Renata sudah sampai dirumah dan memutuskan untuk ke kamarnya.
Tiba-tiba dia teringat kembali di toko buku itu dengan pemuda yang satu sekolah dengan nya.
"Dia itu cowok tapi dia itu terlalu banyak bicara"batin Renata.
Daripada dia pusing sendiri lebih baik Renata bantu ibunya masak saja.
Di dapur Mona sedang memasak makanan kesukaan orang rumah meskipun dia sibuk di dunia keartisan tapi keluarga nomor 1 baginya.
Mona kaget dengan kehadiran anak bungsunya itu dan bertanya tanya ada apa dengan dirinya.
"Ma? bolehkah adek bantu mama masak biar cepat selesai"tanya Renata santai.
"Boleh nak"jawab Mona serius sambil mengaduk masakan nya itu.
Renata dan Mona sedang memasak di dapur sedangkan Agung tiba tiba datang ke dapur untuk membantu istrinya yang sedang memasak.
"Sayang apa aku membantumu biar cepat selesai"ucap Agung lembut.
"Boleh sayang "ujar Mona lembut.
Agung melihat anak bungsunya sedang di dapur dan menyuruh nya untuk mempersiapkan barang barang yang ada di meja makan.
"Dek ,bisa membereskan barang-barang yang ada di meja makan itu sekarang"perintah Agung lembut.
"Bisa Pah?jawab Renata singkat dan tanpa ekspresi.
"Baik anakku sayang "balas Agung santai sambil menepuk bahunya anaknya.
Agung merasa senang jika anaknya hidup secara mandiri meskipun faktanya mereka emang berasal dari konglomerat.
Renata emang berbeda dengan anak orang kaya lain dan banyak rekan bisnisnya Agung merasa iri dengan didikan dari Agung sendiri.
Renata sedang membereskan barang-barang yang ada di meja makan sedangkan ayah dan ibunya sedang memasak di dapur.
Jujur Renata senang sekali melihat kemesraan kedua orangtuanya.
Dan Renata berharap jika sesuatu saat nanti dia bisa bertemu dengan pria yang seperti ayahnya di masa depan nanti.
Jonathan datang secara tiba-tiba dan membuat Renata kaget bukan main.
"Bisa gak adek gak usah menunjukkan ekspresi wajahmu seperti itu"ucap Jonathan serius dan ketus.
"Kakak sendiri ngapain bikin adek kaget banget"kata Renata ngegas.
"Pasti adek melamun kan pemuda yang ada disekolah mu itu kah tadi pas pulang sekolah"tebak Jonathan asal asalan.
"Mana ada ,dia bukan teman adek dan adek tidak akrab dengan nya"bantah Renata dingin.
"Tapi adek dan dia kan 1 sekolah dan sering bertemu di sekolah. "sindir Jonathan sedangkan Renata tak bisa menjawab pertanyaan dari kakak nya itu.
Renata malas meladeni kakaknya dan melanjutkan apa yang dia kerjakan tadi sedangkan Jonathan masih betah disitu sambil melihat gelagat aneh dari Renata.
"Aneh tuh bocah"batin Jonathan.
"Tapi masa remaja emang begini iya,dulu aku pernah merasakan nya menjadi seorang anak remaja"batin Jonathan.
Di sisi lain Jun sedang makan malam bersama ibunya dan adeknya sedangkan ayahnya masih di Belanda karena dia masih ada urusan disana.
Jun lagi lagi teringat kembali dengan Renata di sekolah tadi ,aneh saja sih dia membayangkan gadis dingin dan pendiam itu.
Daripada dia memikirkan gadis dingin dan pendiam itu lebih baik melanjutkan makannya.
Mereka berempat sedang makan malam dirumah yang tenang ini.
Tiba-tiba Jonathan membuka suara dan berkata sesuatu kepada kedua orangtuanya.
"Ma Pa ? tadi siang aku tak sengaja melihat adek bergosip ria bersama teman laki laki di sekolah"cerita Jonathan julid dan iseng.
Agung dan Mona terkejut mendengar kata-kata dari Jonathan. iya selama ini Agung dan Mona emang tak pernah melihat anak bungsunya berinteraksi dengan teman sekolah nya karena menurut catatan dari sekolah Renata emang tak memiliki teman atau sahabat di sekolah dan menghabiskan waktunya sendiri di sekolah.
Renata benar benar marah kesal kepada kakaknya yang julid itu ,jika tak ada orang tuanya mungkin saja dia bisa menjitak kepala kakaknya.
"Sialan"batin Renata.
"Apa betul adek memiliki sahabat disekolah"tanya Mona serius.
"Tidak , mereka hanya angin lalu saja"balas Renata dingin.
"Lalu kalo mereka hanya angin saja , bagaimana adek bisa 1 sekolah dengan mereka"tanya Agung dengan dingin tapi sebenarnya dia bingung dengan jalan kepikiran nya Renata.
"Kami tak akrab dan dia selalu sibuk dengan grupnya sendiri"jawab Renata dengan malas.
Agung,Mona dan Jonathan benar benar bingung dengan tingkah dari Renata.
"Sudah lah lupakan saja"ucap Jonathan malas.
Mereka berempat kembali makan dengan tenang dan damai.
Di pagi yang cerah Renata berjalan menuju ke kelasnya dan tiba-tiba dia berpapasan dengan Danny and the geng,iya emang geng nya Danny terkenal seantero SMP dan SMA ini.
*Sekolah mereka adalah sekolah swasta dan sekolah itu terdiri dari SMP dan SMA.
Danny melihat raut wajah dari Renata yang sangat dingin dan datar itu mencoba untuk menyapa Renata tapi sayangnya Renata tak membalas sapaan dari Danny dan memilih masuk ke kelas daripada meladeni Danny and the geng.
"Jual mahal banget tuh cewek"ejek Jaden dengan kesal.
"Mentang mentang kakaknya seorang CEO terkenal"jengkel Danny marah.
"Aku juga bingung dengan keturunan keluarga Hadikusuma itu"sambung David penasaran.
Jun hanya diam saja dan melihat tingkah dari 3 sahabat nya yang sangat kesal dengan sikap nya Renata.
Renata duduk di bangku sambil mengeluarkan bukunya di dalam tasnya dan menaruhnya di atas mejanya.
Renata sebenarnya bingung bagaimana caranya dia menyapa hangat kepada Danny and the geng , emang dari awal masuk semester ganjil Danny and the geng selalu ingin mengakrabkan diri kepada Renata , hanya saja Renata terlalu kaku dan canggung kepada mereka berempat.
Namun tiba-tiba Renata teringat kembali dengan gadis itu pas dia dikelas sendirian tetapi Renata tidak melihat batang hidung dari gadis itu.
"Mungkin saja dia terlambat"batin Renata.
20 menit kemudian bel sekolah berbunyi dan semua murid sudah ada dikelas termasuk Danny and the geng dan Belinda bersama sahabat nya yaitu Marian. sedangkan Renata emang dari tadi sudah dikelas.
Tiba-tiba ada seorang guru membawa murid baru itu ke kelas dan suasana di kelas sangat heboh karena ada murid baru di kelas.
Sang guru menyuruh murid baru itu perkenalkan nama nya dan murid baru itu perkenalkan diri ke semua murid yang ada di kelas.
"Perkenalkan nama saya Odelia Pradana ,dan saya berasal dari Palembang."ucap Odelia dengan bersemangat.
"Kamu bisa duduk disampingnya Renata"perintah Bu Dara dengan lembut.
"Baik ibu"jawab Odelia dengan sopan dan duduk disampingnya Renata.
Odelia ingin berkenalan dengan Renata tapi Renata hanya diam saja sambil menyimak materi dari Bu Dara dan acuh kepada Odelia.
Bu Dara sedang menjelaskan materi yang ada di kelas saat ini tiba-tiba ada Ketua Yayasan datang dan melihat sekeliling kelas yang sedang mengajar bersama guru guru tersebut.
Tujuannya hanya untuk melihat apakah murid dan guru nya itu nyaman atau tidak saat belajar di sekolah.
Bu Dara melanjutkan materi yang tadi karena ada kedatangan dari Ketua Yayasan tersebut.
Di ruang kerja Jonathan mendengar suara dari mulut nya Yohan.
Yohan bilang bahwa Renata di sekolah tak pernah bergaul dengan murid murid lainnya,selain itu banyak teman temannya selalu mengejek Renata dengan bisu karena dia selalu pendiam, Renata juga dijauhi oleh semua murid karena memiliki sifat aneh dan misterius itu.
Jujur Jonathan bingung dengan sikap aneh dan misterius dari adeknya itu.
"Sebenarnya hidupnya dia ini ada tujuan atau tidak sih"batin Jonathan dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Yohan meninggalkan ruangan bosnya dan kembali ke ruangan nya sedangkan Jonathan melanjutkan pekerjaannya yang padat ini.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🌼🌼🌼
jujur saya bingung sama visualnya Renata ,coba kalian rekomendasikan ke saya siapa yang cocok dengan visual nya Renata.
saya bingung cari visual nya Renata dan cocok dengan Renata yang memiliki wajah dingin dan tajam itu.
itu visualnya Jun iya guyssssssssssss.
Salam dari Jihoon Treasure.
saya dapat foto itu dari Twitter.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
ditunggu saja cerita nya dan maaf ceritanya sedikit aneh tapi saya selalu berusaha mencari ide yang bagus buat melanjutkan cerita ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
ig:dritinenandri
iya benar
2022-10-19
0
Rini Antika
👍👍 didikan ortu yg baik, karena sejatinya setiap org harus mandiri, krn kita tidak tau roda kehidupan akan seperti apa ke depannya
2022-10-19
0