Tiga tahun kemudian
Hari telah berganti minggu. Minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Psikis keluarga Navanka kini sudah semakin membaik, mereka sudah benar-benar mengikhlaskan kepergian orang yang paling mereka sayangi.
Tak terkecuali dengan Agistha, semakin bertumbuh besar mata batinnya semakin tajam. Dan dengan bimbingan serta pantauan papahnya, Agistha sudah mulai terbiasa dengan dimensi lain di sekitarnya.
Tak bedanya dengan malam ini, Agistha yang baru saja selesai belajar untuk ulangan semester akhirnya besok, merasakan kehadiran sang kakak dan adiknya. Agistha menarik nafas dalam dan menghempaskan perlahan, itulah yang diajarkan papahnya supaya dirinya hanya menerima dimensi positif untuk mendekat padanya.
PLUK (pulpen terjatuh ke bawah dengan sendirinya)
"Alfian kakak mau membereskannya, bisakah kamu mengerti?" kata Agistha yang sejak tadi dikerjai oleh sosok Alfian.
"Maaf kak, kakak mengantuk?" ucap Alfian dengan menundukkan wajahnya.
"Iya, kalian temani aku tidur ya. Biar aku gak tidur sendiri." Mohon Agistha yang memang setiap malam selalu tidur di temani sosok kakak dan adiknya yang telah tiada.
...----------------...
Keesokan paginya, Agistha bangun dengan penuh semangat. Ia berlari kecil menuruni tangga, dilihatnya di ruang makan sudah ada mamah dan papahnya.
"Pagi! Mah, Pah," ucap Agistha.
"Pagi Sayang!" kata Rachima dan Rukman bersamaan.
Sejak kejadian tiga tahun lalu, Agistha sama sekali tidak menjadi anak yang pendiam, malah semakin cerita. Berbeda dengan Rachima saat itu, namun sekarang keduanya sudah sama-sama kembali ke diri mereka masing-masing.
Rachima selalu mencoba berani saat melihat Agistha sering main sendiri lari-larian di rumah saat tak ada Rukman. Suaminya selalu memberikan masukan positif tentang dimensi lain padanya. Sehingga ketakutan itu berangsur berubah menjadi keberanian.
Setelah selesai sarapan, Rukman dan Agistha berangkat bersama.
"Aku pamit ya Mah, assalamualaikum," ucap Agistha sambil mencium punggung tangan Rachima.
"Aku juga pamit ya sayang, assalamualaikum," ucap Rukman dan Rachima mencium punggung tangan suaminya.
"Waalaikumsalam, fii amanillah," ucap Rachima sambil melambaikan tangan.
Selama di perjalanan Agistha menatap keluar jendela.
"Gis, kamu liatin apa sih kok serius banget?" tanya Rukman yang sejak tadi memperhatikan Agistha tak bicara sama sekali dan hanya menatap ke luar jendela.
"Agistha," ucap Rukman lagi namun Agistha hanya bergeming tak menyahuti panggilan papahnya. Rukman pun akhirnya menepuk bahu Agistha.
Seketika Agistha menoleh ke arah Rukman kemudian menangis tersendu-sendu.
"Hiks ... hikss ...hikss," tangis Agistha semakin kencang. Rukman merasakan ada energi negatif yang mengelilingi Agistha saat mereka melewati jalan sepi menuju sekolahny. Kemudian Rukman membacakan doa dan menuipkannya ke ubun-ubun Agistha.
"Mang Ujang, kita ke ustadz Fahri ya. Ada sesuatu yang harus saya tanyakan padanya," ucap Rukman.
"Baik Tuan," kata Mang Ujang.
...----------------...
~Ponpes Al-Kahfi
Rukman turun dari mobil bersama Agistha langsung menemui ustadz Fahri.
"Assalamualaikum ustadz," ucap Rukman.
"Waalaikumsalam, pak Rukman mari masuk," ajak ustadz Fahri menuju ruang kerjanya.
Ustadz Fahri adalah guru supranatural keluarga Navanka sejak Rukman mengalami hal yang sama seperti anaknya, Agistha. Rukman memapah Agistha untuk duduk, karena Agistha sejak menangis tadi pandangan matanya kosong dan hanya terdiam.
"Bismillahirrohmanirrohiim," ustadz Fahri membacakan doa pada Agistha. Setelah selesai Agistha justru mual muntah dan kemudian pingsan. Agistha tiduran di sofa samping papahnya duduk. Dan ustadz Fahri mulai menjelaskan.
"Pak Rukman, sebenarnya sejak kecil Agis ini jiwanya seperti terombang ambing. Dari luar tampak ceria sekali. Namun ia tak bisa membedakan mana manusia biasa dan mana manusia dimensi lain. Namun satu hal yang mesti saya kasih tau dan harus pak Rukman jaga. Jangan sampai ada yang tahu kalau Agistha ini punya kelebihan oleh orang lain, karena itu bisa membuat jiwa Agistha makin goyah. Saya akan coba usahakan perlahan untuk menutup mata batinnya, supaya ia bisa hidup seperti anak-anak pada umumnya," jelas ustadz Fahri.
"Jadi keceriaannya selama tiga tahun ini hanya sebuah kedok bukan begitu ustadz?" tanya Rukman.
"Iya, karena selama tiga tahun ini Agis selalu bersama mendiang sosok kakak dan adiknya. Maka dari itu lebih baik mata batinnya mulai sekarang akan saya tutup. Dulu karena Agis masih terlalu kecil jadi dibiarkan terbuka, sekarang dia sudah beranjak dewasa sudah mengerti. Yang saya takutkan kalau Agis tak kuat dengan energi negatifnya, jiwa Agis akan terbawa," kata ustadz Fahri.
"Baiklah ustadz sekarang saya mengerti. Apakah saya sekarang juga bisa ditutup mata batinnya ustadz?" tanya Rukman.
"Iya nanti saya coba," ucap ustadz Fahri.
Merekapun melakukan meditasi secara bergantian setelah Agistha sadar dari pingsannya, dimulai dari Agistha kemudian Rukman. Meditasi menutup mata batin pada Agistha memerlukan waktu hingga satu jam lamanya, sedangkan Rukman hampir dua jam karena dulu sang ayah seperti menaruh sesuatu diantara alis Rukman.
"Alhamdulillah dengan seizin Allah mata batin kalian telah tertutup," ucap ustadz Fahri.
"Ustadz bagaimana kalau istri saya?" tanya Rukman.
"Istri pak Rukman tidak apa-apa, jiwanya yang bersih dan selalu berfikiran positif memudahkannya untuk hidup tenang saat ini," ucap ustadz Fahri.
Setelah selesai urusannya dengan ustadz Fahri, mereka pun pulang ke rumah.
...----------------...
~Kediaman keluarga Navanka
Agistha turun dari mobil dengan ceria, kini ia merasa jiwanya lebih baik dari sebelumnya, begitupun dengan Rukman.
"Assalamualaikum," ucap Agistha dan papahnya bersamaan.
"Waalaikumsalam, loh kok sudah pulang?" Rachima mencium punggung tangan suaminya dan Agistha mencium punggung tangan mamahnya.
Rukman dan Agistha duduk di ruang tv bersama Rachima. Rukman menceritakan kejadian pagi ini dan membuat Rachima menjadi lega. Itu tandanya Agistha bisa hidup seperti anak-anak seusianya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Happyy
😘😘
2022-02-19
0
Alwan Zahid
o.....o ini. i
2021-10-19
0
RN
triple like hadir dari totok pembangkit saling dukung
2021-07-15
1