menjadi diam saja , Jonathan tak suka membandingkan Maya dan Leticia ,jelas mereka berdua sangat berbeda , Leticia berasal dari keluarga Dokter sedangkan Maya berasal keluarga pengusaha tambang tersebut.
🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments