Part 13 : Cara pandang

Sepanjang perjalanan Reza hanya terdiam tak ada sepatah katapun yang terucap dari bibirnya. Kedua orang tuanya, Vino dan Yusti pun menatapnya aneh. Reza masih memikirkan ucapan kedua orang tuanya tadi pagi.

Flashback on

Rukman dan Rachima bertemu Vino dan Yusti di supermarket, saat ini Rukman sedang mengantar Rachima untuk belanja bahan makanan. Saat Rachima tengah memilih bumbu dapur, ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.

"DOR.." wanita itu tertawa melihat Rachima terkejut.

"Astaghfirullahal adzim," ucap Rachima kemudian menoleh ke belakang.

"Yusti?!" pekik Rachima.

"Hai Rachima, apa kabar?" sapa Yusti.

"Sudah lama sekali kita gak ketemu, alhamdulillah kabarku baik," kata Rachima sambil memeluk Yusti.

Yusti dan Rachima berteman dekat sejak kuliah dulu, keduanya juga memiliki suami yang sama-sama dekat juga. Walaupun usia mereka tak sebaya karena keakraban mereka membuat tak kenal usia.

"Kamu sendiri kesini, Rukman mana?" tanya Yusti melepaskan pelukan keduanya.

"Aku sama Rukman hanya saja sepertinya sedang mengambil barang yang dia butuhkan, kamu sendiri kesini sama siapa?" kata Rachima.

"Aku sama Vino kesini, kami baru sampai tadi malam dari Singapura karena ingin menengok anak kami yang tinggal disini," seru Yusti.

"Oh ya? jadi selama ini kalian tinggal di Singapura. Anak kamu disini tinggal sendiri?" tanya Rachima.

"Bisnis Vino disana alhamdulillah sudah berkembang pesat, iya anakku sekarang pegang perusahaan pusat milik Vino yang ada di Indonesia," kata Yusti.

"Anakmu umur berapa sekarang? Cewek apa cowok sih? soalnya kan waktu lulus kuliah kamu lagi hamil tua ya, terus gak ada kabar lagi, duuh jahara deh kamu," kata Rachima.

"Hahaha .. sorry. Anakku laki-laki sekarang usianya 24 tahun. Habis setelah lulus aku langsung diboyong ke Singapura sama mas Vino jadi aku lahiran disana. Anakku juga dari bayi sampai lulus SMA disana," kata Yusti.

"Terus kamu punya anak berapa Yusti ?" tanya Rachima namun pertanyaan Rachima membuat Yusti tiba-tiba murung.

"Yusti? maaf ya aku salah tanya ya maaf," ucap Rachima merasa bersalah.

"Ah tidak apa-apa Rachima, anakku 3 tapi yang masih sehat walafiat hanya anak sulungku karena kedua adik kembarnya telah tiada karena lahir prematur dan tidak bertahan lama," kata Yusti dengan raut wajah sedih.

"Maaf ya aku turut berduka cita, aku juga pernah mengalami apa yang kamu rasakan Yusti kehilangan kedua anakku dalam waktu sekejap," kata Rachima jadi iku sedih setelah mendengar cerita anaknya Yusti yang telah tiada, Rachima jadi teringat dengan almh. Alika dan alm. Alfian.

"Oh ya? kenapa anakmu juga pergi Rachima?" tanya Yusti.

"Waktu 11 tahun lalu, aku dan mas Rukman memiliki 3 orang anak, mungkin kalau anak sulungku masih ada usianya selisih 4 tahun dengan anak sulungmu Yusti, saat itu kamu akan berlibur ke Jepang, namun naas pesawat yang kami tumpangi mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk yang tiba-tiba. Kadang musibah itu datang begitu saja untuk menguji kita. Anak sulungku dan anak bungsuku ditemukan telah meninggal dunia, dan sekarang yang masih ada hanya anak keduaku perempuan. Jiwanya juga sempat terguncang karena memang awalnya sejak masuk TK ia sudah memiliki indera ke enam, sampai dibawa ke ustadz yang teman dekat mas Rukman juga untuk ditutup mata batinnya namun sampai sekarang belum sepenuhnya tertutup, kalau mas Rukman bilang kata ustadz Fahri satu-satunya cara menutup mata batinnya yaitu menikah dengan laki-laki yang benar-benar kuat imannya dengan begitu bisa merubah cara pandang anakku selama ini," jelas Rachima membuat hati Yusti tersentuh dan menitikkan air matanya kemudian memeluk Rachima kembali.

"Aku tau kamu memang wanita kuat dan luar biasa, aku punya ide," kata Yusti kemudian melepaskan pelukannya membuat Rachima bingung.

"Ide apa Yusti?" tanya Rachima.

"Bagaimana kita jodohkan saja anak kita, ya walaupun usia mereka selisih lumayan jauh, tapi aku yakin anakku sudah dewasa sekarang," kata Yusti dengan penuh keyakinan.

"Hmm, bagaimana kalau kita bicarakan lebih lanjut sambil makan siang aja ? aku kabari mas Rukman dulu ya," kata Rachima kemudian menelepon suaminya untuk menunggu di kasir.

"Sudah, kamu sudah selesai belanjanya Yusti?" tanya Rachima.

"Sudah sudah ayok kita ke kasir, duuh gak sabar punya menantu," kata Yusti membuat Rachima terkekeh.

Dan akhirnya mereka berempat membicarakan perjodohan anak-anak mereka sambil makan siang.

"Rukman, saya dan Vino ingin besanan denganmu, menurutmu bagaimana?" tanya Yusti to the point.

Rukman memandang Rachima dan mendapat anggukkan dari Rachima.

"Begini Yusti, Vino. Anakku saat ini masih 17 tahun dan baru kelas 2 SMK, kalau boleh tau anakmu namanya siapa ya?" kata Rukman.

"Tidak apa-apa, nanti lamaran dulu aja Rukman, pernikahannya setelah anakmu lulus SMK tenang aja, anakmu masih bisa kuliah dan melakukan kegiatan lainnya kok. Nama anak kami Reza Alfiandara," kata Vino membuat mata Rukman membulat sempurna.

"Wah kamu pemilik Andara Corp. ternyata masyaallah, dunia sempit memang ya," kata Rukman terkekeh.

"Kamu mengenal anakku Rukman?" tanya Vino.

"Jelas, dia kan rekan bisnisku kinerja perusahaannya juga bagus Vino, hebat kamu bisa mendidik anakmu menjadi sukses seperti sekarang diusia yang dibilang masih muda," kata Rukman dengan tawanya.

"Syukurlah , tapi jangan beritahu anak-anak kita dulu ya sampai nanti waktunya kami datang melamar anakmu Rukman," kata Vino dan Yusti pun menganggukkan kepalanya dengan senyum yang begitu merekah.

"Baiklah kalau begitu lain kali kita bicarakan lagi ya, ngomong-ngomong sekarang kalian disini sampai berapa lama?" tanya Rukman.

"Sepertinya sampai Reza menikah, soalnya kami gak tega meninggalkannya sendirian," ucap Yusti memasang wajah sendu.

"Oh, ya sudah maaf ya kami duluan karena aku harus ke kantor, sampai bertemu lagi," pamit Rukman pada Yusti dan Vino kemudian mereka pun bersalaman.

3 bulan setelah pertemuan Rukman, Rachima, Yusti dan Vino di mall waktu lalu. Pagi ini suasana sarapan di kediaman Reza pun sangat hening hanya terdengar suara sendok dan garpu

"Za?" ucap Yusti memecah keheningan dan yang sudah selesai menyelesaikan sarapannya.

"Iya mih?" jawab Reza yang masih menikmati sarapannya.

"Mamih dan papih akan menjodohkan kamu dengan anak teman dekat kami sewaktu kami kuliah dulu, kami sangat mengenal sekali keluarganya dan juga dari keluarga terpandang dikota ini. Sebentar lagi kan usiamu menginjak 25 tahun, mamih sama papih juga gak bisa lama-lama disini karena perusahaan di Singapura gak bisa ditinggal terlalu lama. Bagaimana? mau kan?" kata Yusti dengan hati-hati karena Reza memiliki sifat yang keras seperti papihnya.

Reza langsung menaruh sendok dan garpunya, selera makannya tiba-tiba menghilang. "Nanti aku pikirkan lagi mih, pih. Reza berangkat ke kantor dulu," kata Reza yang langsung duduk dari kursi makannya dan memakai jas nya kemudian mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Za jangan pulang telat nanti malam kamu ikut kami ke pengajian," teriak Yusti namun langkah Reza tidak berhenti dan masih terdengar oleh Reza langsung dijawab acungan jempol oleh Reza.

"Mih kok gak dikasih tau namanya juga sih ke Reza nanti dia galau loh, kali aja dia udah punya pilihannya sendiri," kata Vino protes.

"Biarin aja pah biar surprise," imbuh Yusti.

Flashback Off

"Agistha, berbeda sekali dia hari ini cantik, anggun. Ah aku berat sekali melepas bayangan Agistha kenapa harus dijodohin segala sih, aku kan punya pilihan sendiri, ketemu orangnya aja belum," batin Reza.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Sri Lestari

Sri Lestari

bukannya tadi di bab atas Rachima sama ketemunya pas dateng ke rumah ya kan tadi dialoknya bilang, "lama gak ketemu"🤔🤔🤔
revisi lagi thor.. tapi it's ok ceritanya bagus, aku suka. 👍👍👍
semangat thor.. 💪💪💪

2022-09-15

1

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Reza....Reza.......andai kamu tau siapa orangnya yg bakal dijodohin sama kamu pasti langsung setuju aza ndak ada penolakan dan pikir panjang lagi.

2021-12-05

0

Marya Juliani Jawak

Marya Juliani Jawak

Tenang mas Reza.... Jodohnya ada di depan mata 😂😂😂

2021-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1 : Kepergian Alika dan Alfian
3 Part 2 : Pemakaman
4 Part 3 : Menutup Mata Batin
5 Part 4 : Selangkah Maju
6 Part 5 : Magang
7 Part 6 : Kecelakaan
8 Part 7 : Mimpi itu..
9 Part 8 : Kejutan Ulang Tahun
10 Part 9 : Apakah ini cinta?
11 Part 10 : Sebuah Perasaan
12 Part 11 : Kecopetan
13 Part 12 : Terungkap
14 Part 13 : Cara pandang
15 Part 14 : Cinta kata papah
16 Part 15 : Yang sebenarnya
17 Part 16 : Mengungkap fakta
18 Part 17 : Pembersihan diri
19 Part 18 : Lamaran
20 Part 19 : Lamaran (2)
21 Part 20 : Perhatian
22 Part 21 : Harus Menikah!
23 Part 22 : Ilmu Kebatinan?
24 Part 23 : Masih Prasangka
25 Part 24 : Menjadi Detektif
26 Part 25 : Kania saat ini
27 Part 26 : Serangan Mendadak
28 Part 27 : Ada yang aneh
29 Part 28 : Agis, tolong aku!
30 Part 29 : Aku Merindukanmu
31 Part 30 : Musibah
32 Part 31 : Firasat Buruk
33 Part 32 : Menyerang Balik
34 Part 33 : Koma
35 Part 34 : Pemakaman Andre
36 Part 35 : Sebuah Ujian
37 Part 36 : Sabar, hanya itu!
38 Part 37 : Kania & Riko ?
39 Part 38 : Siapa kamu?
40 Part 39 : Ketahuan Bohong
41 BUKAN UP
42 Part 40 : Merajuk
43 Part 41 : Menyatakan Perasaan
44 Part 42 : Mengerikan
45 Part 43 : Menjabarkan Data
46 Part 44 : Baikan
47 Part 45 : Bertambah Anggota Keluarga
48 Part 46 : Bertemu dia
49 Part 47 : Terkena angin surga?
50 Part 48 : Tentang Dia
51 Part 49 : Gelisah
52 Part 50 : Terharu
53 Part 51 : Belinda? Diani?
54 Part 52 : Difitnah!
55 Part 53 : Terpukau
56 Part 54 : Hutan atau Restoran?
57 Part 55 : Failed Romantic Dinner
58 Part 56 : Cara Halus
59 Part 57 : Mencari solusi
60 Part 58 : Fakta Orang Tua Andi
61 Part 59 : Menjebak
62 Part 60 : Mengasingkan
63 Part 61 : Penangkapan Diani
64 Part 62 : Hilang Kendali
65 Part 63 : Berziarah
66 Part 64 : Temuan Jasad Mr. Snov
67 Part 65 : Persiapan Pernikahan
68 Part 66 : Persiapan Pernikahan (2)
69 Part 67 : Dipingit
70 Part 68 : Pengajian
71 Part 69 : (Pembukaan) The Wedding
72 Part 70 : (Akad) The Wedding
73 Part 71 : Malu-Malu Meong
74 Part 72 : Hariku Bersamamu
75 Part 73 : Family Time
76 Part 74 : Drama di Pagi Hari
77 Part 75 : Hampir Saja
78 Part 76 : UKOM
79 Part 77 : Berpikir Positif
80 Part 78 : Syok
81 Part 79 : Kebucinan yang Hakiki
82 Part 80 : Penempatan Siswi Magang
83 Part 81 : Firasat Vino
84 Part 82 : Musuh Baru
85 Part 83 : Fatal
86 Part 84 : Reza Murka
87 Part 85 : Rencana Jabatan Sementara
88 Part 86 : Mendebarkan
89 Part 87 : Yang Tertunda
90 Part 88 : Gosip Pagi Hari
91 Part 89 : Sidak Dadakan
92 SAY HELLO
93 Part 90 : Mengucap Syahadat
94 Part 91 : Jam Kosong
95 Part 92 : Pesona Vania
96 Part 93 : Lamunan Nakal
97 Part 94 : Tidak Takut
98 Part 95 : Check Up
99 Part 96 : Bela Sungkawa
100 Part 97: Malam di kota Yogya
101 Part 98 : Kembali ke Jakarta
102 Part 99 : Ke suatu tempat?
103 Part 100 : Gado-gado
104 Part 101 : Kebun Strawberry
105 Part 102 : Surprise !!
106 Part 103 : Tasyakuran
107 Part 104 : Ujian Akhir Sekolah
108 Part 105 : Sebuah Rumah Baru
109 Part 106 : Kelulusan
110 Part 107: Rentetan Acara
111 Part 108 : Pernikahan Riko & Kania
112 Part 109 : Sakinah Bersamamu
113 Part 110 : Izinkan Aku Mencintaimu
114 Part 111 : Ada Haru dan Bahagia
115 Part 112 : Bebas
116 Part 113 : Menikah Lagi
117 Part 114 : Tujuh Bulanan
118 Part 115 : Sulit Diartikan
119 Part 116 : Meresahkan
120 Part 117 : ASI untuk Adney
121 Part 118 : Pergi Mendadak
122 Part 119 : Back to Home
123 Part 120 : Teror untuk Agistha
124 Part 121 : Terus Terang
125 Part 122 : Sah!
126 Part 123 : Pendidikan Tetap Utama
127 Part 124 : Berkarir
128 Epilog
129 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Prolog
2
Part 1 : Kepergian Alika dan Alfian
3
Part 2 : Pemakaman
4
Part 3 : Menutup Mata Batin
5
Part 4 : Selangkah Maju
6
Part 5 : Magang
7
Part 6 : Kecelakaan
8
Part 7 : Mimpi itu..
9
Part 8 : Kejutan Ulang Tahun
10
Part 9 : Apakah ini cinta?
11
Part 10 : Sebuah Perasaan
12
Part 11 : Kecopetan
13
Part 12 : Terungkap
14
Part 13 : Cara pandang
15
Part 14 : Cinta kata papah
16
Part 15 : Yang sebenarnya
17
Part 16 : Mengungkap fakta
18
Part 17 : Pembersihan diri
19
Part 18 : Lamaran
20
Part 19 : Lamaran (2)
21
Part 20 : Perhatian
22
Part 21 : Harus Menikah!
23
Part 22 : Ilmu Kebatinan?
24
Part 23 : Masih Prasangka
25
Part 24 : Menjadi Detektif
26
Part 25 : Kania saat ini
27
Part 26 : Serangan Mendadak
28
Part 27 : Ada yang aneh
29
Part 28 : Agis, tolong aku!
30
Part 29 : Aku Merindukanmu
31
Part 30 : Musibah
32
Part 31 : Firasat Buruk
33
Part 32 : Menyerang Balik
34
Part 33 : Koma
35
Part 34 : Pemakaman Andre
36
Part 35 : Sebuah Ujian
37
Part 36 : Sabar, hanya itu!
38
Part 37 : Kania & Riko ?
39
Part 38 : Siapa kamu?
40
Part 39 : Ketahuan Bohong
41
BUKAN UP
42
Part 40 : Merajuk
43
Part 41 : Menyatakan Perasaan
44
Part 42 : Mengerikan
45
Part 43 : Menjabarkan Data
46
Part 44 : Baikan
47
Part 45 : Bertambah Anggota Keluarga
48
Part 46 : Bertemu dia
49
Part 47 : Terkena angin surga?
50
Part 48 : Tentang Dia
51
Part 49 : Gelisah
52
Part 50 : Terharu
53
Part 51 : Belinda? Diani?
54
Part 52 : Difitnah!
55
Part 53 : Terpukau
56
Part 54 : Hutan atau Restoran?
57
Part 55 : Failed Romantic Dinner
58
Part 56 : Cara Halus
59
Part 57 : Mencari solusi
60
Part 58 : Fakta Orang Tua Andi
61
Part 59 : Menjebak
62
Part 60 : Mengasingkan
63
Part 61 : Penangkapan Diani
64
Part 62 : Hilang Kendali
65
Part 63 : Berziarah
66
Part 64 : Temuan Jasad Mr. Snov
67
Part 65 : Persiapan Pernikahan
68
Part 66 : Persiapan Pernikahan (2)
69
Part 67 : Dipingit
70
Part 68 : Pengajian
71
Part 69 : (Pembukaan) The Wedding
72
Part 70 : (Akad) The Wedding
73
Part 71 : Malu-Malu Meong
74
Part 72 : Hariku Bersamamu
75
Part 73 : Family Time
76
Part 74 : Drama di Pagi Hari
77
Part 75 : Hampir Saja
78
Part 76 : UKOM
79
Part 77 : Berpikir Positif
80
Part 78 : Syok
81
Part 79 : Kebucinan yang Hakiki
82
Part 80 : Penempatan Siswi Magang
83
Part 81 : Firasat Vino
84
Part 82 : Musuh Baru
85
Part 83 : Fatal
86
Part 84 : Reza Murka
87
Part 85 : Rencana Jabatan Sementara
88
Part 86 : Mendebarkan
89
Part 87 : Yang Tertunda
90
Part 88 : Gosip Pagi Hari
91
Part 89 : Sidak Dadakan
92
SAY HELLO
93
Part 90 : Mengucap Syahadat
94
Part 91 : Jam Kosong
95
Part 92 : Pesona Vania
96
Part 93 : Lamunan Nakal
97
Part 94 : Tidak Takut
98
Part 95 : Check Up
99
Part 96 : Bela Sungkawa
100
Part 97: Malam di kota Yogya
101
Part 98 : Kembali ke Jakarta
102
Part 99 : Ke suatu tempat?
103
Part 100 : Gado-gado
104
Part 101 : Kebun Strawberry
105
Part 102 : Surprise !!
106
Part 103 : Tasyakuran
107
Part 104 : Ujian Akhir Sekolah
108
Part 105 : Sebuah Rumah Baru
109
Part 106 : Kelulusan
110
Part 107: Rentetan Acara
111
Part 108 : Pernikahan Riko & Kania
112
Part 109 : Sakinah Bersamamu
113
Part 110 : Izinkan Aku Mencintaimu
114
Part 111 : Ada Haru dan Bahagia
115
Part 112 : Bebas
116
Part 113 : Menikah Lagi
117
Part 114 : Tujuh Bulanan
118
Part 115 : Sulit Diartikan
119
Part 116 : Meresahkan
120
Part 117 : ASI untuk Adney
121
Part 118 : Pergi Mendadak
122
Part 119 : Back to Home
123
Part 120 : Teror untuk Agistha
124
Part 121 : Terus Terang
125
Part 122 : Sah!
126
Part 123 : Pendidikan Tetap Utama
127
Part 124 : Berkarir
128
Epilog
129
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!