6 tahun kemudian
Adzan shubuh sudah berkumandang. Agistha segera bangun untuk mandi dan menunaikan kewajibannya seorang muslimah. Hari ini adalah hari pertama Agistha masuk sekolah menengah kejuruannya.
30 menit kemudian
Agistha telah siap dengan seragamnya dan menuju ke ruang makan untuk sarapan. Dilihatnya disana sudah ada Mamah dan Papah nya.
"Pagi mah, pah," sapa Agistha.
"Pagi sayang, hayo sarapan dulu nanti keburu siang loh!" kata Rachima.
"Agis berangkatnya bareng papah ya?" tanya papah.
"No pah! Agis gak mau ada temen-temen yang liat kalau Agis anak pemilik sekolah," kata Agistha disela sarapannya.
"Oke deh kalau itu mau kamu," Rukman pasrah atas permintaan anak gadisnya.
"Emangnya kenapa sih dari SMP kamu gak mau dianter mamah maupun papah?" tanya Rukman.
"Agis sudah besar pah, Agis gak mau kalau temen-temen Agis berteman sama Agis hanya karena Agis anak papah," kata Agistha.
"Loh emangnya papah kenapa?" kata Rukman.
"Karena papah orang kaya dan pemilik sekolah," ucap Agistha dengan polosnya.
Rachima dan Rukman saling pandang kemudian terkekeh mendengar perkataan Agistha.
"Mah, pah Agis udah selesai sarapan. Aku berangkat sekolah dulu ya, aku udah pesan ojek online," pamit Agistha dengan mencium pipi dan punggung tangan kedua orang tuanya kemudian pergi ke sekolah.
~Meja makan
"Pah, anak gadis kita sudah besar ya. Dari SMP semuanya ngurus sendiri. Tapi mamah khawatir Agis salah pilih teman pah," kata Rachima khawatir.
"Sudah mamah gak usah khawatir papah yakin kok Agis pintar pilih teman, tau mana yang baik dan mana yang buruk," ucap Rukman menenangkan Rachima.
"Papah berangkat ya mah, assalamualaikum," pamit Rukman.
"Waalaikumsalam, fii amanillah pah," Rachima kemudian mencium punggung tangan Rukman.
~Sekolah Agistha
Agistha yang baru saja sampai di sekolah langsung mencari kelasnya.
"X PM3, X AP 1, X AP 2 . Nah ketemu X AP 2," Agistha bermonolog. Kemudian masuk ke dalam kelas, ternyata sudah banyak yang datang.
"Assalamualaikum," ucap Agistha lalu melihat ada kursi kosong di depan meja guru langsung duduk dikursi tersebut.
Tak lama datanglah seorang siswi yang menghampiri Agistha.
"Hai, boleh aku duduk bersamamu tidak?" kata siswi itu, Agistha menoleh kekanan dan kekiri semuanya memang sudah penuh.
"Oh tentu dengan senang hati," kata Agitha seraya tersenyum.
"Terima kasih, kenalin aku Kania Selafina, nama kamu siapa?" kata Kania mengulurkan tangannya.
Agistha meraih uluran tangan Kania, "namaku Agistha Sellysa N, salam kenal," dan Kania pun ikut tersenyum.
"Salam kenal juga," kata Kania.
🍂🍂🍂🍂
1 tahun kemudian
~Navanka Corp.
Rukman yang baru saja sampai kantor langsung menghampiri meja Gigih.
"Pagi pak," sapa Gigih.
"Pagi, oh iya bagaimana kerjasama kita dengan Andara Corp.?" tanya Rukman.
"Sejauh ini baik-baik saja pak, ada apa pak memangnya ?" kata Gigih.
"Saya dapat kabar dari sekolah Agis kalau dia akan magang di sana 3 bulan lagi, saya cuma mau memastikan saja kalau kerjasama kita baik-baik aja, tapi saya ingin Agis magangnya dipercepat," jelas Rukman membuat Gigih menganggukkan kepalanya.
"Apa perlu saya telepon Pak Reza nya langsung pak untuk lebih jelasnya mengenai posisi magang Agis di sana?" ucap Gigih.
"Tak usah! tidak perlu karena Agis pasti akan marah denganku kalau tau aku campur tangan, ya sudah biarkan kita hanya memantaunya dari jauh saja," kata Rukman dan langsung pergi ke ruangannya sementara Gigih pun menundukkan kepalanya saat Rukman pergi.
~Sekolah Agistha
Siswa siswi berkumpul dilapangan untuk upacara bendera. Agistha dan Kania baris di bagian depan karena ingin lebih jelas melihat ucapara ini. Saatnya pembina upacara berbicara.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, pagi ini bapak tidak mau panjang lebar. Bapak akan mengumumkan khusus untuk kelas XI yang akan melaksanakan magang di berbagai perusahaan sekitar kota ini. Nama-nama siswa siswi serta perusahaan yang telah ditentukan pihak sekolah sudah terpajang di mading. Kalau ada yang kurang jelas atau tidak tau alamat perusahaan tempat kalian magang, kalian bisa menghubungi ketua komite sekolah. Pesan bapak untuk semuanya, tetaplah jaga kesehatan kalian serta diri kalian sendiri, jangan malas belajar, karena setiap orang sukses tidak seperti mie instans, terimakasih. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," kata kepala sekolah dan semua murid tertawa mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan bapak kepala sekolah.
Upacara telah selesai, semua murid membubarkan diri dan masuk ke kelas masing-masing.
"Agis, liat mading yuk, aku penasaran bakal magang dimana," ucap Kania.
"Tanya Laras dulu sana jam pelajaran pertama gurunya ada gak?" usul Agistha yang juga penasaran.
Kania menghampiri Laras, "Laras! gurunya sekarang ada gak?" tanya Kania pada Laras sebagai KM kelas XI AP 2.
"Gurunya gak masuk tapi dikasih tugas banyak nih," gerutu Laras sambil memperlihatkan tugasnya.
Kania pun berlari kecil ke kursinya. "Agis gurunya gak ada tapi dikasih tugas," ucap Kania.
"Kuy lah liat mading sebentar," ajak Agistha
Sampai di depan pintu kelas Laras memanggil sambil teriak, "eh mau kemana kalian! kerjain sekarang gurunya ternyata mau masuk di jam ke 2."
"Sebentar ya kita mau ke toilet," kata Agistha langsung lari bersama Kania, tujuan mereka bukan ke toilet melainkan ke mading.
Suasana sekolah sangat sepi hanya ada tukang kebun dan bersih-bersih sekolah yang sedang bekerja di halaman sekolah. Setelah berjalan dengan santainya melewati lorong-lorong kelas. Sampailah mereka didepan mading.
Agistha mencari namanya di barisan nama XI AP 2, "nah ketemu! Agistha Sellysa N magang di..... Andara.Corp," seketika mata Agistha membulat dengan sempurna. Kania yang melihat ekspresi Agistha menjadi kepo.
"Agis! kamu kenapa?" belum sempat Agistha menjawab mata Kania langsung beralih ke list nama, "yah kok kita gak bareng sih sebel! tunggu...kok cuma kamu doang sih yang di Andara Corp. aku mau cek semua kelas," kata Kania karena terlalu penasaran.
"Kania jaga diri baik-baik ya disana kita gak barengan," kata Agistha, alih-alih Kania sedang fokus mengecek siswa siswi yang akan magang bareng sahabatnya itu, Kania tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Agistha.
"Gile Agis! ternyata dari 256 siswa siswi kelas XI cuma kamu doang yang magang di Andara Corp.!" kata Kania tak percaya.
"Emang Andara Corp. itu perusahaan apa sih?" tanya Agistha dengan polosnya.
"Kamu beneran gak tau Gis?" tanya Kania dan Agistha hanya menggeleng lemah.
"Nih aku kasih tau ya, Andara Corp. itu perusahaan yang sukses dan kabarnya direkturnya itu masih lajang plus tampan. Ya walaupun perusahaan Navanka Corp. lebih sukses sih," jelas Kania begitu antusias sedangkan Agistha hanya bisa menahan nafas saat perusahaan milik papahnya disebutkan oleh Kania.
"Emang kamu magang dimana Kania?" tanya Agistha.
"Aku? di Navanka Corp. huhu sedih gak bareng Agis," kata Kania dengan ekspresi pura-pura menangis.
Setelah puas melihat mading, mereka berdua balik ke kelas dan mengerjakan tugas. Pagi telah beranjak ke sore, siswa dan siswi di sekolah SMK itu pulang ke rumah masing-masing.
~Kediaman keluarga Navanka
Makan malam pun tiba, Agistha, Rachima dan Rukman telah berkumpul di meja makan.
"Pah, tau perusahaan Andara Corp.?" tanya Agistha pada papahnya.
"Tau, memangnya kenapa nak?" ucap Rukman.
"Tadi aku liat mading ternyata hanya aku yang magang disana pah," kata Agistha.
"Bagus dong itukan perusahaan bagus buat melatih kemampuan kamu dan bisa sambil belajar juga," kata Rukman.
"Terus kata Kania direkturnya masih single terus tampan lagi," ucap Agistha dengan polosnya.
Rukman dan Rachima seketika langsung bertatapan kemudian tertawa.
"Kok mamah sama papah ketawa sih," kata Agistha merasa kesal.
"Maaf nak, kamu ini! memangnya kenapa kalau direkturnya single plus tampan?" kata Rukman sambil menirukan gaya bicara Agistha.
"Ya.. takut degdegan pah hehehe," kata Agistha memperlihatkan barisan giginya yang rapih dan putih bersih.
"Hahaha ... kalau gak degdegan kamu gak bernyawa dong sayang," timpal Rachima.
"Bukan begitu maksud aku, takut naksir aja," Agistha menahan rasa malunya memilih melanjutkan sarapan sambil menundukkan kepala.
"Loh memangnya selama ini disekolah gak ada yang kamu taksir Gis?" goda Rukman.
Agistha langsung menegakkan kepalanya dan tersenyum, "dulu sih ada pah tapi setelah Agis tau kalau dia sudah memiliki kekasih yang satu sekolah juga, jadi Agis mundur deh," ucap Agistha santai.
"Kok gak pernah cerita ke mamah atau papah kalau anak gadis kami ini sudah menyukai seorang pria," goda Rachima membuat Agistha tersipu malu.
"Agis akan cerita ke mamah dan papah setelah Agis yakin sama perasaan Agis sendiri dan pria itu juga membalas perasaan Agis," ucap Agis mantap membuat Rachima dan Rukman tersenyum bangga.
Semenjak masuk di sekolah menengah kejuruan ini Agistha memang banyak berubah terutama soal penampilan yang terlihat lebih feminim. Prestasi yang di raihnya pun semakin meningkat. Makanya Rachima dan Rukman gak pernah menyadari kalau saat Agistha merasa galau, kecuali Agistha bercerita langsung pada mamah dan papahnya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Happyy
👊👊
2022-02-19
0
Nur hikmah
kymu jifoh nih agis
2021-10-11
0
💎"Bs"Najwa"FNT🐱
mantap
2021-04-14
1