Enam bulan sudah Kiki menjadi Mahasiswi. Persahabatannya dengan Monik dan Intan semakin kental. Mereka selalu bersama kemanapun. Setiap ada kesempatan selalu diusahakan bersama. Tak terpisahkan, seperti halnya Sheila dan Reza. Meski sudah jarang ke kampus karena hanya tinggal menyusun skripsi, setiap di kampus Reza selalu tampak bersama Sheila. Walaupun ada Mario, Erwin dan Andi. Tetap Sheila ada diantara mereka.
Sejak peristiwa salah kirim pesan itu, Kiki selalu menghindar dari Reza. Pesan dari Reza hanya dibalas seperlunya. Jika berpapasan Kiki berlagak sibuk dan terburu-buru. Reza menyadari itu tapi membiarkan. Ia tak mau Kiki merasa tak nyaman. Bukan tak ambil pusing, tapi seperti yang Tante Ririn bilang, biarkan Kiki menikmati setahun masa kuliahnya. Jadi Reza hanya mengamati dari jarak jauh.
Reza juga tahu sebulan terakhir ini ada lelaki yang mendekati Kiki. Ada rasa khawatir dihati Reza. Siang ini saat lagi dikantin Reza yang sedang berkumpul dengan ketiga sahabatnya dan juga Sheila melihat Kiki sedang berjalan dengan lelaki tersebut.
"Kiiii...!!!" teriak Reza spontan memanggil Kiki dan temannya yang juga sedang berjalan menuju kantin. Kiki menghampiri Reza.
"Monik sama Intan mana?" tanya Reza heran karena kalaupun jika Monik sibuk shooting, pasti ada Intan disamping Kiki. Ini sudah ke empat kalinya Reza melihat Kiki bersama lelaki tersebut hanya berdua.
"Tadi pagi tidak sekelas mereka Kak, nanti siang baru sekelas" Reza mengangguk sedikit lega. Sebentar lagi pasti Monik dan Intan datang. Sheila menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Sungguh bucin teman kecilnya ini.
"Sama siapa nih Ki? pacar?" Andi mulai memprovokasi. Reza menghela nafas panjang.
"Bukaaaan..." teriak Kiki cepat.
"Rino Bang calon pacar Kiki." Sahut teman Kiki konyol sambil mengulurkan tangannya. Tapi tak ada yang membalas. Kasihan Rino.
"Baru calon pacar kan? Kiki tidak boleh pacaran loh, nanti ada yang marah" Celutuk Sheila. Kiki mengerutkan keningnya. Reza tampak acuh seakan tak perduli padahal hatinya meronta.
"Aku mau pesan makan dulu kakak-kakak." pamit Kiki. Reza mengangguk dan membiarkan Kiki berlalu.
"Jumat performe lagi yuk Ki, tiga lagu saja." Kata andi sebelum Kiki pergi.
"Nanti aku kabari kak, aku mikir dulu." jawab Kiki sambil tersenyum kaku. Membayangkan harus naik kepanggung secara sadar. Sepertinya Kiki belum siap. Beberapa bulan lalu saja Kiki risih harus menjawab sapaan orang-orang yang tak dikenalnya. Bahkan ketika melewati fakultas lain mendengar komentar orang saat Ia lewat. Meskipun positif tapi Kiki belum siap mental ketika menjadi pusat perhatian. Walaupun sekarang Kiki sudah banyak menerima Endorsment tetap saja masih ada rasa canggung
"Tenang saja ki, nanti kita bikin rileks." bujuk Mario.
"Istikharah dulu ki." ledek Erwin membuat Kiki tertawa lebar. Lalu berpamitan dengan melambaikan tangannya. Kiki memesan makanan dan memilih duduk di meja lain. Makan sambil menunggu jam kuliah berikutnya dan juga menunggu kedua sahabat karibnya
"Abang lu melotot begitu Ki lihat gue." Kata Rino menunjuk kearah Reza yang masih mengamati mereka.
"Biar saja." sahut Kiki sambil terus mengunyah makanannya. Fokus tak menghiraukan yang lain. Sampai Kiki tak sadar Monik dan Intan sudah datang tapi duduk di meja Reza dan rombongannya. Tak menghampiri Kiki karena mereka tampak membahas sesuatu yang seru. Rupanya Mario meminta Monik dan Intan membujuk Kiki untuk ikut performe.
"Kenapa bukan abangnya yang bujuk." tanya Intan heran. Meskipun Intan tahu Reza bukan abang kandung Kiki, tapi Intan tetap berfikir Reza saudara Kiki. Paling tidak sepupuan.
"Se type mereka, mesti pakai trik lagi." celutuk Sheila dengan kening berkerut mencari ide.
"Kalau ajak sekedar datang kita bisa. Tapi kalau tampil tidak janji ya. Kemaren Alex juga undang Kiki untuk jadi bintang tamu di Youtube, dia belum kasih jawaban. Sudah tiga minggu masih saja mikir." cerocos Monik sambil tertawa membayangkan Kiki yang tak percaya diri.
"Kalau Kiki mau performe, sekalian ya kalian juga jadi bintang tamu di Youtube." tawar Monik.
"Boleh deh kalau Youtube, tanpa wawancara kan cuma main musik dan menyanyi" Jawab Mario sambil bertanya. Monik menganggukan kepalanya.
"Ya sudah tuh Kiki menunggu." Kata Reza mengingatkan Monik dan Intan Karena tak mau membiarkan Kiki lama berduaan dengan Rino.
"Ada yang gerah, gue mau cari kipas." Sheila menyindir Reza. Yang disindir pura-pura tak mendengar. Semua tergelak kecuali Monik dan Intan yang tak tahu tapi sedikit .
"seperti mencium sesuatu seorang abang cemburu melihat adiknya bersama lelaki? Monik ikut menyindir dan menggoda Reza. Walaupun tak tahu cerita tapi cukup terbaca rasa peduli dan perhatian Reza pada Kiki. Monik masih menduga-duga. Reza tak menjawab, hanya memajukan mulutnya menunjuk Kiki yang sedang melambaikan tangannya memanggil Intan dan Monik dari jauh.
"Kabari gue nik. Biar gue upload" kata Andi.
"Iya." Monik dan Intan segera bergegas menghampiri Kiki dan Rino yang sudah selesai makan.
"Gue baru mau makan. Tungguin ya." kata Monik sambil meletakkan tas nya di meja dan menuju ke counter makanan diikuti Intan dari belakang.
"Kalian dari tadi. Bahas apa disana?" tanya Kiki setelah Monik dan Intan kembali ke meja.
"Datang yuk jumat seru tuh." kata Intan bersemangat. Kiki menggeleng ragu.
"Takut naik panggung?" Tanya Monik. Kiki mengangguk dengan bibir mengerucut.
"Enak tidak terima Endors?" tanya Monik lagi. Kiki mengangguk lagi.
"Enaklah dapat duit tidak mengganggu waktu kuliah." jawab Intan panjang lebar.
"Sudah tidak minta jajan sama nyokap." gumam kiki senang.
"Nyanyi lagi dong nanti follower lu naik lagi deh. Lagian kasihan mereka cuma lihat iklan lu saja. Sekali-kali dihiburlah." kata Monik sok santai tapi berusaha membujuk.
"Gue ijin nyokap dulu." Putus Kiki. Monik menggaruk pipi kanannya lalu mengacungkan jempol kearah Mario dan Reza yang sedang menatap mereka.
Makanan pesanan Monik dan Intan pun tak lama datang. Mereka makan dengan lahap menu andalan dikampus si Raja Ayam yang mempunyai bumbu yang dengan cita rasa yang tak bisa didapat ditempat lain. Hanya ada di kantin tempat mereka Kuliah.
Reza yang siang ini harus menemui dosen pembimbing segera beranjak dari kantin, menghampiri Kiki dulu lah pasti. Selalu ingin dekat tapi bagaimana hehehe.
"Pulang jam berapa, mau bareng tidak?" Reza menepuk pundak Kiki yang asik ngobrol. Kikipun menoleh, tampak Reza dan Sheila berdiri dibelakangnya.
"Jam empat kak. Aku sih nanti dijemput Papa." jawab Kiki dengan senyum manisnya.
"Ya sudah jam empat ketemu diparkiran ya. Nanti aku telpon Om Ryan supaya tidak menjemputmu." tegas Reza tanpa meminta persetujuan Kiki lalu melangkah meninggalkan Kiki dan teman-temannya. Cukup sudah 6 bulan ini mengamati Kiki dari jauh. Dan sekarang ada Rino yang selalu mencari kesempatan berdua Kiki. Sepertinya Reza harus gerak cepat. Jangan sampai keduluan Rino. Bisa Repot nanti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 527 Episodes
Comments
Engkoy Tea
lama up nya
2021-12-16
0
Engkoy Tea
lama up nya
2021-12-16
0
Engkoy Tea
lama up nya
2021-12-16
1