Bab 01

Hai, perkenalkan namaku Arini. Aku lulusan tahun lalu jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Saat ini, aku sedang menunggu panggilan wawancara yang sudah puluhan kali aku ajukan. Mulai dari sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, bank, bahkan sampai di beberapa perusahaan.

Banyak yang sudah menolakku dengan alasan bahwa kualifikasiku yang dibawah standar dan mereka ragu untuk menerimaku bekerja. Alhasil, sambil menunggu panggilan kerja, aku hanya bisa bekerja sambilan. Menjadi guru les privat anak-anak di sekitar lingkungan tempat tinggalku saat sore hingga malam hari. Tapi aku tak putus asa. Aku yakin ada salah satu dari mereka yang nanti akan menerimaku bekerja.

Hidup di Jakarta memang susah. Apalagi saat kita memutuskan untuk hidup mandiri. Rasanya sangat berat sekali. Jauh dari orang tua dan sanak saudara. Aku bukan seorang yang cerdas dan cekatan seperti mereka pada umumnya. Aku seorang yang pemalu dan susah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Aku bersyukur, sahabatku Caca menawariku sebuah pekerjaan di kantornya. Aku dengar gajinya lumayan oke, meskipun rumornya pemimpin mereka menyeramkan. Tapi aku ragu, akankah aku bisa diterima di perusahaan tersebut. Aku belum punya pengalaman sama sekali. Dan kali ini Caca menawariku menjadi Sekretaris presdir. Selama tidak dicoba apakah akan tahu kalau aku mampu atau tidak menjalani pekerjaan itu.

Setelah melalui serangkaian tes dan wawancara, akhirnya mereka meneleponku dan mengabariku bahwa aku diterima kerja menjadi sekretaris presdir. Tapi ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Bukankah mereka juga tahu kalau aku bukan dari jurusan itu, kenapa mereka menerimaku yang jelas-jelas kualifikasiku buruk ini.

***

Hari ini hari pertama aku bekerja. Aku sangat gugup sekali. Aku meremas bajuku saat mulai melangkahkan kakiku menuju kantor. Aku berharap ini bisa mengurangi rasa gugupku ini. Salah satu dari mereka menggiringku masuk ke ruangan presdir. Aku dihadapkan oleh berlembar kertas yang berisi perjanjian dan peraturan selama bekerja disini. Aku membaca setiap kalimat yang tertulis di kertas tersebut. Setelah aku merasa yakin, aku menandatangani kontrak kerja tersebut.

"Selamat, kamu diterima kerja di perusahaan ini." Ucap pak Reyhan dan kami saling berjabat tangan. Pak Reyhan secara khusus mengantarku sampai ke meja kerjaku. Aku hanya mengikutinya dari belakang.

"Baiklah, ini meja kerja kamu mulai saat ini. Dan ingat, pelajari semua dokumen danlainnya dengan benar. Saya tidak terima kesalahan sedikit apapun." Ucap pak Reyhan.

Aku mengangguk dan tersenyum tipis. Yang artinya aku paham apa yang akan aku kerjakan saat ini. Mempelajari dokumen yang berada di mejaku dengan baik.

Reyhan melangkah meninggalkanku, namun sebelum masuk ke ruangannya, dirinya mengucapkan perintah yang membuatku gelagapan.

"Oh iya, bawakan berkas yang saya minta tadi. Kamu punya waktu tiga puluh menit. Segera selesaikan dan bawa ke ruangan saya." Titahnya padaku.

"Baik pak. Saya akan menyiapkan sekarang juga." Jawabku dan aku langsung menarik kursi dan duduk, memulai pekerjaanku.

Aku memulai membuka dokumen yang ada di mejaku. Kemudian menyalakan komputer yang ada di depanku. Membuka beberapa file. Aku bingung, berkas seperti apa yang harus aku siapkan. Karena jujur, aku sama sekali tak memahami isi dokumen dan file yang ada di komputer ini. Aku melirik ke beberapa orang yang sedang serius bekerja. Berharap ada satu orang yang mau mengajariku terlebih dahulu. Namun mereka hanya menatapku sinis. Aku ingin bertanya kepada mereka, namun aku malu dan takut.

Aku mulai mengerjakan dokumen yang diminta oleh pak Reyhan. Tidak apa-apa, jika aku melakukan kesalahan bukankah itu hal wajar. Aku belum mengerti sepenuhnya dalam bidang ini. Tapi aku yakin, aku pasti bisa.

Setelah beberapa menit berkutat di depan komputer, akhirnya selesai juga. Aku mencetaknya dan segera aku bawa ke ruangan pak Reyhan. Setelah mengetuk pintu dan tersengar suara dari pak Reyhan, aku masuk ke dalam.

"Pak, ini berkas yang bapak minta." Ucapku sambil menyerahkan berkas tersebut di mejanya. Pak Reyhan mulai membuka dan memeriksa hasil kerjaku.

"Apa kau tidak bisa bekerja? Kenapa salah semua!" Ucapnya membentakku dan menatapku dengan tajam.

"Maaf pak, saya akan perbaiki lagi." Jawabku gugup dan mengambil kembali berkas tersebut.

"Keluar! Dan jangan buat kesalahan lagi!" Bentak pak Reyhan. Aku mengangguk dan segera keluar dari ruangan.

Hari pertama kerja sudah kena marah. Rasanya ingin menangis, ternyata kerja kantoran tak semudah yang aku bayangkan. Namun aku tak boleh menangis, apalagi hanya masalah kecil seperti ini. Arini, kamu pasti bisa.

Aku kembali memeriksa berkas yang tadi aku kerjakan. Salahnya dimana sebenarnya aku tidak tahu. Sungguh, aku harus bagaimana. Berkas yang aku bawa tadi saja juga tidak dicoret-coret. Bagaimana aku bisa tahu letak kesalahanku.

Setelah melewati pikiran panjang, aku mengubahnya sedikit. Kali ini dengan bahasa yang lebih formal dan tentunya efektif. Aku kembali mencetaknya dan segera kembali ke ruangan pak Reyhan.

Aku gugup saat pak Reyhan membaca dan meneliti hasil kerjaku. Semoga tidak ada kesalahan lagi. Lagi-lagi pak Reyhan membanting berkas itu diatas meja.

"Kenapa bahasanya begini? Teliti lagi!" Bentaknya lagi untuk ketiga kalinya. Sabar Arini, kamu harus sabar.

"Maaf pak, saya tidak tahu dimana letak kesalahan saya. Saya minta maaf, jika tidak keberatan apa pak Reyhan bisa kasih tahu saya apa saja yang harus saya revisi. Biar saya juga tahu." Kataku memberanikan diri.

"Masalah kecil seperti ini saja kamu tidak tahu! Aku jadi ragu dengan kemampuanmu." Balas pak Reyhan padaku. Aku semakin gugup dibuatnya. Jangan-jangan aku akan dipecat dihari pertama aku bekerja.

"Sana keluar! Kau cari tahu sendiri! Apa saya begitu senggangnya sehingga saya harus mengajarimu, hah?" Lagi-lagi pak Reyhan membentakku.

"Maaf pak." Hanya kata itu yang lolos dari ucapanku.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

jangan galak2 tar bucin lo

2022-07-10

0

Egha

Egha

masih mencoba memahami

2021-05-18

0

Bunga Syakila

Bunga Syakila

lanjut

2021-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!