Part 16 : Mengungkap fakta

Rukman pun segera menghubungi ustadz Fahri untuk datang ke kantor Reza dijemput oleh supir pribadinya yaitu mang Ujang. 2 jam kemudian sampailah di perusahaan Reza. Ustadz Fahri pun naik ke ruangan Reza dengan arahan resepsionis.

"Bapak langsung aja naik ke atas kemudian ke ruangan direktur ya pak," kata resepsionis itu dan dijawab angukkan kepala oleh ustadz Fahri kemudian resepsionis itu kembali ke tempatnya.

"Assalamualaikum," ucap ustadz Fahri saat hendak memasuki lift, karena ustadz Fahri merasa dirinya sudah diikuti oleh banyak makhluk tak kasat mata dengan berbagai jenis sejak ia memasuki lobby perusahaan.

TING ( suara lift berhenti)

Ustadz Fahri langsung masuk ke dalam ruangan Reza.

TOKTOKTOK (suara ketukan pintu)

Reza kemudian bangun dari duduknya untuk membukakan pintu.

Ceklek (suara pintu terbuka)

"Apa ini ustadz Fahri temannya pak Rukman?" tanya Reza.

"Iya benar," kata ustadz Fahri.

"Mari masuk pak," ajak Reza.

Ustadz Fahri yang sudah melihat wajah Agistha sudah berbeda langsung menghampiri Agistha dan mengusap wajahnya sambil dibacakan doa. Seketika Agistha langsung kembali seperti semula dan beristighfar.

"Pak Rukman ada apa memanggil saya kesini?" tanya ustadz Fahri.

"Jadi begini ustadz, Reza ini pemilik perusahaan ini dan anak saya Agis sedang magang disini. Dan Reza berniat untuk mengajak kita berempat mencari fakta soal lantai yang diatas lantai ini. Bagaimana ustadz?" kata pak Rukman.

Ustadz Fahri menarik nafas, "sebentar ada yang tidak menerima saya disini," kata ustadz Fahri sambil memejamkan matanya dan menarik nafas.

Setelah matanya terbuka, "pak Rukman sepertinya Agis disini banyak yang tidak senang dengan Agis, tapi saya minta izin sebelumnya kepada bapak supaya Agis saya isi terlebih dahulu sebelum kita ke lantai atas, nanti setelah selesai saya akan bersihkan kembali dari jiwanya Agis, bagaimana? mengingat Agis ini jiwanya terlihat seperti terisi namun sebenarnya kosong tapi dibilang kosong juga tidak malah terlihat terisi," jelas ustadz Fahri.

"Baiklah lakukan yang terbaik ustadz," kata pak Rukman, kemudian ustadz Fahri membacakan doa ke ubun-ubun Agistha. Setelah selesai mereka pergi ke lantai atas.

Sedangkan Riko yang sejak tadi sudah tidak ada diruangannya karena mewaliki Reza untuk meeting bersama client.

Ternyata ada lift terpisah menuju lantai paling atas itu, Reza sudah mengetahuinya sejak lama namun karena keyakinannya kuat jadi selama ia memimpin disini ia tak merasakan terganggu ataupun aneh.

Sampailah mereka berempat dilantai itu. Ustadz Fahri yang mencium bau yang sangat menyengat, bau darah yang sudah sangat lama padahal ruangan itu terlihat sangat bersih sekali dan kosong.

Diujung lantai memang terdapat satu ruangan, ustadz Fahri dan yang lainnya mencoba mendekat ke ruangan tersebut.

"Astaghfirullahal adzim, semuanya tetap membaca doa dalam hati ya soalnya mereka semua sedang mengelilingi kita," kata ustadz Fahri membuat jantung mereka berdegub setengah mati.

Reza yang tak sadar menggenggam tangan Agistha dengan sangat kuat, malah membuat Agistha semakin berani. Ustadz Fahri membaca doa-doa untuk ketenangan mereka semua penghuni lantai ini, karena dari raut wajah mereka, semuanya ini adalah korban pembunuhan yang sadis.

Dengan segala keyakinan mereka berempat, akhirnya semua penghuni lantai tersebut pun berangsur menghilang dan kembali ke alam masing-masing.

"Alhamdulillah, dengan seizin Allah mereka sudah hidup dengan tenang, sekarang pergunakan lantai ini dengan kegiatan rohani, mungkin bisa dijadikan musholah dan diadakan pengajian setiap seminggu sekali untuk mendoakan mereka yang telah pergi, dan untuk yang ada diruangan ini lebih baik dibongkar saja, oh iya minta tolong nak Reza panggilkan ambulans ke sini karena saya merasa ada yang gak beres di dalam ruangan ini," jelas ustadz Fahri menunjuk ke satu ruangan yang berada di sudut lantai dan dijawab anggukkan kepala oleh Reza.

Rukman yang melihat tangan Agistha digenggam oleh Reza tersenyum bahagia. Melihat Rukman tersenyum pada Reza membuat Reza tersadar dan melepaskan genggaman tangannya membuat keduanya tersipu malu.

Reza meraih ponsel disaku jasnya dan menelepon rumah sakit untuk diantarkan ambulans. Beberapa menit kemudian datanglah 4 orang perawat membawa 2 buah tandu dan satu dokter.

Reza dibantu para perawat mendobrak pintu tersebut karena Reza sendiri tidak tahu dimana kuncinya berada. Setelah pintunya terbuka mata Reza membulat dengan sempurna.

Reza melihat sosok Maura, seorang masalalunya yang dulu sangat ia cintai kini terbaring kaku tak berdaya, tubuhnya sudah pun membengkak dan membiru.

Flashback On

2 tahun yang lalu, Reza dan Maura sedang berada diruangan kerja Reza. Maura adalah sosok yang penyayang dan lembut, Reza sama sekali tidak pernah menyentuh Maura sama sekali.

"Sayang aku akan ke Sedney 2 minggu, kamu baik-baik disini, kalau bosan berkunjung saja kesini," kata Reza pada Maura yang sedang asik membaca majalah.

"Iya tak apa sayang, lagian aku juga lagi buka bisnis aku yang baru kok," ucap Maura.

"Syukurlah, jangan lupa ibadah kamu ya," kata Reza mengingatkan, walaupun Maura belum memakai hijab saat itu tapi Maura rajin beribadah.

2 minggu setelah kepergian Reza ke Sedney, ternyata Reza belum bisa pulang ke Indonesia karena perusahaan disana belum stabil. Reza pun menghubungi Maura untuk memberitahu dan Maura pun memahaminya. Reza yang usianya 2 tahun lebih tua dari Maura membuat Maura sangat mencintai kelembutan Reza padanya.

2 bulan kemudian, Reza belum kembali dari Sidney. Saat Maura sedang berkunjung ke kantor Reza, seperti biasa Maura akan langsung saja ke ruangan Reza. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat hendak keluar dari lift saat tiba di lantai khusus direktur tersebut.

Saat itu Riko juga sedang tidak ada di ruangannya karena sedang meeting.

Maura disekap mulutnya oleh seseorang dan kemudian pingsan. Maura dibawa ke lantai paling atas perusahaan Reza di masukkannya kedalam ruangan itu. Tak lama Maura pun tersadar dengan membuka sedikit matanya.

"Om Andre!" pekik Maura.

"Baby tenanglah, layani aku sekarang setelah itu aku akan membebaskanmu," kata Andre.

Andre adalah adik tiri Vino papihnya Reza yang senang sekali mengusik kehidupan Vino dan keluarganya karena Vino lebih beruntung daripada dirinya.

Andre pun melakukannya dengan kasar membuat Maura tak sadarkan diri. Karena Andre ingin menghilangkan jejak maka Andre dengan tega membunuh Maura dan menyekapnya disini.

Andre lah yang dulu mengirim pesan kepada Reza yang isinya :

Sayang, maafkan aku harus pergi meninggalkanmu. Mulai sekarang kita putus.

Itulah kata-kata terakhir yang dikirim ke ponsel Reza dari Maura. Dan sejak itu pula Reza jadi dingin kepada wanita karena ia merasa hatinya telah dikhianati oleh Maura.

Flashback Off

"Itulah yang saya tangkap dari penerawangan saya nak Reza," kata ustadz Fahri setelah mencoba menerawang yang sudah terjadi pada Maura.

Reza menangis bersimpuh di hadapan jasad Maura yang sudah tak bernyawa. Agistha yang melihatnya justru merasa iba pada Reza. Pak Rukman yang senantiasa disamping Agistha mencoba untuk menguatkan Agistha.

"Jadi selama ini aku mencarimu untuk meminta sebuah kejelasan ternyata nasibmu seperti ini, aku akan membuat perhitungan kepada Om Andre!" kata Reza yang diselimuti amarahnya.

Para perawat pun membawa jasad Maura yang sudah membusuk dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Dan Maura dimakamkan dengan cara yang benar serta jiwanya pun sudah tenang di dunianya.

"Mungkin ini alasan kenapa disini ada yang tidak menyukai Agis, karena hati nak Reza sudah berpaling dari Maura dan terpaut pada Agis, bukan begitu nak Reza?" kata ustadz Fahri saat mereka sudah tiba di ruangan Reza.

Pak Rukman mendengar ucapan ustadz Fahri langsung terkejut, sementara Reza hanya tersenyum tulus.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Ari_nurin

Ari_nurin

klu sdh 2 th bukannya sdh tinggal tulang belulang ya? 🤔

2023-01-07

2

al_9haniy

al_9haniy

thor merinding nic bacanya apalgi sekarang jm 3 pagi.....

2021-10-19

0

miLy_yOuL

miLy_yOuL

merindinggg eeiiii. untung bacanya siang2 🤣🤣🤭

2021-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1 : Kepergian Alika dan Alfian
3 Part 2 : Pemakaman
4 Part 3 : Menutup Mata Batin
5 Part 4 : Selangkah Maju
6 Part 5 : Magang
7 Part 6 : Kecelakaan
8 Part 7 : Mimpi itu..
9 Part 8 : Kejutan Ulang Tahun
10 Part 9 : Apakah ini cinta?
11 Part 10 : Sebuah Perasaan
12 Part 11 : Kecopetan
13 Part 12 : Terungkap
14 Part 13 : Cara pandang
15 Part 14 : Cinta kata papah
16 Part 15 : Yang sebenarnya
17 Part 16 : Mengungkap fakta
18 Part 17 : Pembersihan diri
19 Part 18 : Lamaran
20 Part 19 : Lamaran (2)
21 Part 20 : Perhatian
22 Part 21 : Harus Menikah!
23 Part 22 : Ilmu Kebatinan?
24 Part 23 : Masih Prasangka
25 Part 24 : Menjadi Detektif
26 Part 25 : Kania saat ini
27 Part 26 : Serangan Mendadak
28 Part 27 : Ada yang aneh
29 Part 28 : Agis, tolong aku!
30 Part 29 : Aku Merindukanmu
31 Part 30 : Musibah
32 Part 31 : Firasat Buruk
33 Part 32 : Menyerang Balik
34 Part 33 : Koma
35 Part 34 : Pemakaman Andre
36 Part 35 : Sebuah Ujian
37 Part 36 : Sabar, hanya itu!
38 Part 37 : Kania & Riko ?
39 Part 38 : Siapa kamu?
40 Part 39 : Ketahuan Bohong
41 BUKAN UP
42 Part 40 : Merajuk
43 Part 41 : Menyatakan Perasaan
44 Part 42 : Mengerikan
45 Part 43 : Menjabarkan Data
46 Part 44 : Baikan
47 Part 45 : Bertambah Anggota Keluarga
48 Part 46 : Bertemu dia
49 Part 47 : Terkena angin surga?
50 Part 48 : Tentang Dia
51 Part 49 : Gelisah
52 Part 50 : Terharu
53 Part 51 : Belinda? Diani?
54 Part 52 : Difitnah!
55 Part 53 : Terpukau
56 Part 54 : Hutan atau Restoran?
57 Part 55 : Failed Romantic Dinner
58 Part 56 : Cara Halus
59 Part 57 : Mencari solusi
60 Part 58 : Fakta Orang Tua Andi
61 Part 59 : Menjebak
62 Part 60 : Mengasingkan
63 Part 61 : Penangkapan Diani
64 Part 62 : Hilang Kendali
65 Part 63 : Berziarah
66 Part 64 : Temuan Jasad Mr. Snov
67 Part 65 : Persiapan Pernikahan
68 Part 66 : Persiapan Pernikahan (2)
69 Part 67 : Dipingit
70 Part 68 : Pengajian
71 Part 69 : (Pembukaan) The Wedding
72 Part 70 : (Akad) The Wedding
73 Part 71 : Malu-Malu Meong
74 Part 72 : Hariku Bersamamu
75 Part 73 : Family Time
76 Part 74 : Drama di Pagi Hari
77 Part 75 : Hampir Saja
78 Part 76 : UKOM
79 Part 77 : Berpikir Positif
80 Part 78 : Syok
81 Part 79 : Kebucinan yang Hakiki
82 Part 80 : Penempatan Siswi Magang
83 Part 81 : Firasat Vino
84 Part 82 : Musuh Baru
85 Part 83 : Fatal
86 Part 84 : Reza Murka
87 Part 85 : Rencana Jabatan Sementara
88 Part 86 : Mendebarkan
89 Part 87 : Yang Tertunda
90 Part 88 : Gosip Pagi Hari
91 Part 89 : Sidak Dadakan
92 SAY HELLO
93 Part 90 : Mengucap Syahadat
94 Part 91 : Jam Kosong
95 Part 92 : Pesona Vania
96 Part 93 : Lamunan Nakal
97 Part 94 : Tidak Takut
98 Part 95 : Check Up
99 Part 96 : Bela Sungkawa
100 Part 97: Malam di kota Yogya
101 Part 98 : Kembali ke Jakarta
102 Part 99 : Ke suatu tempat?
103 Part 100 : Gado-gado
104 Part 101 : Kebun Strawberry
105 Part 102 : Surprise !!
106 Part 103 : Tasyakuran
107 Part 104 : Ujian Akhir Sekolah
108 Part 105 : Sebuah Rumah Baru
109 Part 106 : Kelulusan
110 Part 107: Rentetan Acara
111 Part 108 : Pernikahan Riko & Kania
112 Part 109 : Sakinah Bersamamu
113 Part 110 : Izinkan Aku Mencintaimu
114 Part 111 : Ada Haru dan Bahagia
115 Part 112 : Bebas
116 Part 113 : Menikah Lagi
117 Part 114 : Tujuh Bulanan
118 Part 115 : Sulit Diartikan
119 Part 116 : Meresahkan
120 Part 117 : ASI untuk Adney
121 Part 118 : Pergi Mendadak
122 Part 119 : Back to Home
123 Part 120 : Teror untuk Agistha
124 Part 121 : Terus Terang
125 Part 122 : Sah!
126 Part 123 : Pendidikan Tetap Utama
127 Part 124 : Berkarir
128 Epilog
129 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Prolog
2
Part 1 : Kepergian Alika dan Alfian
3
Part 2 : Pemakaman
4
Part 3 : Menutup Mata Batin
5
Part 4 : Selangkah Maju
6
Part 5 : Magang
7
Part 6 : Kecelakaan
8
Part 7 : Mimpi itu..
9
Part 8 : Kejutan Ulang Tahun
10
Part 9 : Apakah ini cinta?
11
Part 10 : Sebuah Perasaan
12
Part 11 : Kecopetan
13
Part 12 : Terungkap
14
Part 13 : Cara pandang
15
Part 14 : Cinta kata papah
16
Part 15 : Yang sebenarnya
17
Part 16 : Mengungkap fakta
18
Part 17 : Pembersihan diri
19
Part 18 : Lamaran
20
Part 19 : Lamaran (2)
21
Part 20 : Perhatian
22
Part 21 : Harus Menikah!
23
Part 22 : Ilmu Kebatinan?
24
Part 23 : Masih Prasangka
25
Part 24 : Menjadi Detektif
26
Part 25 : Kania saat ini
27
Part 26 : Serangan Mendadak
28
Part 27 : Ada yang aneh
29
Part 28 : Agis, tolong aku!
30
Part 29 : Aku Merindukanmu
31
Part 30 : Musibah
32
Part 31 : Firasat Buruk
33
Part 32 : Menyerang Balik
34
Part 33 : Koma
35
Part 34 : Pemakaman Andre
36
Part 35 : Sebuah Ujian
37
Part 36 : Sabar, hanya itu!
38
Part 37 : Kania & Riko ?
39
Part 38 : Siapa kamu?
40
Part 39 : Ketahuan Bohong
41
BUKAN UP
42
Part 40 : Merajuk
43
Part 41 : Menyatakan Perasaan
44
Part 42 : Mengerikan
45
Part 43 : Menjabarkan Data
46
Part 44 : Baikan
47
Part 45 : Bertambah Anggota Keluarga
48
Part 46 : Bertemu dia
49
Part 47 : Terkena angin surga?
50
Part 48 : Tentang Dia
51
Part 49 : Gelisah
52
Part 50 : Terharu
53
Part 51 : Belinda? Diani?
54
Part 52 : Difitnah!
55
Part 53 : Terpukau
56
Part 54 : Hutan atau Restoran?
57
Part 55 : Failed Romantic Dinner
58
Part 56 : Cara Halus
59
Part 57 : Mencari solusi
60
Part 58 : Fakta Orang Tua Andi
61
Part 59 : Menjebak
62
Part 60 : Mengasingkan
63
Part 61 : Penangkapan Diani
64
Part 62 : Hilang Kendali
65
Part 63 : Berziarah
66
Part 64 : Temuan Jasad Mr. Snov
67
Part 65 : Persiapan Pernikahan
68
Part 66 : Persiapan Pernikahan (2)
69
Part 67 : Dipingit
70
Part 68 : Pengajian
71
Part 69 : (Pembukaan) The Wedding
72
Part 70 : (Akad) The Wedding
73
Part 71 : Malu-Malu Meong
74
Part 72 : Hariku Bersamamu
75
Part 73 : Family Time
76
Part 74 : Drama di Pagi Hari
77
Part 75 : Hampir Saja
78
Part 76 : UKOM
79
Part 77 : Berpikir Positif
80
Part 78 : Syok
81
Part 79 : Kebucinan yang Hakiki
82
Part 80 : Penempatan Siswi Magang
83
Part 81 : Firasat Vino
84
Part 82 : Musuh Baru
85
Part 83 : Fatal
86
Part 84 : Reza Murka
87
Part 85 : Rencana Jabatan Sementara
88
Part 86 : Mendebarkan
89
Part 87 : Yang Tertunda
90
Part 88 : Gosip Pagi Hari
91
Part 89 : Sidak Dadakan
92
SAY HELLO
93
Part 90 : Mengucap Syahadat
94
Part 91 : Jam Kosong
95
Part 92 : Pesona Vania
96
Part 93 : Lamunan Nakal
97
Part 94 : Tidak Takut
98
Part 95 : Check Up
99
Part 96 : Bela Sungkawa
100
Part 97: Malam di kota Yogya
101
Part 98 : Kembali ke Jakarta
102
Part 99 : Ke suatu tempat?
103
Part 100 : Gado-gado
104
Part 101 : Kebun Strawberry
105
Part 102 : Surprise !!
106
Part 103 : Tasyakuran
107
Part 104 : Ujian Akhir Sekolah
108
Part 105 : Sebuah Rumah Baru
109
Part 106 : Kelulusan
110
Part 107: Rentetan Acara
111
Part 108 : Pernikahan Riko & Kania
112
Part 109 : Sakinah Bersamamu
113
Part 110 : Izinkan Aku Mencintaimu
114
Part 111 : Ada Haru dan Bahagia
115
Part 112 : Bebas
116
Part 113 : Menikah Lagi
117
Part 114 : Tujuh Bulanan
118
Part 115 : Sulit Diartikan
119
Part 116 : Meresahkan
120
Part 117 : ASI untuk Adney
121
Part 118 : Pergi Mendadak
122
Part 119 : Back to Home
123
Part 120 : Teror untuk Agistha
124
Part 121 : Terus Terang
125
Part 122 : Sah!
126
Part 123 : Pendidikan Tetap Utama
127
Part 124 : Berkarir
128
Epilog
129
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!