"Apa yang terjadi dengan kakak kamu?" tanya Raya lagi.
"Dia menghilang secara misterius. Dan ditemukan seminggu kemudian dalam keadaan tak bernyawa!" jelas Nina. Raya sangat terkejut, dia tak menyangka ada kejadian seperti itu.
" Lalu apa hubungannya dengan bang Ali?" Raya semakin penasaran.
🌼🌼🌼
Kala itu Tata jatuh cinta pada Ali. Ternyata Ali pun sama. Pertemuan mereka pertama kali langsung membuat mereka saling tertarik. Tata sangat kagum dengan Ali ketika itu, begitu juga dengan Ali yang langsung terpesona pada pandangan pertama.
Setelah semakin dekat, Mereka berdua sering bertemu secara diam diam. Dan sungai di desa mereka adalah tempat favorit keduanya.
Perilaku Tata yang selalu keluar rumah tanpa alasan membuat orang tua nya curiga. Hingga pada suatu hari sang ayah mengikuti kepergian putrinya secara diam diam. Ayah Tata sungguh tak menyangka jika putrinya selalu bertemu dengan Ali di sungai.
Begitu sampai di rumah, Tata langsung di interogasi oleh ayah dan keluarganya. Tata pun tidak terima.
"Memangnya kenapa ayah? aku mencintai bang Ali. Bang Ali pun juga! Kami saling mencintai, apa salahnya?" Tata pun protes kenapa ayahnya harus melarang hubungan mereka.
"Tidak bisakah kamu jatuh cinta pada lelaki selain Ali?" ayah Tata pun menjadi geram.
"Tidak! aku hanya mencintai bang Ali. Aku tidak mau yang lainnya!" Tata tetap bersikeras.
"Jika kamu bersama Ali, kamu hanya akan setor nyawa sia sia Tata!" ayah Tata pun menangis. Dia tidak mau terjadi apapun pada putrinya karena punya hubungan dengan keluarga Ali.
"Pokoknya aku akan tetap bersama bang Ali dengan atau tanpa restu ayah!" Tata pun pergi meninggalkan rumahnya.
"Nak..turuti kata ayahmu!" ibu Tata mencegah kepergian putrinya. Tata pun tak menghiraukannya. Dia tetap pergi meninggalkan rumahnya dan membawa beberapa bajunya.
Sementara itu di rumah Ali..
"Bagus Ali, akhirnya kamu jatuh cinta juga!" kata paman Ali.
"Memangnya kenapa paman? apa aku tidak boleh jatuh cinta?" Ali pun merasa heran dengan sikap pamannya. Namun pamannya tidak menjelaskan apapun.
Tata pun mendatangi rumah Ali dengan membawa baju bajunya.
"Aku mau tinggal disini!" kata Tata.
"Apa yang kamu lakukan?" Ali merasa khawatir.
"Orang tua ku tak merestui hubungan kita. Tapi aku sangat mencintaimu Ali. Aku ingin bersamamu!" Tata pun menangis dan memeluk Ali.
"Aku juga mencintaimu Tata" Ali pun membalas pelukan Tata.
Tata pun akhirnya tinggal di rumah Ali. Ayah Ali yang saat itu masih ada sebenarnya tidak merestui hubungan mereka. Ayah Ali tidak mau ada korban lagi. Namun pamannya melarangnya untuk tidak menceritakan semua pada Ali. Ayah Ali pun hanya diam, karena kondisinya juga sedang sakit sakitan.
Ali dan Tata semakin dekat, mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Tata juga sangat telaten merawat ayah Ali. Ayah Ali pun menjadi iba dengan Tata karena dia tau apa yang akan terjadi padanya suatu hari nanti.
Pelan pelan ayah Ali juga memberi nasehat pada Ali dan Tata agar tetap meminta restu dari keluarga Tata. Meskipun kenyataannya sangat tidak mungkin.
Ali bisa mengerti, namun tidak dengan Tata. Tata yakin keluarganya tetap tidak akan memberinya restu. Terutama ayahnya sendiri.
"Ayah tidak usah khawatir, nanti biar Ali yang kesana untuk meminta restu keluarga Tata." ucap Ali meyakinkan ayahnya dan juga Tata.
"Tapi bang, ayahku itu orangnya keras kepala. Aku tidak mau bang Ali mengalami sesuatu jika datang ke rumah." Tata melarang Ali menemui orang tuanya. Tata akan tetap memilih tinggal bersama Ali.
"Kita bisa meminta restu bersama sama! jika memang keluarga kamu tidak setuju, setidaknya kita sudah memberitahu mereka." jelas Ali. Tata pun memahami, dia menyetujui apa pendapat Ali.
Beberapa hari kemudian Ali dan Tata pergi ke rumah orang tua Tata untuk meminta restu. Orang tua Tata hanya diam tidak komentar,mereka tidak tau harus ngomong apa lagi pada Tata.
"Kami hanya ingin meminta restu bapak dan ibu. Minggu depan kami akan bertunangan. Jika bapak dan ibu tidak keberatan, kami memohon kehadiran anda dalam acara pertunangan kami. Itu saja, kami permisi!" Ali memberanikan diri untuk mengutarakan maksudnya. Kini dia jadi yakin jika orang tua Tata memang tidak merestui hubungan mereka.
Seminggu kemudian Tata dan Ali melangsungkan pertunangan di rumah Ali. Semua disiapkan oleh paman Ali dan kerabat lainnya karena ayah Ali sudah tidak sanggup melakukan apapun.
Saat pertunangan tak disangka keluarga Tata datang. Mereka ternyata memberi restu, mungkin terpaksa. Karena hanya mereka yang tau.
Tata pun menangis tak terkira, akhirnya mendapat restu dari keluarganya. Acara pertunangan pun berjalan lancar. Mereka akan segera melangsungkan pernikahan satu bulan kemudian.
Sungguh kebahagiaan berlebih buat Tata. Akhirnya dia bisa bersama orang yang dicintainya tanpa ada yang menghalangi. Ali dan Tata pun merajut kasih. Setiap hari hanya kebahagiaan yang mereka rasakan.
Hingga suatu hari mereka menghabiskan kebersamaannya di sungai tempat favorit mereka. Ali mengajak Tata memancing ikan di sana dan membakarnya. Tata sangat bahagia karena Ali sangat sayang dan perhatian padanya.
"Kamu tunggu sebentar ya..kayu bakar nya habis. Aku akan mencari di sana dulu!" pamit Ali.
"Iya!" Tata masih duduk di batu menunggu alat pancing yang dipasang Ali. Ali pergi meninggalkan Tata untuk mencari kayu bakar tak jauh dari sana.
Lama menunggu pancingan tak juga mendapatkan ikan, Tata menjadi bosan. Dia pun berjalan di sekitar sungai. Hingga dia menemukan sesuatu yang berkilau di dalam air sungai tersebut.
Tata sangat tertarik dengan kemilau benda tersebut. Hingga dia ingin mengambil benda itu. Tata mengedarkan pandangannya, berharap Ali sudah kembali dan bisa menolongnya mengambil benda tersebut. Sepertinya Ali belum kembali.
Karena penasaran dan ingin segera mendapatkan benda tersebut, Tata pun menceburkan dirinya untuk mengambil benda yang berkilau itu.
Tak lama Ali datang dengan membawa kayu bakar. Dia sangat terkejut karena tidak melihat Tata di tempatnya. Bahkan alat pancingan miliknya sudah mendapat mangsa.
Ali tak menghiraukannya. Dia segera menyusuri sungai mencari keberadaan Tata. Berkali kali dia teriak memanggil nama Tata, namun tak ada sahutan dari Tata. Hingga dia turun ke sungai yang ada di bawah dan bertanya pada ibu ibu yang sedang mencuci tapi tidak ada yang melihat Tata.
" Mungkin sudah pulang, hari sudah hampir senja!" kata salah satu ibu yang sudah selesai mencuci.
" Mungkin! tapi kenapa Tata tidak menungguku. Apa dia marah karena aku terlalu lama mencari kayu bakar?" batin Ali.
Ali pun kembali ke tempatnya tadi dan mengambil beberapa tangkapannya untuk dibawa pulang. Dia bisa melanjutkannya membakar ikan di rumah.
"Semoga saja Tata tidak marah!" batinnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Wulan Sari
jangan jangan tata dibawa makhluk halus.
2021-05-16
2