I Love You Too
Kiki masih tak mengerti jalan pikiran Mama dan Papanya. Bagaimana bisa kuliahnya belum selesai bahkan baru saja dimulai, tapi Kiki sudah diminta menikah dengan Reza seniornya di Kampus, anak dari sahabat Mama. Padahal Mama Papa tahu Kiki berniat jika S1 nya selesai akan dilanjutkan ke jenjang S2 bahkan sampai S3. Kiki memang bukan anak pintar ataupun jenius, tapi Kiki punya kemauan.
"Kenapa harus dijodohkan, Ma?" protes Kiki dimeja makan. Kiki melirik Papa meminta suaka, tapi Papa tampak acuh.
"Reza anak yang baik, Ki. Reza pintar dan punya usaha sendiri , ganteng, ibadahnya juga rajin, sayang sama keluarga. Mau mencari yang bagaimana lagi, Nak?" Mama sibuk mempromosikan Reza dihadapan Kiki. Kiki tak menyanggah apa yang Mama katakan. Memang benar semua itu, tapi Kiki ingin konsentrasi kuliah dulu tanpa pacar-pacaran, apalagi menikah. Dan Reza juga masih sibuk menyelesaikan skripsi, dia juga aktif mengembangkan usaha yang dia bangun bersama 3 orang sahabatnya, Erwin, Andi dan Mario. Reza membuka usaha restauran yang dimulai dari cafe kecil dari 2 tahun lalu hingga saat ini usahanya sedang berkembang dan sekarang mereka sudah mempunyai 4 cabang di kota tersebut. Reza dan Kiki berkenalan saat reuni sekolah Mama setahun yang lalu, disalah satu Restaurant milik Reza dan sahabatnya. Saat itu Kiki dipaksa ikut menemani Mama padahal dia harus belanja perlengkapan ospeknya dan pada akhirnya atas arahan Tante Nina mamanya, Reza mengantar Kiki berbelanja dan menyiapkan keperluan Ospek yang dibutuhkan. Reza sosok yang tak banyak bicara tetapi bukan yang pendiam juga. Dia hanya bicara jika perlu dan jika mau. Kiki tak bisa bayangkan jika dia harus menjadi istri Reza , sementara Kiki juga tipe anak yang baru bisa mencair jika ada yang memulai.
"Nanti Kuliah Kiki bagaimana, Ma? " sungut Kiki.
"Nanti malam kita bicarakan. Tante Nina, Om Dwi dan Reza nanti malam akan datang kesini dan kamu bersiaplah." sahut mama tak ingin dibantah. Kiki menghela nafas, jika Mama punya keinginan, tak perlu pakai tarik urat dan tak pakai tarik otot. Semua dibawa santai tapi tetap mengikuti aturan Mama.
Dikamarnya sambil rebahan guling kekiri dan guling kekanan Kiki terus berfikir. Telpon Reza apa tidak ya? batinnya. Pada akhirnya Kiki menelpon Reza
"Halo kenapa, Ki?" sahut suara diseberang.
"kak eja!!! kamu setuju kita akan dijodohkan? bagaimana dengan pacarmu?" tanya Kiki tanpa basa basi. Meski jarang berbicara dengan Reza tapi Kiki sering bertemu Reza yang selalu terlihat berdua dengan sheila. Kiki berfikiran Sheila pacar Reza.
"Kenapa harus menolak? kamu juga Ngga jelek jelek amat." sahut Reza yang pasti membuat Kiki emosi yang tak tersalurkan. Memang sheila cantik dan tinggi, sangat serasi dengan Reza. Berbeda dengan Kiki yang kecil, mungil tampak imut dengan mata yang selalu berbinar binar.
Kiki menutup telepon, kesal tapi tak berdaya. Rencananya Kiki mau mengajak Reza bekerja sama untuk menolak perjodohan ini tapi sepertinya Reza anak yang penurut. Bagaimana nasib sheila nanti , duh Kiki malah memikirkan Sheila. Kiki tak pusing soal pacarnya karena memang tak punya lagipula Mama dari dulu sudah wanti-wanti agar Kiki tidak berpacaran. Hal itu membuat Kiki selalu menutup diri bila ada pria yang mendekatinya. Dari pada repot urusan sama Mama kalau sudah mengamuk. Papa selalu satu suara dengan Mama. Kiki tidak tahu harus mengadu pada siapa. Kak Wina sudah pasti akan mendukung Mama karena kak Wina pun dijodohkan dengan suaminya. Hanya saja Kak Wina mencintai Mas Herman. Sementara Kiki belum tahu perasaannya terhadap Reza. Karena selama ini mereka hanya berbicara seperlunya jika bertemu. terkadang hanya say helo sambil lewat saja.
Pukul 7 malam lewat sedikit Reza dan orang tuanya sudah tiba di rumah Kiki ada tambahan satu orang lagi yang Kiki belum kenal, pria tampan berkacamata. Suara mama memecahkan lamunan Kiki
"ki kenalin nih Kenan adiknya Reza." Suara mama memecahkan lamunan Kiki, mereka pun berjabat tangan.
"Halo kakak ipar." Kenan menyapa kiki dengan senyum menggoda. Kiki hanya tersenyum malas menanggapi ucapan Kenan
"senyumnya ngga ikhlas ya bang." kenan mencolek Reza
"Jangan menggodanya." jawab Reza acuh
"Ki, kamu cantik sekali." tante Wina mencubit pipi Kiki gemas. Kiki cuma bisa mengerjapkan mata. Sementara Mama, Papa dan Om Dwi tertawa melihat ekspresi kiki yang tampak lucu. Mereka pun berkumpul dimeja makan.
"Bagaimana, Ki. Siap menjadi menantu Om bulan depan?" tanya Om Dwi setelah acara makan malam. Kiki hanya diam menatap Mama, Papa dan Reza bergantian. Reza tampak santai tanpa ekspresi. "Dia hanya bingung memikirkan kuliahnya." sahut mama seakan kiki setuju dengan perjodohan itu.
"kuliah tetap berjalan sayang. Kamu jangan khawatir." Tante Nina menimpali.
"Ya sudah kita tentukan saja tanggalnya 1 minggu sebelum kamu wisuda saja ya, Ja. Nanti saat kamu wisuda, kamu sudah didampingi istrimu" Tante Nina tampak bersemangat. Om dwi, Mama Ririn dan Papa Ryan pun mengangguk setuju.
Kenapa Reza tidak berkomentar atau menolak? sungguh Kiki bingung dibuatnya. Bagaimana nasib pacarnya? Kemarin saja Kiki masih melihat Reza berdua sheila dikampus. Tapi kiki tak membahasnya didepan kedua orang tua mereka. Kiki sibuk dengan pikirannya sementara kedua orang tua mereka sibuk berembuk mengenai acara pernikahan.
Kiki berjalan ketaman belakang, sepertinya ia merasa butuh udara segar. Rasanya seperti tak menginjak tanah, badan Kiki mengambang, ia mengikuti saja alur perjodohan ini. Kiki berserah pada Allah. Jika memang Allah ijinkan pasti dimudahkan, jika tidak pasti ada jalan untuk tak jadi menikah.
Saat tiba ditaman belakang, rupanya Kenan dan Reza sudah duluan ada disana. Terlalu larut dalam lamunan membuat Kiki tak sadar kalau Reza dan Kenan sudah beranjak dari meja makan.
"Sini Ki." Reza mengajak Kiki bergabung dengannya, Kiki menghampiri dengan perasaan canggung.
"Kakak ipar mau bicara berdua dengan Bang Eja saja kah?" Kenan kembali menggoda Kiki, dibalas sentilan Reza kejidat Kenan, mereka tertawa bersama.
"Kak Eja kenapa kamu tidak menolak. Sheila bagaimana?" Kiki langsung to the point tanpa menghiraukan Kenan
"Sheila urusan kenan." jawab Reza tersenyum , Kenan pun mengangguk sambil menepuk dada meyakinkan.
"Maksudnya apa?" tanya Kiki malas.
"Kakak ipar, kamu cemburu melihat Bang Eja selalu berduaan dengan Sheila?" tanya kenan sok polos
"Apa maksudmu, Kenan," Kiki tampak resah, namun tak menyangkal.
"Ya sudah Bang, Mulai besok kamu berduaan kiki saja dikampusnya." Goda kenan lagi
"Aku cuma tak mau ribet nantinya perkara mantan pacar." Kiki menyampaikan kekhawatirannya
"Perkara hati bagaimana, Ki?" tanya Reza cepat, ia ingin tahu perasaan Kiki padanya.
"Kalian bahas saat berdua saja ya, jangan ada aku." Kenan buru-buru memotong. Reza mendengus kesal karena belum mendapat jawaban dari Kiki sudah dipotong Kenan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 527 Episodes
Comments
Griselda Nirbita
percayalah Kiki.. orang tuamu memberi kan yg terbaik utkmu...
2021-07-02
1
coco
bagusss
jangan lupa mampir di dear star
2021-07-01
0