Bab 04

Sampai jam pulang kantor aku tetap duduk diam di depan komputer. Membaca dan mempelajari dokumen itu. Pekerjaan macam apa ini. Aku merasa tidak nyaman jika hanya duduk-duduk saja.

Aku mematikan komputer dan berjalan sampai di depan pintu ruangan pak Reyhan. Aku memandangi pintu tersebut.

Klek

Pintu ruangan terbuka. Aku terkejut dan memundurkan badanku sedikit. Terlihat pak Reyhan yang sudah siap untuk pulang.

"Pak." Sapaku. Aku tak tahu harus bicara apa lagi.

"Hmm.." Balasnya dan tanpa menatapku.

Pak Reyhan langsung berjalan menuju lift. Aku masih terdiam dan memandanginya sampai masuk ke dalam lift. Aku mengeratkan genggamanku pada tali tasku. Lagi-lagi, setiap karyawan menatapku sinis.

***

Aku sudah berada di lobby kantor. Ingin segera pulang ke rumah. Aku berjalan agak cepat.

"Arini!" Teriak seseorang yang aku kenal. Ya, ini suara Caca. Aku memalingkan wajahku ke arah sumber suara.

"Caca." Aku mengembangkan senyumku dan menyambut Caca. Sahabatku yang selalu aku rindukan.

"Hei, bagaimana pekerjaanmu? Lancar kan?" Tanya Caca yang sudah merangkulku dan mengajakku menuju mobilnya.

"Mmmm.. Ca, aku sepertinya nggak cocok deh bekerja sebagai sekretaris." Ujarku yang saat ini aku dan Caca sudah berada di mobil.

"Kenapa? Apa pak Reyhan melakukan sesuatu kepadamu? Apa pak Reyhan menyulitkanmu?" Tanya Caca dengan panik.

Aku menggeleng pelan. Tanda semua yang Caca tanyakan itu tidak benar. Bukan pak Reyhan tapi aku. Aku yang mempersulit pak Reyhan. Bagaimana reaksi Caca nanti jika mengetahui kalau aku hampir dipecat dihari pertama aku bekerja.

"Kenapa diam? Kalau ada masalah kamu bisa cerita padaku Rin." Tanya Caca khawatir.

"Tidak Ca. Aku tidak apa-apa. Hanya masalah sedikit saja tadi. Jangan khawatir." Ucapku agar Caca tidak khawatir padaku.

"Ya sudah, kalau ada apa-apa kamu bilang sama aku ya." Ucap Caca.

Aku mengangguk dan tersenyum padanya. Aku tidak mau membuat Caca khawatir tentangku. Aku beruntung Caca masih peduli kepadaku. Aku akan menyelesaikan masalahku sendiri. Aku malu, setiap ada masalah selalu Caca yang membantuku.

Caca menepikan mobilnya di sebuah Restoran. Aku dan Caca turun dari mobil dan masuk ke dalam. Kami memesan beberapa makanan.

"Kamu sekarang tinggal dimana?" Tanya Caca padaku.

"Aku membeli apartemen kecil digang ujung jalan ini. Walaupun sempit tapi aku nyaman." Ujarku sambil memasukkan sesuap makanan ke mukutku.

"Kamu pasti mengalami banyak kesulitan ya. Maaf ya Rin, setelah lulus aku tidak sempat mengabarimu. Aku dijodohkan sama orang tuaku waktu itu." Balas Caca sambil memegang tanganku.

"Kamu sudah menikah? Selamat ya. Maaf aku tidak datang diwaktu pernikahanmu." Ujarku.

"Sudahlah lupakan saja. Aku sangat senang sekarang. Kita bisa bertemu kembali. Bahkan kita bekerja dalam satu perusahaan. Kalau gini kita bisa sering-sering bertemu." Ucap Caca dengan gembira.

"Iya." Jawabku singkat.

Apa aku bisa bertahan lama bekerja disana. Dilihat dari sikap pak Reyhan tadi sepertinya tidak suka dengan kehadiranku. Apa selamanya aku tidak bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik. Tidak, aku pasti bisa. Aku harus terus berusaha.

Setelah selesai makan, Caca mengantarkanku pulang. Awalnya aku menolak, namun Caca tetap memaksaku. Aku hanya bisa menurutinya tanpa membantah.

"Terima kasih ya. Kamu yakin nggak mau mampir dulu?" Tawarku pada Caca. Aku segera turun dari mobil.

"Lain kali saja ya. Suamiku sudah meneleponku dari tadi. Aku duluan ya, daahh.." Ucapnya dan melambaikan tangannya padaku. Aku membalasnya dan tersenyum padanya.

"Hati-hati." Ujarku padanya. Caca melanjutkan kemudinya kembali. Aku segera masuk ke dalam apartemenku.

"Arini, apa setahun belakangan ini kamu sudah hidup dengan baik? Aku tahu, kamu selalu ditolak saat melamar pekerjaan. Semoga kamu betah bekerja di Diamond Grup." Batin Caca

Selama ini hanya Caca yang selalu mengerti diriku. Selangkah kedepan melindungiku saat aku mengalami kesulitan.

Terpopuler

Comments

Egha

Egha

kenapa g jujur aja Arini sama Caca

2021-05-18

0

Tiur Simamora

Tiur Simamora

bodoh..hrsxa nanya s caca.

2020-12-24

6

atmaranii

atmaranii

Knp gk nanya ma tmnnya tub ziapa tau bza bntu

2020-11-29

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!