Bab 09

Arini sudah kembali ke meja kerjanya. Tidak ada yang ia kerjakan selain memandangi komputer di depannya. Tangannya memainkan bolpoin yang ia pegang dari tadi.

"Enak banget sih kerja jadi sekretaris. Hanya duduk tanpa melakukan apapun." Sindir salah satu karyawati yang menghampiri Arini. Yang ia ketahui bernama Rena.

"Maaf." Ucap Arini tak begitu menanggapinya.

"Kalau tidak punya kemampuan ya jangan bekerja di sini. Lo itu sadar gak sih! Atau jangan-jangan lo itu bekerja di bidang yang lainnya ya. Melayani direktur misalnya." Ucap Rena dengan menyeringai ke arah Arini.

Arini menggenggam kuat bolpoinnya. Ia tidak boleh sampai terpancing amarahnya. Arini hanya diam saja. Karena tidak ingin menanggapi omongan yang tidak perlu seperti itu.

"Kenapa lo diam? Atau jangan-jangan yang gue ucapkan tadi benar ya?" Ujar Rena dan kini ia kesal karena Arini hanya diam saja.

"Guys, ternyata Arini ini memang wanita yang gak benar loh, hiiii.." Ucap Rena menghina lagi dan kini ia sedikit mengeraskan suaranya.

"Rena, apa kamu sangat senggang hari ini?" Ujar Soni yang kini sudah berada dibelakang Rena.

Rena terkejut dan mengarahkan pandangannya menatap Soni. Rena seketika menjadi gugup.

"Maaf pak Soni. Saya hanya ingin menyapa Arini saja." Ujar Rena dengan takut.

Soni melirik Arini sekilas. Lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah Rena.

"Apa ini cara menyapa karyawan baru di perusahaan kita Rena?" Tanya Soni dan kini suaranya berubah dingin. Rena menggeleng pelan. Tangannya meremas ujung bajunya karena takut.

"Lain kali saya tidak mau mendengar hal seperti ini lagi, mengerti?" Bentak Soni.

"I-iya pak. Saya permisi dulu." Ujar Rena dan segera menuju mejanya.

Soni menatap Arini sebentar. Menghela napasnya sejenak. Bagaimana bisa, Arini tetap tenang walaupun dituduh seperti tadi. Soni semakin kagum kepada Arini.

"Terima kasih pak Soni." Ujar Arini dengan sopan.

"Iya." Jawab Soni singkat. Kemudian Soni memasuki ruangannya kembali. Arini menghela napas dengan lega.

Drrtt drrtt

Ponsel Arini bergetar. Ia segera mengambil ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya saat ini. Ternyata Caca yang menghubunginya.

"Halo Ca." Jawab Arini dengan pelan. Takut mengganggu karyawan lainnya.

"Ya ampun Arini.. Kenapa baru membalas teleponku sekarang? Kamu dimana sekarang? Ayo nanti kita bertemu lagi." Ucap Caca sedikit khawatir kepada Arini.

"Maaf Ca. Aku masih ada banyak pekerjaan." Dusta Arini pada Caca.

"Oke-oke aku mengerti. Habis jam kantor, aku jemput kamu ya. Kita jalan-jalan dulu. Aku kangen sama kamu Arini." Ucap Caca panjang lebar. Arini tidak bisa menolak ajakan dari Caca. Namun, ia sudah terlanjur janji dengan Soni setelah jam pulang nanti.

"Mmmm.. Nanti aku kabari lagi ya Ca. Daaahh.." Ucap Arini dan langsung mematikan sambungan teleponnya sepihak.

Kali ini Arini harus bekerja lebih ekstra lagi. Soni ingin mengajarinya saja ia sudah bersyukur.

Tanpa terasa jam pulang pun tiba. Semua karyawan berhamburan keluar ruangan masing-masing. Arini hanya menatap mereka dan berpikir kapan ia bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan mereka. Mengobrol dan dekat seperti karyawan pada umumnya.

"Hei." Ucap Soni yang mengejutkan Arini.

"Eh, pak Soni. Silakan pak." Jawab Arini dan langsung berdiri.

"Tidap perlu sungkan." Ujar Soni kepada Arini. Arini mengangguk dan kembali duduk. Soni berada duduk disamping Arini.

Soni memulai menjelaskan Arini apa saja tugasnya sebagai sekretaris. Arini menyimak dengan baik dan mencatat hal-hal yang penting. Kini ia mulai paham dengan pekerjaannya. Semua berkas dan lainnya, Soni juga sudah menjelaskan.

"Oke, sampai sini kamu paham?" Tanya Soni sebelum ia beranjak pergi.

"Iya pak. Terima kasih untuk semua ini." Ucap Arini dengan lembut.

"Tidak masalah." Balas Soni sambil tersenyum kepada Arini.

"Pak Soni ini orangnya baik sekali. Aku beruntung bisa mengenal pak Soni." Batin Arini.

Setelah selesai, Soni pergi meninggalkan Arini. Arini mengemas dan merapikan kembali dokumen yang ada di mejanya. Mematikan komputernya. Arini melangkah keluar dari perusahaan.

Terpopuler

Comments

Egha

Egha

thanks Soni

2021-05-18

0

Mien Mey

Mien Mey

orng kantor kn minimal udah od dewasa" yah tp knp cr berpikirnya kya ank smp ajh..ad temen bru bkn d bntu mlh d nyinyiyin..

2020-12-22

5

Yani

Yani

Semangat thor

2020-10-05

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!