Hari ini Mario menepati janjinya mengerjai Kiki. Reza sudah tak bisa menahan keinginan Mario. Tepat sekali hari ini para junior baru harus menunjukkan sisir berwarna kuning. Entah kenapa sisir yang dibawa Kiki warna kuningnya sedikit berbeda dari yang lain. Walaupun warnanya kuning, tetap saja dijadikan alasan bagi Mario.
Kiki yang santai merasa tidak melakukan kesalahan tak sadar ketika namanya dipanggil. Sampai Intan menyolek Kiki memberitahu.
Kiki menoleh kearah suara yang memanggilnya. "Ya kak.." sahutnya.
Mario hanya memainkan telunjuknya menyuruh Kiki maju.
"Bawa sisirnya." perintah Mario. Kiki yang bingung pun maju kearah Mario sambil membawa sisir.
Mario mengambil sisir ditangan Kiki sambil berkata "Kenapa warnanya beda?" Mario menggoyangkan sisir di tangannya. Kiki memonyongkan bibirnya sambil menggeleng.
"Salah warna." Kata Mario lagi. Kiki mengernyitkan keningnya ga terima.
"Itu kuning." jawab Kiki membela diri.
"Tapi beda." kata mario tak mau kalah. Andi, Erwin, Reza hanya memandang dari kejauhan. Sementara Sheila dan panitia lainnya sibuk mengurusi junior yang lain.
"Kemarin ga dikasih tau detail warna kuningnya." sungut Kiki.
"Temen-temen yang lain ga beda kok kamu beda?" Jawab Mario. Kiki menggelengkan kepalanya.
"Ja, gue yang kasih perintah apa lu nih?" tanya Mario lantang. Reza memutar bola matanya malas. Kenapa juga Mario sebut nama gue, kan ga enak sama Kiki, batinnya.
"Gw aja." Andi mengambil inisiatif mewakili Reza. Tampak beberapa junior wanita kasak kusuk berbisik. Sepertinya mereka follower Andi. Intan pun termasuk yang kasak kusuk.
"Nik, dia nih yang gue ceritain. Jago banget main keyboardnya." bisik Intan ditelinga Monik disambut anggukan kepala berulang tanda mengerti.
"Nama kamu siapa?" tanya Andi sok galak dan tentu pura-pura ga tau.
"Kiki Junita, kak." jawab Kiki tanpa ekspresi.
"Kamu liat cowok yang duduk dipojok sana? Andi menunjuk Hendra teman mereka bukan panitia. Kiki mengangguk.
"Ya udah kejar dia, sisir kepalanya." perintah Andi. Kiki memandang andi bingung "tapi... tapi.. dia botak kak." kata Kiki polos.
"Kan saya bilang sisir kepalanya bukan rambutnya " jawab Andi tanpa dosa. Sesama panitia berikut Junior tertawa dibuatnya. Reza menggelengkan kepalanya nyengir pasrah.
Kiki pun berjalan menuju hendra yang lagi duduk santai dipojokan sambil sesekali memandang kelapangan. Tak begitu mengikuti kejadian disana. Tiba-tiba gadis mungil berlari kecil menghampirinya.
"Maaf kak saya disuruh sisir kepala kakak." Kiki meminta ijin. Sisir yang dipegangnya mengarah ke kepala Hendra.
"Woiii yang bener lu." teriak Hendra sambil berdiri menunjuk ke teman-temannya yang jail. Mario, andi dan hampir semua yang dilapangan tertawa geli.
"Gue ga mau.. " sambil berdiri Hendra mengibas celananya dan berjalan meninggalkan Kiki. Tanpa menyerah Kiki mengejar Hendra. Hendra yang tinggi pun tak terjangkau oleh tangan Kiki. "Tolong kak." Kiki memelas. Hendra sebenernya kasian, tapi yang benar saja kepalanya yang plontos harus disisir dengan sisir besar bergerigi. Oh tidak..teriak Hendra dalam hati.
"Sini sisirnya." pinta Hendra. Kiki menyerahkan sisirnya. Hendrapun menyisir kepalanya tanpa menyentuh kulit.
"Udah ya gue nyisir sendiri. Sana lu balik kelapangan." Perintah Hendra sambil mengembalikan sisir. Kiki kembali kelapangan , semua terpingkal melihat aksi Hendra dan Kiki. Kecuali Reza masih tetap menggelengkan kepala sedikit tak terima melihat Kiki kelelahan.
"Sudah kak." lapor Kiki pada Mario dan Andi
"Sudah apa?" tanya Mario, sepertinya belum puas ngerjai Kiki.
"Gagal !!! Kata Andi lagi.
Kiki bersungut menahan tangis.
"Jangan cengeng. nanti tambah dikerjain" bisik Reza sambil melewati Kiki. Sebenar Reza menguatkan Kiki agak tidak menangis. Dia tau sahabatnya ga akan kehabisan ide ngerjain orang. Mendengar bisikan Reza wajah Kiki kembali normal. Kiki memandang Andi pasrah. Menunggu perintah selanjutnya. Tapi Andi dan Mario tak melakukan apapun. Hanya memandang Kiki sambil berdiri dengan tangan melipat didada.
"Kamu bisa nyanyi?" tanya Andi kemudian. Kiki menggelengkan kepalanya.
"Coba nyanyi!" perintah Mario. Loh sudah menggeleng masih disuruh nyanyi, batin Kiki.
"Lagu apa?" tanya kiki pasrah
"balonku.. bintang kecil..cicak didinding." teriak teman-teman Kiki memberi ide. Andi menggeleng tak setuju.
"Kamu punya instagram?" tanya Mario. Kiki mengangguk.
"Coba kamu buka Ig Andi, lihat lagu terakhir yang difeednya. Kamu nyanyi lagu itu." perintah Mario
"Aku ga bawa hp." jawab Kiki
"Nih Ki..." Reza menyerahkan Handphonenya. Sudah terbuka IG Andi dilayar Hp. Kiki tak perlu mencari. Kiki mendengarkan lagu Careless Whisper Jazz Version by postmodern jukebox. Lagu yang sulit untuk yang tak bisa menyanyi. Kiki mengembalikan Handphone Reza.
"Bisa?" tanya Mario. Kiki menggeleng pelan.
"Harus bisa." paksa Mario.
"Bisa kii.." Reza menyemangati.
"Kiki..Kiki..Kiki.." suasana dilapangan riuh karena teman-teman kiki berteriak seakan suporter.
"Andi mengeluarkan harmonika dari kantongnya. memainkan music pembuka seakan saxophone.
I feel so unsure
As I take your hand
And lead you to the dance floor
As the music dies…
Kiki mulai melantunkan suaranya dengan nada yang beraturan. Terdengar Indah ditelinga.
Semuapun tepuk tangan. Ternyata suara Kiki bagus dan dia menyanyikan lagu yang cukup sulit dengan indah. Hari ketiga kenal bikin Reza semakin mengagumi Kiki.
"Suara bagus gitu bilangnya ga bisa nyanyi." celoteh Erwin.
Hari yang melelahkan buat Kiki. Cukup Menyita energi dan pikiran karena harus meladeni permintaan Andi dan Mario. Untung saja Reza membantu meski tak banyak tapi sangat berarti.
"Gilee punya abang disini aja masih dikerjain" ujar Intan ketika Kiki kembali kerombongannya. Kiki tersenyum menggelengkan kepalanya. Kemarin Monik, hari ini Kiki. Besok jangan Aku Tuhan.. doa Intan dalam hati.
Sepertinya doa Intan terkabul. Keesokan hari semua berjalan lancar tanpa ada kendala. Intan pun menarik nafas lega. Acara Senior dan Junior pun selesai. Minggu depan mereka akan mulai belajar normal. Reza pun menepati janjinya pada Papa Ryan untuk menjemput dan mengantar Kiki selama dua hari. Tak ada yang spesial karena ada Sheila diantara mereka. Kiki juga tak banyak bicara. Hanya duduk manis di kursi belakang sambil memandangi rumah, ruko, pom bensin, tiang listrik dan apapun itu yang mereka lewati.
"Nimbrung dong Ki." himbau sheila sesekali karena dia asik ngobrol dengan Reza tapi Kiki hanya diam.
"Ngobrol aja kak, aku dengerin kok." jawab Kiki. Dia hanya bersuara jika namanya disebut. Sungguh tak asik. dengus Reza dalam hati.
"Ki, jumat ke Resto ada music live tuh, Andi, Mario, Erwin Perform. Datang ya." ajak Reza. "Ajak aja teman kamu tuh." sambung Reza lagi.
"Iya kak." jawab Kiki singkat.
"Iya apa?" Reza memastikan
"Aku datang kalau Monik dan Intan datang." Jawab Kiki.
"Kalau mereka ga datang?" pancing Sheila
"Aku ga datang lah." Jawab Kiki polos
Sheila cekikikan melihat ekspresi Reza.
"Harus datang. Aku jemput." paksa Reza. Kiki pun bengong.
Semangat Reza !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 527 Episodes
Comments
Dera Sub®iπ
teringat saat ospek dulu..ngakak aku Thor 😂😂😂😂😂😂
2021-09-23
1
Itse
Suka bgt lagu careless whisper..
Ini mungkin kuliah jadul ya masih ada ospek 😁, dulu aku juga kebagian diospek soalnya.. Dan nyebeliiin.. 😁
2021-09-19
2