Hari jumat pun tiba, semalam Kiki, Monik dan Intan sudah sepakat untuk hadir di "Warung Elite" sesuai undangan Reza. Dengan syarat Kiki dan Intan menjemputnya dilokasi pemotretan. Karena hari itu jadwal Monik sangat padat dan kebetulan supirnya ijin pulang kampung Monik berangkat menggunakan taxi online. Alex kekasih Monik, seorang pengusaha sukses dan terkenal di Kota tersebut baru bisa menjemput malam hari. Kiki setuju untuk menjemput Monik, sedang Intan lansung minta janjian ditempat acara karena harus mengantar Ibunya ke dokter terlebih dahulu.
Setelah berkordinasi dengan Intan dan Monik, Kikipun menelpon Reza
"Ya ki..." terdengar suara Reza riang
"Besok aku, Monik, Intan jadi datang ya kak, tapi tidak usah dijemput, aku bareng Monik." cerocos Kiki panjang lebar.
"Yang bawa mobil siapa?" tanya Reza kepo.
"Kalau pak Min tidak bisa antar, naik taxi online saja." jawab Kiki santai.
"Aku jemput ya." tawar Reza lagi. Seperti sedang bernegosiasi.
"Tidak usah kak, aku ke lokasi pemotretan Monik dulu. Nanti dari sana baru ke acara." Kiki menjelaskan.
"Ya sudah pulangnya nanti aku yang antar." tegas Reza.
"Pulangnya aku nebeng Monik kak, dia dijemput." sahut Kiki cepat.
"Ok. See you." Reza menutup telponnya sedikit kesal dan mulai cari ide biar besok bisa mengantar Kiki pulang. Tinggal memikirkan Sheila saja semoga bisa bekerja sama. Ah dasar Reza.
Sore hari setelah sholat Ashar, Kiki mulai bersiap menjemput Monik. Pak Min pun sudah stand by di Mobil.
"Habis antar Kiki langsung jemput Wina ya pak Min." teriak Mama Ririn ketika mengantar Kiki ke teras. Pak Min pun menganggukan kepalanya. Ternyata hari ini Wina, kakak Kiki datang dari Singapore. Wina memang sering berakhir pekan di Jakarta. Minimal tiga bulan sekali. Melepas kangen dengan mama,papa dan adik bungsunya. Jika tak ada kesibukan Herman suaminya pun ikut menemani.
"Kak Wina sama mas Herman, Ma?" tanya Kiki ikut berteriak karena sudah dimobil.
"Sendiri." Jawab Mama lagi.
"Okee.. bye maaa ..Assalamualaikum." pamit Kiki sambil melambaikan tangannya. Mobil yang melaju perlahan menghilang dari pandangan Mama.
Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit Kikipun tiba dilokasi.
"Parkir saja pak." kata Kiki sambil menelpon Monik.
"Gue sudah diparkiran." kata Kiki setelah panggilan teleponnya tersambung.
"Mau turun dulu tidak? 15 menit lagi baru beres nih." jawab Monik.
"Gue tunggu dimobil ya, Nik." sahut Kiki. Di dalam pasti ramai, Kiki yang sedikit pemalu merasa tidak nyaman jika berada dilingkungan baru. Lebih baik menunggu di Mobil bisa sambil mendengar musik, nonton streaming atau membaca novel. 15 menit tidak akan terasa.
"Kak Wina pesawat jam berapa pak? tanya Kiki pada pak Min
"Jam 7 malam neng." Jawab Pak Min yang sudah menganggap Kiki seperti anaknya sendiri.
"Keburu kan pak?" Kiki mulai menghitung waktu. Takut Wina terlalu lama menunggu dibandara.
"In syaa Allah keburu neng." Jawab Pak Min menenangkan. Kiki menghela nafas lega, kemudian mulai membuka halaman Instagramnya. Tak banyak Foto yang Kiki upload. Tapi Kiki suka melihat-lihat foto-foto terbaru dari sahabat dan keluarganya. Jadi walaupun tidak ketemu dan saling telepon, paling tidak bisa tahu kabar lewat aktifitasnya.
Tak lama Hp Kiki berdering. Tampak nama Monik dilayar
"Parkir dimana?" terdengar suara sengau Monik. Kiki membuka jendela mobilnya karena melihat Monik sedang celingak celinguk.
"Nik!!!" Kiki melambaikan tangannya sambil berteriak. Monik segera menjauhkan Hp dari telinganya. Setelah melihat Kiki, Monikpun berlari sambil mematikan telepon. Sesekali meniup tangannya yang tergenggam dan menempelkan ke telinga.
"budeg deh kuping gue." gerutu Monik sambil duduk disebelah Kiki.
"Sorry." ucap Kiki sambil tertawa.
"Nik itu model juga kan. Gw sering lihat di Media Sosial." Kiki menunjuk Pria yang baru keluar dari Mobil sebelah.
" Iya namanya Anto. Mau kenalan?" tanya Monik. Kiki nyengir menggelengkan kepala.
"Pengen foto bareng, boleh tidak?" Kiki penuh harap menatap Monik sahabatnya.
Monik segera membuka jendela dan menepuk pundak Anto, karena jarak parkir mereka dekat sekali.
"Foto bareng boleh ya kakak." katanya sambil menarik Kiki dan mulai mengulurkan Hp nya. Anto mengambil Hp Monik dan mengarahkan camera pada Kiki dan Monik.
"Ish bareng lah. Lu juga ikut difoto." Kata Monik lagi.
"Hahaha gue kira lu minta difotokan." sahut Anto tertawa, kemudian selfie bertiga. Ada juga yang berempat karena Pak Min juga mau ikut di foto bersama Artis.
"Sudah selesai? Mau kemana? tanya Anto lagi.
Monik mengangguk. "Mau ke Warung Elite yuuk menyusul." ajak Monik.
"Lihat nanti deh,kalau cepat selesai gue menyusul. Ada Alex tidak? gue mau ngobrol banyak." tanya Anto
"Nanti sih mau jemput gue disana. Chat dia saja. O iya kenalkan nih Kiki teman kuliah gue." Kiki dan Anto pun berjabat tangan.
"Anto sepupunya Alex." Monik menjelaskan setelah mobil melaju menuju Warung Elite. Kiki hanya menganggukkan kepalanya. Kiki sudah tahu Alex, karena pernah melihat Monik dan Alex sedang video call. Disitulah Monik memperkenalkan Kiki pada Alex. Sedangkan Intan, tentu Alex sudah lebih dulu mengenalnya karena Intan sahabat Monik dari SMA.
Akhirnya merekapun tiba di "Warung Elite". Belum terlalu ramai karena baru jam 6 sore. Kiki dan Monik datang lebih cepat. Terlihat Reza sedang mondar-mandir. Kiki dan Monik langsung menuju kesalah satu meja. Karena terlihat sibuk, Kiki tak menghampiri Reza, tak menyapa juga.
"Tidak menyapa siabang?" tanya Monik yang juga melihat Reza.
"Tidak usah, dia lagi sibuk." Kiki menyimpulkan sendiri. Kemudian memencet tombol Hp nya menghubungi Intan.
"Kita sudah disini ya." kata Kiki pada Intan.
"Iya, gue sudah diparkiran." jawab Intan langsung menutup sambungan teleponnya.
Intan masuk kedalam dan menghampiri Reza. Ia tak melihat Monik dan Kiki. Bukan tak melihat hanya belum dicari.
"Kiki mana kak? tanya Intan pada Reza.
"Loh memang sudah datang?" Reza malah balik bertanya.
Intan memutar kepalanya mencari kemudian tersenyum pada Reza, "Tuh disana ternyata." Tunjuk Intan sambil meninggalkan Reza menghampiri Monik dan Kiki yang tampak asik melihat layar hp monik. Rupanya Kiki sedang melihat hasil foto selfie bersama Anto tadi. Reza mengikuti Intan dari belakang.
"Kenapa tidak bilang kalau sudah disini." protes Reza.
"Kiki nih." Monik ikut protes
" Tadi kan Kak Eja sibuk." Jawab Kiki polos.
"Duduk didepan saja, ada Sheila disana." Reza meminta Kiki, Monik dan Intan untuk pindah bangku.
Setelah saling pandang ketiga sahabat itu mengikuti saran Reza. Mereka duduk di meja yang sudah Sheila tempati.
"Baru pada datang?" sapa Sheila ramah
"Iya." sahut Monik sambil mengulurkan tangannya menyalami Sheila. Kiki dan Intan hanya tersenyum sambil ikut menyalami Sheila.
"Titip ya Shei." Kata Reza pada Sheila setelah Kiki dan sahabatnya duduk manis.
"Iya..iya." Jawab Sheila sambil cengar cengir.
"Aku ke sana dulu." Reza menepuk pundak Kiki sambil menuju ke panggung. Andi, Mario dan Erwin yang sedari tadi sibuk mengecek alat musiknya sedang menunggu Reza dipanggung. Sepertinya ada yang mereka bahas. Tapi Kiki tak tahu, hanya melihat mereka tampak serius. Reza juga tampak menggelengkan kepalanya tanda tak setuju. Tapi pada akhirnya Reza mengangguk. Semoga Mario dan Andi tidak menjahili Kiki lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 527 Episodes
Comments
Anna Kusbandiana
ceritanya oke lho....🤩👍
2022-01-19
1