4 bulan kemudian
Pagi hari di kediaman Navanka sedang asik menikmati sarapannya.
"Agis, kamu kapan terakhir magang?" tanya Rukman.
"Hari ini pah, mungkin lusa sudah masuk ke sekolah," kata Agistha.
"Bagaimana mengenai pelajaran sekolah kamu? apakah tertinggal atau tidak?" tanya Rukman membuat Agistha berfikir sejenak.
"Sepertinya tidak pah," ucap Agistha.
"Syukurlah kamu memang anak kebanggaan mamah dan papah," kata Rachima.
"Oh iya menurut papah sama mamah cinta kepada seseorang itu bagaimana sih? apa yang kita rasain?" tanya Agistha polos, karena setiap berdekatan dengan Reza jantungnya berdegub begitu cepat.
"Kamu lagi jatuh cinta Gis?" kata Rukman dengan nada tinggi bukan karena marah namun karena terkejut. Feelingnya mengatakan kalau anak gadisnya ini sedang jatuh cinta.
Uhuk.. uhuk (suara batuk)
Agistha langsung tersendak makannya, Rachima dengan sigap mengambilkan Agistha minum.
"Pelan-pelan sayang makannya , tak ada yang mengambil makananmu," kata Rachima seraya memberikan minum pada Agistha.
"Agis juga gak tau pah makanya Agis nanya sama papah dan mamah," kata Agistha lirih.
"Agis cinta itu hanya bisa dirasakan dalam hati, dikendalikan oleh pikiran dan dimantapkan dalam perbuatan. Kalau memang cinta karena Allah maka datangnya dari yang halal, tapi kalau cinta karena bisikan setan maka datangnya melalui hawa nafsu belaka. Cinta itu membuat kita tak ingin jauh ataupun pergi dari seseorang yang kita cintai. Namun jangan salah dibalik hadirnya cinta, bisa bikin seseorang menjadi buta. Berbeda dengan sebuah obsesi yang hanya datang melalui hawa nafsu, ingin memiliki seutuhnya padahal jelas dihatinya bahwa ia tida benar-benar mencintai tujuannya, nanti setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, dengan mudahnya dia bisa melepaskannya begitu saja," kata Rukman membuat Rachima dan Agistha terdiam tanpa kata, terlebih Agistha hatinya begitu tersentuh mendengar perkataan papahnya.
"Lalu apa yang membuat kita yakin kalau itu beneran cinta pah?" tanya Agistha.
"Kalau seorang laki-laki dan perempuan caranya dengan menikah, supaya cinta yang mereka punya itu menjadi halal dimata Allah," jelas Rukman.
"Berarti kalau kita mencintai tapi tidak menikah berarti gak halal dong pah?" tanya Agistha polos.
"Tentu bukan seperti itu, mekanisme cinta sebenarnya itu menjaga, tidak menuntut lebih, setiap didekatnya selalu menggetarkan hati dan membuat bahagia tapi tidak boleh terlalu masuk ke dalam hidup seseorang yang belum mukhrim. Cinta juga mengikhlaskan karena sesungguhnya jodoh, maut, rezeki, hidup itu sudah digariskan oleh Allah swt. sayang. Kalau memang kamu mencintai seseorang tapi tidak berujung pada pernikahan itu tandanya kalian gak jodoh," kata Rukman.
"Baiklah sekarang Agis paham, terima kasih papah atas pengertiannya," kata Agistha memeluk papahnya. Rachima yang melihat kedekatan anak dan papahnya begitu bahagia.
"Oh iya pah, dari hari pertama Agis magang, setiap hari Agis selalu bermimpi aneh, ada seorang laki-laki yang selalu berteriak pada Agis untuk meminta tolong dia bilang kalau dia itu jodoh Agis, dan kalau Agis selamatkan dia, maka dia gak akan pernah tinggalin Agis pah, tapi akhir-akhir ini mimpi itu udah gak muncul lagi, aneh," lanjut Agistha.
"Hmm, coba nanti akhir pekan ini setelah dari makam kita bertemu ustadz Fahri kali aja dia punya jawaban," kata Rukman.
Setelah perbincangan hangat di pagi hari akhirnya Rukman dan Agistha pun berangkat. Rachima yang hari ini sudah ada janji dengan Yusti langsung bersiap.
~Cafe Lotus
"Yusti!" panggil Rachima dari tempat duduknya dengan melambaikan tangannya.
"Hei!" jawab Yusti setelah melihat keberadaan Rachima.
Mereka pun cipika cipiki dan kemudian duduk. Pelayan cafe itu langsung menghampiri mereka, tak pakai lama mereka pun memesan makanan serta minuman.
"Bagaimana Yus, anakmu sudah memberi jawaban?" tanya Rachima membuka percakapan.
"Belum, aku heran dengan anakku. Apa jangan-jangan dia belok ya. Astaghfirullah," kata Yusti mencoba menerka-nerka.
"Hussst! kamu jangan asal ngomong. Masa anak sendiri dibilang belok sih. Mungkin dia punya pilihan sendiri Yus," kata Rachima.
"Hehe.. iya juga sih kayaknya tapi dia masih merahasiakannya Rachima, kalah aku maunya kita tetep melanjutkan perjodohan anak-anak kita ini," kata Yusti yakin.
"Kalau anakmu menolak bagaimana Yus?" tanya Rachima.
"Aku harus pakai cara selanjutnya supaya dia mau Rachima tenang saja, oh iya anakmu kapan kelulusan?" kata Yusti.
"Paling sekitar 1 tahun lagi Yus, tapi masalahnya anakku juga pengen banget kuliah di Chairo. Padahal aku gak mau dia jauh dari aku dan mas Rukman," kata Rachima.
"Bagaimana pertunangan Reza sama Agis kita majukan saja di liburan sekolah Agis tahun ini Rachima?" usul Yusti begitu antusias.
"Ide bagus, biar Agis nanti sekolahnya disini aja. Nanti bicarakan saja ke suami kita masing-masing ya Yus," kata Rachima.
"Sip deh kalau begitu," kata Yusti.
Tak terasa hari mulai sore, karena keasikan berbincang-bincang akhirnya Yusti dan Rachima pulang ke rumah masing-masing.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
💕
2021-03-26
1
Xshisy
14 like
2021-03-02
1
silviaanugrah
hai thor, aku datang bawa 15like.
semangat up & smg ceritanya sukses yah, aku tunggu sllu feedback-nya. 😊✨
2021-03-01
1