2 bulan berlalu Agistha magang di Andara Corp. . Selama 2 bulan itu pula Agistha mendapat banyak sekali pelajaran yang bisa diambil terutama mengatur emosi yang sering membuatnya kacau. Agistha juga sudah mampu menguasai dirinya sendiri saat benar-benar melihat yang tak kasat mata.
Setiap sebelum tidur Agistha lebih rajin mengaji, karena itulah satu-satunya yang membuat Agistha jauh lebih tenang dan lebih berani keluar dari kegelisahanya selama ini. Setiap minggu juga Agistha beserta kedua orang tuanya sering mengunjungi dan mendoakan ke makam kakaknya Alika dan adiknya Alfian.
Tepat weekend ini Agistha beserta kedua orang tuanya baru saja pulang dari makam, karena hari ini tepat ulang tahun Agistha yang ke 17. Agistha membuka pintu rumahnya.
"Surprise!" didalamnya sudah ada Kania dan para pelayan yang bekerja di rumah Agistha.
"Selamat ulang tahun sahabatku, diusiamu yang ke 17 ini semoga dilancarkan rezekinya, ditambah prestasinya, dan jadilah kebanggaan untuk orang-orang yang kamu sayangi disekitarmu, ditiup dong lilinnya," kata Kania dengan membawa kue pada Agistha.
"Terima kasih ya, terima kasih atas semua kebaikan kalian padaku selama ini sampai di usiaku 17 saat ini," kata Agistha dan kemudian berdoa.
"Ya Allah, aku harap mata batinku tak akan pernah lagi terbuka. Aku ingin hidup tenang, biarkan aku dan mereka hidup berdampingan, tolong aku berikan dinding yang tebal untuk kehidupanku dan mereka, semoga mereka selalu mendapat ampunan dari-Mu, aamiin," doa dalam hati Agistha dan kemudian meniup lilinnya.
Setelah acara surprise semua yang ada di kediaman Navanka pun menikmati hidangan yang memang sengaja Rachima siapkan dibantu dengan para pelayan.
Kania duduk bersama Agistha di taman belakang.
"Agis kok kamu jahat sih udah setahun lebih kita sahabatan kamu gak ngasih tau aku kalau kamu anaknya pak Rukman konglomerat kota ini," kata Kania membuat Agistha terkekeh.
"Hehe maaf, sejak SMP aku sengaja merahasiakannya bahkan dulu aku gak pernah punya sahabat seperti kamu. Dan aku juga gak pernah mengundang temen aku untuk ke rumah, aku selalu minta belajar bersama dirumah yang lain, aku hanya ingin punya sahabat yang tulus Kania," kata Agistha dengan senyumannya.
"Yaampun, aku tulus kok jadi sahabat kamu. Pantas saja aku gak pernah denger kamu cerita tentang kedua orang tua kamu, " imbuh Kania.
"Ngomong-ngomong kamu kok bisa tau rumah aku sih?" tanya Agistha.
Flashback On
Kania sedang berbelanja bersama mamahnya di mall terbesar di kota ini. Namun matanya melihat seseorang yang Kania kenal.
"Mah sebentar ya aku kesana dulu," pamit Kania dan menghampiri seseorang yang ia kenal itu.
"Itukan Agis, sama siapa ya dia. Wanita yang bersamanya juga cantik walaupun sudah tidak muda lagi," Kania bermonolog dan kemudian langkah Kania terhenti saat Agistha dan mamahnya keluar dari toko itu.
"Mah makan yuk Agis laper," ajak Agistha pada mamahnya dan mereka pergi ke salah satu restaurant di mall itu.
"Oh jadi itu mamahnya Agis, cantik mirip seperti anaknya, pantas saja banyak yang mengagumi kecantikan Agis," Kania bermonolog dan kembali menghampiri mamahnya yang tadi sempat ia tinggalkan.
Keesokan harinya, Kania melihat Rachima disekolahnya masuk ke dalam ruang komite. Kania begitu penasaran, dan akhirnya memutuskan untuk menunggu Rachima didepan ruang komite.
Tak lama Rachima pun keluar dari ruangan itu. Karena memang Rachima sering mengontrol sekolah milik keluarganya itu.
"Assalamualaikum tante," ucap Kania dengan senyumannya.
"Waalaikumsalam, ada apa ya ?" tanya Rachima lembut.
"Luar biasa! Agis mamahnya lembut banget dari nada bicaranya," batin Kania.
"Ibu mamahnya Agistha?" tanya Kania.
"Iya, kamu temannya Agis?" kata Rachima.
"Kenalin bu, aku Kania Selafina sahabat Agistha, teman sebangkunya juga sejak masuk sekolah disini," kata Kania.
"Oh ya? syukurlah Agis mempunyai sahabat disini, oh iya tante minta tolong ke kamu boleh?" tanya Rachima.
"Dengan senang hati tante," kata Kania antusias.
"Besokkan ulang tahun Agistha, kamu dateng ya ke rumah ini alamatnya, datang jam 9 ya soalnya pagi kami akan berkunjung ke makam kakak dan adiknya Agistha," kata Rachima lalu memberi kartu namanya yang tertera alamat lengkap rumahnya .
"Baik tante ku akan datang," kata Kania. Kania memang sudah tau kalau Agistha memiliki kakak dan adik namun sudah meninggal dan selebihnya gak tau lagi karena Agistha tipe orang yang tak bisa dipaksa kalau tidak dia sendiri yang bercerita lebih tepatnya introvert. Berbeda dengan Kania, dia begitu nyaman cerita apapun pada Agistha dengan senang hati, bahkan Agistha yang sering memberinya masukan.
Flashback Off
"Oh jadi begitu ceritanya," kata Agistha.
"Agis, Kania ayok kita makan bareng," teriak Rachima dari depan pintu. lalu Agistha dan Kania pun masuk ke dalam ikut makan bersama.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Happyy
💪🏼💪🏼
2022-02-19
0
RN
like hadir lagi feedback totok pembangkit saling dukung kk
2021-07-22
0
👑Meylani Putri Putti
selalu mendukung straw
2021-05-31
0